MBWT Beijing: Makan, Jalan-jalan, dan Nonton Stand-up Comedy
“Lho, kok jaketnya sama semua mas?”, paspor urung distempel saat petugas imigrasi heran melihat hoodie berwarna biru tua bergambar logo Garuda Indonesia bertuliskan Mesakke Bangsaku World Tour yang kami pakai. “Iya mas, kami tim #MBWT-nya mas Pandji. Mau berangkat stand-up ke Beijing”, saya menjawab santai. “Wah, baru tahu saya kalau mas Pandji bikin tur ke luar negeri”, katanya sambil tersenyum sebelum membubuhkan stempel di halaman paspor saya.
***
Berawal dari artikel yang saya tulis untuk kontes Bersama Garuda beberapa bulan lalu, saya menjadi salah satu dari 8 blogger yang beruntung diajak tur dunia sama Pandji Pragiwaksono. Berbulan-bulan menunggu, akhirnya malam itu saya berangkat ke Beijing.
Tim Mesakke Bangsaku World Tour Beijing terdiri dari 7 orang termasuk saya. Selain Pandji, ada 5 orang lainnya, yaitu Zaindra the manager, Ben the road manager, Pio si tukang foto, Vira sang sekretaris, dan Krisna Harefa opener stand-up MBWT Beijing.
Perjalanan ke Beijing menempuh waktu selama kurang lebih 7 jam. Banyak hal baru dalam penerbangan ini. Ini pertama kali saya naik Garuda Indonesia ke luar negeri sekaligus penerbangan pertama saya yang menempuh waktu lebih dari 4 jam langsung. Pertama kalinya juga saya naik pesawat berukuran besar Airbus A330-200. Selama penerbangan, saya merasakan layanan Garuda Indonesia yang selalu memuaskan pelanggan. Makanan yang enak datang berkali-kali, free flow drink, dan non-stop entertainment dari Audio and Video on Demand dari Garuda Indonesia menamani saya sepanjang penerbangan. Perjalanan panjang itu tak terasa capek sama sekali.
Beijing adalah kota ke sembilan dari 10 kota yang rencananya dijadikan tujuan mas Pandji menggelar MBWT. Kota-kota sebelumnya adalah Singapura, Melbourne & Adelaide, Brisbane, London, Amsterdam & Berlin, dan Guangzhou. Salut sama Pandji yang disponsori Garuda Indonesia bisa stand-up keliling dunia. Namun yang lebih keren lagi adalah selama stand-up di tiap kota ngajak 1 blogger seperti saya ini yang dapat jatah ke Beijing. Lalu, apa yang saya lakukan di Beijing? Jika harus merangkum, ada 3 hal yang saya lakukan, yaitu makan, jalan-jalan, dan nonton stand-up comedy.
Makan
Tahu sendiri kan kalau yang namanya chinese food itu enak-enak? Lha, mumpung di Beijing, saatnya mencicip cita rasa chinese food yang sebenarnya. Teman-teman Cabe Rawit yang menjadi panitia penyelenggara MBWT Beijing membawa kami ke tempat-tempat makan enak selama di Beijing beberapa hari. Hari pertama sarapan mie daging sapi di Mr. Lee. Rasanya enak, mirip Pho Bo khas Vietnam. 1 porsinya gede banget. Saking gedenya, saya sampai gak habis. Masih di hari pertama, kami makan malam di Haidilao, restoran yang menyediakan makanan hot pot mirip shabu-shabu khas Jepang. Restoran yang terletak di lantai 8 In88 Shopping Mall, Wangfujing ini kabarnya adalah restoran dengan pelayanan terbaik di Beijing.
Di hari kedua, usai stand-up show, saya akhirnya merasakan bebek peking yang sebenarnya di Peking. Di Beijing, bebek peking ini bernama bebek saja. Sama halnya nasi padang kalau di Padang ya namanya nasi saja. Hehehe.. Kami menyantap bebek peking di salah satu restoran di Qianmen, sebuah area yang dekat dengan Forbidden City. Yang unik di sini adalah atraksi penyajian bebek peking oleh chef-nya bisa langsung disaksikan. Karena saya belum pernah makan bebek peking sebelumnya, jadi ya saya tidak punya pembanding rasa. Yang pasti rasanya sih enak.
