I Love Aceh Story: Merekam Senja di Ujung Barat Indonesia


i-love-aceh-story

When I admire the wonders of a sunset or the beauty of the moon, my soul expands in the worship of the creator -Mahatma Gandhi-

Saya mengamini pernyataan dari Mahatma Gandhi di atas. Menyaksikan matahari tenggelam di kala senja selalu bisa mengisi relung hati saya dengan rasa syukur tak terkira. Beruntung saya tinggal di Aceh. Bagaimana tidak, setiap hari saya bisa menyaksikan senja yang terjadi paling akhir di Indonesia. Terletak di ujung barat Indonesia, tentu saja matahari yang terbenam terakhir di Indonesia setiap harinya terjadi di Aceh.

Saya sudah cukup sering berkelana ke berbagai tempat. Percayalah kawan, tidak ada yang bisa mengalahkan cantiknya pemandangan senja di Aceh. Kalau ditanya apa yang membuat saya jatuh cinta pertama kali dengan Aceh, saya akan menjawab karena senja.

Suatu sore di akhir Oktober 2008, saya bersama beberapa karib duduk bercengkerama di pepasiran pantai Lhok Nga. Matahari sudah kembali ke peraduan dan jarum pendek arloji saya sudah menunjuk angka 7, namun kami masih enggan untuk beranjak. Langit yang mendung sore itu berubah warna menjadi merah saga. Menyala. Saya pun terkesima. Sebuah pemandangan yang jarang sekali saya temukan. Langit mendung bergumpal yang biasanya berwarna abu-abu pucat, kali ini berwarna jingga cerah.

Sejak itulah saya menjadi penikmat senja. Di waktu senggang usai beraktivitas di kantor tak jarang saya menghabiskan waktu sore dengan bersila santai di bebatuan di hilir Krueng Aceh menunggui sunset. Kerap pula saya berdiri di atas escape building di sekitaran Ulee Lheue sampai menjelang maghrib hanya untuk merekam senja. Atau sekedar duduk sambil menikmati cemilan ringan menunggu matahari melingsir di balik bebukitan di Pantai Ceureumen, Ulee Lheue, juga pernah saya lakukan.

Pun ketika berada di luar Pulau Sumatera. Aktivitas merekam senja bagi saya adalah rutinitas. Pulau Breueh dan Pulau Weh, adalah dua pulau milik Aceh yang pernah saya kunjungi. Dan, seperti yang saya duga, panorama sunset di kedua pulau ini juga mengagumkan.

Kadang saya menemukan pemandangan sunset yang memesona secara tidak sengaja. Seperti suatu sore ketika saya bersepeda motor melewati jembatan di Jalan T. Hasan Dek, saya melihat sunset yang sangat cantik. Saya menghentikan motor, berdiri sejenak, dan memandangi terbenamnya sang surya dengan tersenyum. Menyaksikan matahari terbenam, sungguh hal yang sempurna untuk menutup hari.

Dan, akhir-akhir ini saya baru tahu ada dua tempat yang memiliki panorama sunset yang tak kalah mengagumkan. Pertama, di Hutan Kota Tibang, dan yang kedua di atas perbukitan kampung Neuhen atau lebih dikenal dengan Kampung Jackie Chan di Aceh Besar. Senja di Aceh memang selalu istimewa.

Ah, saya tidak akan banyak cerita lagi kawan. Akan saya tunjukkan kepada kalian beberapa bukti gambar senja yang saya rekam di Bumi Serambi Mekkah. Sila dinikmati.

Lhok Nga

20111214-IMG_0751

Hilir Krueng Aceh

20121108-IMG_0173

from Escape Building

Pantai Ceureumen

Pulau Breueh

20110603-IMGP4265

Sabang

Krueng Aceh

20120107-IMG_0948

Leupung

Hutan Kota

20121104-IMG_0149

Neuhen

Tidakkah kalian jatuh cinta dengan Aceh kawan setelah melihat foto senja di atas? Menulis ini, rasanya saya jadi semakin cinta dengan Aceh. Saya bertekad akan lebih banyak merekam senja di ujung barat Indonesia ini. Yes, @iloveaceh.

Banda Aceh, 20 Februari 2013