Sate Srepeh, Kuliner Rembang yang Terlewatkan


Berpuluh-puluh tahun saya jadi orang asli Pati, yang notabene adalah kabupaten sebelahnya Rembang, baru sekarang saya tahu sebuah kuliner yang bernama Sate Srepeh.

20140914-IMG_9766

Suasana dapur Warung Makan Bu Slamet

Berawal dari suatu pagi, saat saya sedang berlibur di kampung halaman, saya dan istri bersama kakak saya sekeluarga ingin main-main ke pantai. Pantai wisata yang terdekat dari rumah kami tentu saja di Rembang. Iseng, saya mencari kuliner khas Rembang yang cocok buat sarapan. Ketemulah sate srepeh ini. Karena penasaran, kami sempatkan mampir sarapan dulu di sebuah warung yang menjual sate srepeh sebelum ke pantai.

Warung Makan Bu Slamet namanya. Menu utama warung makan ini adalah nasi tahu dan sate srepeh. Tidak sulit menemukan warung yang berada di jalan Dr. Wahidin No. 9, Rembang ini. Dari arah barat, masuk kota Rembang, usai jembatan yang dekat dengan pelabuhan, kami mengarahkan kendaraan ke kanan, melewati Jalan KS. Tubun. Di persimpangan antara Jalan KS. Tubun dan Jalan Dr. Wahidin itulah berdiri sebuah warung kecil dikelilingi bangunan-bangunan pecinan.

20140914-IMG_9769

Nasi tahu bersanding dengan sate srepeh

20140914-IMG_9768

Sate srepeh

Walaupun sebelum berangkat saya sudah sarapan, melihat nasi tahu dan sate srepeh yang terhidang di meja membuat air liur saya terbit. Sate srepeh ini memang unik. Belum pernah saya melihat dan merasakan sate ini di tempat lain. Sate yang berbahan utama daging ayam kampung ini memiliki bumbu yang unik. Kalau biasanya sate ayam menggunakan bumbu kacang, sate srepeh ini menggunakan bumbu santan. Yaitu campuran antara santan, gula merah, cabai merah, bawang putih diberi daun jeruk purut, dan berrempah lengkuas. Rasanya? Yang pasti sih enak. Rasa manis dari gula merah bercampur pekatnya bumbu santan sangat mendominasi. Bagi saya yang suka masakan manis sih enak banget. Rasa gurih, pedas, dan beraroma rempah juga sesekali tertangkap di indra pengecap saya.

Menikmati sate srepeh paling pas dilahap dengan nasi tahu. Nasi tahu di sini secara garis besar sih rasanya sama seperti nasi tahu yang dimasak istri saya. Yaitu nasi berbumbu kacang dan kecap. Namun yang unik di warung yang hanya buka di pagi hari ini, nasi tahu dihidangkan beralas daun jati. Tentu saja hal itu menambah cita rasa nasi tahunya. Sate srepeh ini seporsi dibanderol seharga Rp. 15.000,-. Sedangkan nasi tahu dibanderol Rp. 4.000,- saja. Murah banget deh.

Jika kebetulan berkunjung ke daerah Rembang, Jawa Tengah, tidak ada salahnya mencoba kuliner khas Rembang yang setahu saya belum pernah ada di tempat lain ini. Mendadak saya malu. Kenapalah saya baru tahu dan merasakan kenikmatan sate srepeh ini. Kenapa saya melewatkan kuliner lezat ini selama ini?  Why God, oh Why? *mulai lebay*. Padahal kan sudah sering banget saya berkunjung atau melewati kota Rembang ini. Tapi, tak ada kata terlambat untuk mencoba sajian kuliner lezat. Penasaran ingin mencoba?

20140914-IMG_9772

Sate yang masih di dapur

Warung Makan Bu Slamet
Jl. Dr. Wahidin No. 9
Rembang, Jawa Tengah