Di hari ketiga, kami makan spesial karena diundang makan malam sama Bapak Sugeng Rahardjo, Duta Besar Indonesia di Tiongkok, di KBRI Beijing. Malam itu tersaji masakan khas Indonesia. Rasanya seperti makan di rumah. Ya, selain toilet (cerita tentang toiletnya nanti ya di postingan berikutnya), hal yang saya paling kangen dari Indonesia selama di Beijing adalah makanannya. Gak ada yang ngalahin makanan Indonesia deh. Suasana makan malam di wisma pak Dubes berlangsung meriah. Selain ada kami, tim MBWT, ada juga Pak Asa, GM Garuda Indonesia Beijing, teman-teman Cabe Rawit, dan staf KBRI Beijing. Pengalaman yang sangat berharga bagi saya bisa berkunjung ke KBRI sekaligus makan malam bersama Duta Besar.
Oh iya, selain menjajal masakan besar, di Beijing kami juga mencoba camilan-camilan unik khas sana. Di Wangfujing, saya mencoba tanghulu, manisan buah yang ditusuk mirip sate namun berukuran panjang dan besar. Tanghulu ini rasanya manis campur asem. Enak dan segar deh. 1 tusuk tanghulu ini seharga sekitar 8 Yuan. Saya ditraktir Pandji dong makan ini.
Masih di Wangfujing, kami sempat mencoba makanan cukup ekstrim. Kami makan kalajengking goreng. Surprisingly, rasa kalajengking ini enak lho. Mirip kulit ayam. Ingin lebih ekstrim, Pandji mencoba kecoak goreng. Namun kurang sukses, baru nyicip dikit sudah langsung dilepeh sama Pandji. Kecoak ternyata tidak seenak kalajengking. Kata Pandji, kecoak goreng rasanya kayak…. kecoak! Hahaha..
Jalan-jalan
Saya merasa Beijing ini kotanya besar banget. Tidak cukup untuk mengeksplorasi memang kalau hanya 3 hari di sana. Tak banyak tempat yang kami kunjungi selama di sana. Kendala jarak tempuh yang bisa dibilang sangat jauh antar tempat wisata dan terbatasnya waktu kami, membuat kami hanya sempat berkunjung ke beberapa tempat saja. Yang pasti sih ke Great Wall gak ketinggalan dong. Perjalanan menuju Mutianyu, salah satu titik masuk ke Great Wall ditempuh selama 2 jam dari pusat kota Beijing. Setelah tahun lalu sempat berkunjung ke Great Wall KW di Bukittinggi, akhirnya saya kesampaian juga plesir ke Great Wall yang asli. Walaupun cuma sebentar, tetapi puas deh bisa berkunjung ke salah satu tempat yang ditahbiskan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO ini.
Forbidden City menjadi ikon Tiongkok setelah Great Wall yang kami kunjungi. Forbidden City terletak di kawasan Tiananmen. Di kawasan yang memiliki arti Heavenly Peace ini terletak banyak sekali tempat menarik untuk dikunjungi. Selain Forbidden City, ada Mausoleum Mao Zedong, National Museum of China, Tiananmen Square, Great Hall of People, dan banyak lagi. Jikalau seharian muter-muter di sana pun gak akan selesai mengunjungi semua kali ya. Karena sudah sore sekitar pukul 16.00 waktu setempat, menjelang waktu tutup, kami pun hanya bisa melihat kompleks Forbidden City dari Tiananmen Gate saja, karena sudah tidak diperbolehkan masuk ke dalam kompleks.
