Resensi Buku: Indonesia Mengajar


“Berhenti mengecam kegelapan. Nyalakan lilin. Ini negeri besar dan akan lebih besar. Sekedar mengeluh dan mengecam kegelapan tidak akan mengubah apapun. Nyalakan lilin, lakukan sesuatu.”

Kalimat tersebut adalah kalimat yang terpampang jelas di halaman situs Indonesia Mengajar. Gerakan Indonesia Mengajar yang diprakarsai oleh Anis Baswedan, seorang intelektual muda yang kharismatik dan sangat mencintai tanah airnya ini, memiliki misi mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah yang membutuhkan dan menjadi wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak muda terbaik Indonesia sebagai bentuk dari sebuah ikhtiar untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Ya, alih-alih mengecam dan mengkritik segala kekurangan di bidang pendidikan yang ada di negeri ini tanpa ada tindakan nyata untuk mengubahnya seperti yang kebanyakan kita lakukan, Anis Baswedan menyalakan lilin, melakukan tindakan kecil (yang bagi saya bukan kecil lagi, tapi luar biasa) dengan mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar.

 Tidak sia-sia, gerakan mengajak para generasi muda Indonesia untuk berbagi ilmu dengan sesama anak bangsa yang kurang beruntung dalam memperoleh berbagai fasilitas pendidikan ini mendapatkan sambutan luar biasa. Sejak 2010, 11.017 sarjana Indonesia telah mendaftar untuk mengabdi pada negeri dan 170 dari mereka terpilih sebagai Pengajar Muda untuk mengajar 18.003 siswa di 117 desa di 14 kabupaten (Indonesia Mengajar page 294). Dan di buku inilah terangkum kisah-kisah inspiratif dari 51 Pengajar Muda angkatan pertama yang memilih menjadi guru dan tinggal selama setahun di 5 Kabupaten di pelosok negeri. Buku ini berjudul Indonesia Mengajar, Kisah para Pengajar Muda di Pelosok Negeri.

Kisah-kisah yang dimuat dalam buku ini adalah kisah keseharian dari para Pengajar Muda yang ada di Kabupaten Bengkalis di Riau, Kabupaten Tulang Bawang Barat di Lampung, Kabupaten Paser di Kalimantan Timur, Kabupaten Majene di Sulawesi Barat, dan Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara. Mulai dari kisah tentang interaksi antara para Pengajar Muda dengan anak-anak didik mereka yang memiliki berbagai macam karakter, kisah interaksi para Pengajar Muda dengan masyarakat, sampai kisah pahit manis kehidupan yang serba kekurangan di pedalaman disajikan di buku ini. Ditulis langsung oleh para Pengajar Muda dengan penuh rasa cinta, ikhlas, dan kepedulian. Walaupun kadang kisah-kisah yang diceritakan itu pahit, namun inilah kenyataan. Potret dunia pendidikan yang ada di Indonesia.

Membaca buku ini membuat saya termenung, berpikir, dan tersadar betapa Indonesia sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menjadi negara yang maju. Membaca buku ini membuka mata saya bahwa banyak sekali generasi muda Indonesia yang berkualitas. Membaca buku ini rasanya seperti diajak sama-sama untuk tetap optimis pada masa depan bangsa ini. Membaca buku ini membuat hati saya tergerak. Membaca buku ini sadar atau tidak sadar mengajak saya untuk lebih peka sosial. Dan yang pasti, membaca buku ini membuat saya terinspirasi. Ya, karena Indonesia Mengajar yakin bahwa “Setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi”.

Judul             :  Indonesia Mengajar
Pengarang   :  Pengajar Muda
Terbit             :  November, 2011
Penerbit        :  Bentang
Halaman       :  322 halaman