Doa yang Kami Amini


Sudah lama ternyata saya tidak pamer kartu pos di blog ini. Terakhir kali pamer kartu pos adalah sekitar 2 bulan lalu di posting-an Tangkuban Perahu Postcard. Pun dengan kegiatan postcrossing, akhir-akhir ini memang saya sedikit rehat. Entah karena apa. Mungkin saya terlalu menikmati peran baru dalam hidup saya sebagai seorang suami dan calon ayah sehingga beberapa hobi seperti terbengkalai. Hehehe..

Well, kali ini saya mau pamer beberapa kartu pos, atau lebih tepatnya 1 kartu pos dan 2 kartu ucapan pernikahan berisi untaian doa indah yang mendarat dengan manis di meja kantor saya beberapa waktu lalu. Inilah ketiga kartu ini:

1_0003

Kartu di atas adalah kartu dari seseorang yang mengenalkan saya dengan dunia postcrossing, mbak Ellis. Kartu ucapan yang menyertai kiriman 2 buah buku dari Mbak Ellis ini unik sekali. Saya suka dengan gambarnya, dua buah kabel berwarna biru dan merah, membentuk dua buah hati yang menguntai menjadi satu. Rasanya sangat cocok dengan kehidupan kami (saya dan istri) setelah menikah. Dua hati, menjadi satu. “Forever together”. Ya, kami amini doa dari Mbak Ellis ini

1_0002

Kartu ucapan berikutnya adalah dari teman nge-blog, teman postcrossing, dan teman se-instansi tempat kerja juga, bernama beken Dansapar. Mas Sapar ini memang pandai mengolah kata. Doa-doa untuk kami yang ditulis dalam sebuah kertas berwarna cokelat yang tersemat di antara lipatan selembar kain batik ini cukup menggelitik. Coba saja baca sendiri.

2013_11_01Dan yang terakhir, agaknya perlu saya beri apresiasi berlebih. Handmade postcard dari Amir, aneuk Aceh yang juga seorang blogger dan postcrosser ini, sangat mengejutkan saya. Niat sekali Amir memberikan wedding gift untuk kami. Perlu perjuangan lebih untuk membuat kartu pos sendiri seperti ini. Apalagi doa yang tergores di halaman depan kartu pos, “Pada mereka yang saling mencinta, berharap Tuhan memintal benang takdir mereka dalam gulungan yang sama”. Indah nian doamu Mir.

Dan, sebenarnya masih banyak goresan tinta yang mengalir menjadi doa dalam kartu-kartu lain untuk kami. Tapi tertinggal di kampung halaman sana sehingga tidak bisa saya pamerkan di sini. Hanya 3 kartu ini yang karena dialamatkan ke kantor saya, bisa saya pamerkan. Namun yang pasti, semua doa (tentu saja doa yang baik) untuk kami, akan selalu kami amini.

Salam.