Soerabaia Tempo Doeloe



IMG_0001 IMG_0002

IMG_0003

Kartu pos misterius ini saya terima beberapa waktu lalu. Tanpa perangko, tanpa amplop, hanya dua buah kartu pos dilengketkan dengan staples saja. Tertulis di kartu, nama saya dengan salah eja, seharusnya Ari, bukan Ary. Dikirimkan ke alamat saya lengkap dengan nama kantor, sedangkan selama ini jarang sekali saya memberi tahu orang lain alamat saya dengan embel-embel nama kantor. Entah dengan cara apa dikirim. Saya menduga dikirim dengan layanan kilat khusus tetapi lembaran tanda kirimnya kemungkinan sudah lepas saat diterima oleh petugas penerima surat kantor saya.

Walaupun tidak tahu siapa sang pengirim, tentu saja saya sangat senang menerima kartu ini. Kartu pos bergambar suasana jaman dulu yang kental dengan sejarah seperti inilah salah satu jenis kartu yang saya suka sekali. Saya memang baru dua kali main ke Surabaya, itu pun bisa dibilang hanya untuk transit saja. Tapi saya cukup tahu bahwa Kota Pahlawan itu memiliki koleksi bangunan-bangunan tua apik yang bersejarah. Salah dua dari banyak bangunan bersejarah ada dalam gambar kartu pos di atas. Kali ini terpaksa saya menggunakan jasa google translate untuk tahu tentang gambar di atas. Havenkantoor Tandjong Perak, seperti saya duga, memiliki arti Kantor Pelabuhan Tanjung Perak. Willemskade met gebouw Nuts-spaarbank, kurang jelas diartikan oleh google, tapi saya rasa berarti nama sebuah gedung yang difungsikan sebagai Bank.

Melihat penerbitnya, Sawoong, tetap tidak membuat saya tahu siapa sang pengirim. Mencoba mengingat apakah saya pernah janjian bertukar kartu pos ini juga nihil. Saya tidak merasa pernah dijanjikan dikirimi kartu pos ini oleh seseorang. Atau saya yang hilang ingatan? Atau pengirimnya ingin membuat kejutan kepada saya? Atau sekedar terlupa menulis identitas? Ah, siapapun kamu yang mengirim kartu ini dan kebetulan baca post saya ini, ngaku dong. Kan biar bisa saya balas kartumu.. 😀