Little Paulo Goes to Taman Mini Indonesia Indah


Siapa di sini yang masih suka berkirim surat atau kartu pos? Mungkin tidak banyak lagi ya. Padahal seru lho berkirim kartu pos. Beneran deh. Karena berkirim surat dan kartu pos itu aku jadi bisa berkeliling dunia lho. Buktinya, aku yang datang dari jauh saja bisa sampai ke Indonesia gara-gara kartu pos. Oh iya, kenalkan, namaku Little Paulo atau sering dipanggil juga Little Mail Carriers. Aku adalah maskot komunitas Postcrossing berukuran mungil yang berasal dari Jerman. Belum tahu apa itu postcrossing? Coba deh baca tautan ini. Intinya, postcrossing itu adalah semacam jejaring sosial bagi para pecinta kartu pos seluruh dunia. Aku sering diundang sama komunitas postcrossing yang ada di berbagai negara untuk datang di meet-up mereka. Sudah banyak lho negara yang aku kunjungi. Mulai dari Norwegia, Inggris, Amerika, Prancis, dan masih banyak lagi. Kalau gak percaya, baca sendiri aja di sini. Dan, awal maret lalu, aku akhirnya berkesempatan berkunjung ke Indonesia! Selain diundang di Indonesia Postcrossing Meet-up 2014 pada 8 maret lalu, aku juga sempat keliling Indonesia lho. Bukan keliling beneran sih, tapi kelilingnya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Di anjungan Bengkulu

Di anjungan Bengkulu

20140330-IMG_8868

Berpose dengan model pakaian adat Bengkulu

Hari itu minggu, 30 maret 2014. Siang hari itu cukup panas saat aku diajak Yanita (salah satu admin Komunitas Postcrossing Indonesia) ke TMII. Aku dikasih tahu kalau di taman ini bisa keliling Indonesia. Bagaimana mungkin ya, Indonesia kan luas banget? Masa sih bisa keliling Indonesia di taman? Tapi, aku percaya saja sih sama Yanita. Sampai di TMII ternyata udah ada Ari (pemilik blog ini yang juga penggiat postcrossing), Nenny (istri Ari), dan Maya (anggota Komunitas Postcrossing Indonesia) yang sudah menungguku. Bersama mereka, aku diajak keliling TMII.

20140330-IMG_8884

Mejeng bareng mas manekin

Mulailah kami jalan-jalan keliling TMII. Dan ternyata, emang benar lho aku seperti keliling Indonesia. Rupanya, TMII ini semacam miniatur Indonesia yang isinya macam-macam. Mulai dari anjungan daerah seluruh Indonesia, berbagai jenis museum, tempat hiburan, taman-taman, dan wahana lainnya. Karena tujuanku pengen keliling Indonesia, maka kami lebih banyak mampir ke anjungan-anjungan daerah. Yah, walaupun gak bisa keliling Indonesia beneran, paling tidak aku jadi tahulah tentang Indonesia. Tidak semua anjungan aku kunjungi. Dari total 33 anjungan, hanya beberapa yang aku kunjungi. Dan, yang membuatku betah berlama-lama adalah anjungan Bengkulu, Sumatera Selatan, Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bali, dan DKI Jakarta.

Anjungan daerah ini layaknya perwakilan provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Selain terdapat bangunan adat yang di dalamnya seperti museum, berisi benda-benda seperti baju adat dan miniatur bangunan adat, di anjungan juga sering diadakan pertunjukan khas daerah. Seperti yang aku lihat di anjungan Bengkulu, ada sekelompok anak-anak yang latihan menari di sana. Memang, setiap anjungan memiliki keunikan sendiri-sendiri. Di anjungan Sumatera Selatan, aku naksir deh sama baju adatnya. Sampai-sampai aku ngajakin mas manekin untuk berfoto. Lihat saja fotoku di dalam saku baju mas manekin. Di anjungan Aceh juga unik. Ada miniatur pesawat di sana. Itu adalah pesawat angkut pertama Indonesia yang dijuluki Dakota RI Seulawah-001. Jadi dulu, atas sumbangan rakyat Aceh senilai 20 kg emas, Indonesia bisa membeli pesawat ini. Makanya dinamakan Seulawah yang adalah nama gunung yang ada di Aceh. Dan ternyata, pesawat ini juga cikal bakal maskapai terbesar milik Indonesia, Garuda Indonesia. Pokoknya seru deh main-main di anjungan daerah ini. Lihat saja ya foto-fotonya di post blog ini.

20140330-IMG_8909

Pesawat Dakota RI Seulawah-001

20140330-IMG_8892

Gak mampir ke Rumah Gadang karena ramai banget, tapi tetep berpose dong

20140330-IMG_8916

Di depan rumah adat Kalimantan Selatan

Mungkin karena saat itu akhir pekan hari raya Nyepi, TMII hari itu sangat ramai. Pengunjung memadati hampir semua bagian taman. Ada yang sekedar duduk dan bersantai di tempat terbuka bersama keluarga, ada yang menikmati TMII dari atas kereta gantung, ada yang berkunjung ke berbagai macam museum yang ada di TMII, dan tak sedikit pula yang menyambangi satu per satu anjungan daerah seperti aku. Tapi sayang, saking padatnya lalu lintas manusia di sana, aku sedikit kurang nyaman. Kendaraan bermotor memenuhi setiap jalan di dalam kompleks TMII. Bukan hanya kendaraan roda dua, kendaraan besar seperti bus pariwisata juga banyak. Andai semua kendaraan itu parkir di tempat yang sudah ada dan pengunjung berkeliling taman hanya diperbolehkan jalan kaki atau naik kendaraan tidak bermotor seperti sepeda, pasti akan lebih nyaman dan udara TMII jadi lebih bersih. Memang ada sih kereta wisata keliling kompleks TMII, tapi aku lebih memilih jalan kaki. Buat apa naik kereta wisata kalau macet juga? Walaupun kurang nyaman, aku tetap menikmati kok 😀

