11 thoughts on “Museum Tsunami in Black and White”

1. dansapar pada Juni 11, 2012 pukul 2:01 pm berkata:

   The Tunnels of fear nya bagus 😉

   SukaSuka

   Balas ↓
   • buzzerbeezz pada Juni 11, 2012 pukul 2:20 pm berkata:

     Hehe.. iya mas. Aku juga suka itu.

     SukaSuka

     Balas ↓
2. Kokoh pada Juni 11, 2012 pukul 4:35 pm berkata:

   that The Light of God is so surreal, jadi ngebayangin ‘orang-orang’ yang naik ke ‘atas’..and now i have a goosebumps 😦

   SukaSuka

   Balas ↓
   • buzzerbeezz pada Juni 11, 2012 pukul 4:50 pm berkata:

     kok jadi ikutan merinding ya Koh.. Tapi emang maksudnya gitu sih.. di dinding cerobong dipajang nama-nama korban tsunami dan di atas cerobong ada tulisan Allah..

     SukaSuka

     Balas ↓
3. Citra Rahman pada Juni 14, 2012 pukul 2:49 pm berkata:

   Ih jadi keren-keren gitu fotonya… 😀

   SukaSuka

   Balas ↓
4. zou pada Juni 14, 2012 pukul 10:41 pm berkata:

   Baru liat postingan ini ..
   Komentar saya cuma satu : “Hey, Bee, kamu berbakat fotografi tau nggaaa .. Apgret gear gihhh .. Hehehehe ..”

   SukaSuka

   Balas ↓
   • buzzerbeezz pada Juni 14, 2012 pukul 11:48 pm berkata:

     Mbak e racuuuuunnn.. *langsung googling DSLR* :p

     SukaSuka

     Balas ↓
5. usemayjourney pada Juni 20, 2012 pukul 11:34 pm berkata:

   wooow….fotonya keren2 abiiiiss…kalau ada rejeki, pingin ke sana lagi deh 🙂

   SukaSuka

   Balas ↓
   • buzzerbeezz pada Juli 18, 2012 pukul 9:56 pm berkata:

     Kalo kesini lagi kabar-kabar ya mbak.. Siapa tau saya bisa jadi guide nya mbak selama di Banda Aceh 🙂

     SukaSuka

     Balas ↓
6. Fardelyn Hacky pada Desember 27, 2013 pukul 2:25 am berkata:

   Wowww…foto-fotonya beud. Asliiiiiii….
   *speechless

   SukaSuka

   Balas ↓
7. Fardelyn Hacky pada Desember 27, 2013 pukul 2:26 am berkata:

   Keren maksudnya, kok bisa tinggal satu tadi ya -__-

   SukaSuka

   Balas ↓