Tak afdol rasanya seorang pengantar surat dan kartu pos seperti aku kalau gak mampir ke Museum Prangko yang berada dalam kompleks TMII. Kebetulan cuaca yang panas menyengat berubah hujan deras. Sambil berteduh, aku bisa sekalian tahu tentang sejarah kegiatan perposan di museum ini. Panjang juga ternyata sejarah prangko di Indonesia. Prangko sudah ada lho sejak jaman penjajahan Belanda. Prangko pertama Indonesia yang terbit tahun 1864 sampai prangko masa kini lengkap dipamerkan di sini. Selain belajar tentang benda-benda pos, aku jadi tahu juga sekilas sejarah Indonesia dari prangko yang dipamerkan, mulai dari masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, perang kemerdekaan, masa orde baru, sampai masa sekarang.

20140330-IMG_8944

jadi, letaknya Indonesia ada di atas Australia (Bola dunia di depan Museum Prangko)

20140330-IMG_8994

Menunggu hujan reda di depan kantor pos museum prangko

Tak terasa hujan pun reda saat sore menjelang. Aku masih pengin berkeliling TMII sebenarnya, tapi kakiku sudah capek. Padahal aku belum berkunjung ke teater IMAX pertama di Indonesia, Keong Mas. Aku juga belum ke Museum Transportasi yang ada miniatur pesawat Garuda Indonesia. Bahkan, saking capeknya, mencari anjungan Papua saja sampai gak ketemu. Padahal aku penasaran banget sama provinsi paling timur di Indonesia ini. Pengin tahu bagaimana sih bentuk koteka yang asli. Hehehehe.. Ternyata, keliling TMII tidak cukup sehari.

Oh iya, tanggal 20 April 2014 kemarin TMII ulang tahun lho yang ke-39. Sayang sekali aku gak bisa ikut merasakan kemerihan ulang tahun TMII. Andai bisa datang di Pekan Ulang Tahun TMII ke-39 pada 17-20 April 2014 yang bertema Pelestari Budaya Nusantara, Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa, pasti aku jadi tahu lebih banyak tentang Indonesia. Gak apa-apa deh gak ikut perayaan ulang tahun TMII. Yang penting, aku bisa mengucapkan selamat ulang tahun kepada TMII di blognya Ari ini. Terima kasih TMII sudah mengenalkanku kepada Indonesia. Semoga tetap menjadi wahana pelestarian budaya dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Aku sangat terkesan. Indonesia benar-benar negara yang indah dan kaya. Semoga suatu saat aku bisa keliling Indonesia yang sebenarnya. Dari Sabang sampai Merauke ketemu sama teman-teman komunitas Postcrossing di seluruh negeri. Dan pastinya, sepulangnya ke Jerman, akan aku ceritakan tentang pengalamanku jalan-jalan ke TMII.

Udah dulu ya ceritaku jalan-jalan ke TMII ini. Gak enak sama Ari yang blognya aku bajak kalau cerita panjang-panjang. Aku juga mengucapkan terima kasih kepada Yanita yang sudah mau mengajakku ke TMII, kepada Nenny dan Maya yang sudah menemani keliling TMII, juga tak lupa kepada Ari yang sudah jadi juru fotoku selama di TMII dan sudah membantuku menulis cerita ini. Sampai jumpa lagi teman-teman..

 

Salam,

Little Paulo
20140330-IMG_8915

Berpanas ria di Tugu Khatulistiwa di anjungan Kalimantan Barat

20140330-IMG_8923

Pengin deh main komidi putar.. Tapi aku takut 😀

20140330-IMG_9013

Yuk lihat karapan sapi di anjungan Jawa Timur 😀

20140330-IMG_9005

Mejeng sama patung Bali

20140330-IMG_9012

Jadi pengen nari kecak kalau di berkunjung ke anjungan Bali

20140330-IMG_9016

Niatnya mau naik kereta gantung, tapi tak apalah di depan danau yang ada miniatur pulau-pulau Indonesia

20140330-IMG_9018

Di depan rumah adat DKI Jakarta

20140330-IMG_8899

Di atas miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh

20140330-IMG_8937

Adem banget deh gegoleran di atas rumput di depan rumah Tongkonan ini 😀

20140330-IMG_8912

Mejeng di atas patung ukir Kalimantan

20140330-IMG_9024

Saatnya makan kerak telur.. yummy..

20140330-IMG_8996

Ini nih kartu pos yang harus aku kirim keliling dunia 😀 (koleksi kartu pos Yanita)

Kompetisi Blog dan Jurnalistik Taman Mini Indonesia Indah

 

Screen shot 2014-05-08 at 7.05.36 AM.png

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog dan Jurnalistik Taman Mini “Indonesia Indah” dalam rangka Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) yang ke-39 dan menjadi salah satu pemenang