Selain kental dengan budaya dan sejarahnya, Beijing juga punya tempat jalan-jalan malam seperti Wangfujing, Qianmen, dan Sanlitun. Jika Wangfujing dan Sanlitun menawarkan hal yang serupa, berupa mall dan pusat perbelanjaan mewah, Qianmen lebih otentik. Terletak masih di kawasan Tiananmen, di Qianmen, tempat kami makan bebek, terdapat toko-toko dan bangunan-bangunan bergaya khas oriental. Di sana juga baru saja dibuka museum patung lilin, Madam Tussauds.
Walaupun sebenarnya masih banyak tempat yang ingin saya jelajahi, namun pengalaman jalan-jalan di Beijing memang luar biasa. Apalagi saat winter dan suhu paling dingin yang saya rasakan sampai -4 derajat celcius dan polusi udara yang membuat dada sesak, menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi saya.
Mesakke Bangsaku Stand-Up Comedy Show Beijing
Ini bukan pertama kalinya saya menonton stand-up show Pandji. Saya pernah menyaksikan langsung Mesakke Bangsaku di Banda Aceh. Saya juga sudah menonton DVD Mesakke Bangsaku berkali-kali. Namun saat menonton lagi show versi world tour di Beijing, tetap menarik diikuti. Saya tetap tertawa fresh mendengar candaan Pandji yang sama. Saya juga tetap merasa pesan Pandji untuk lebih peduli pada Indonesia selalu sampai ke penonton. Tapi bukan Pandji jika tidak bisa memberi kejutan. Selalu ada materi baru yang dibawakan di setiap kota yang didatanginya. Dan itu sukses membuat bukan hanya saya, tetapi juga para penonton terpingkal-pingkal memecahkan suasana Conference Hall Jinma Hotel sore itu. Pun begitu dengan penampilan sang opener, Krisna Harefa, sukses menghangatkan suasana. Bahkan, Pak Dubes dan istri serta Pak Asa dari Garuda Indonesia Beijing pun tergelak.
Salah satu hal baru bagi saya saat menjadi salah satu tim MBWT adalah saya bisa tahu proses bagaimana sebuah stand-up show dipersiapkan. Mulai dari cek venue, persiapan sound system, registrasi penonton, sampai persiapan pribadi Pandji. Saya memang tidak pernah bergaul dengan artis sebelumnya. Tapi saya menilai Pandji adalah artis yang sederhana dan tidak banyak maunya. Pandji rela tidur di kamar hostel bunk bed rame-rame bareng kami bertujuh. Pas mau show, Pandji merapikan sendiri jas dan kemejanya yang lecek dengan cara menggosok kedua telapak tangannya agar hangat seperti setrika, kemudian digosokkan ke pakaian itu layaknya orang menyetrika. Ada-ada saja memang ide Pandji. Walaupun hasilnya gagal, syukurnya ada layanan setrika di venue. Usai show, saat semua penonton yang foto bareng sudah pulang, Pandji pun tak ragu berbaring di lantai venue untuk meluruskan punggungnya sambil meringis kelelahan *pijitin Pandji*.
Oh iya, ada satu kejadian di MBWT Beijing yang di luar rencana. Saat tengah-tengah show, spanduk sponsor Garuda Indonesia yang ditempel di belakang Pandji terlepas. Akibat kejadian itu, konsentrasi penonton sempat terganggu. Untungnya Pandji cerdik. Sambil meminta maaf dengan jenaka ke Pak Asa karena melepas spanduk sponsor, Pandji pun melepas spanduk itu diiringi gelak tawa.
Ya, saya bangga dan sangat berterima kasih kepada Pandji dan Garuda Indonesia sudah mengapresiasi tulisan di blog saya dan menjadikan saya salah satu pemenang dan anggota tim MBWT Beijing.
Woh beruntung sekali bisa jalan-jalan, sambil nonton world tournya Pandji, naik Garuda lagi. Dari dulu pengin sekali-kali ke LN naik Garuda, tapi harganya selalu nggak cocok 😦
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya nih. Alhamdulillah beruntung banget dapat kesempatan ikut world tour-nya Pandji dan naik garuda ke luar negeri 😀
SukaSuka
Wah seru sekali, mas acara jalan2nya di Beijing. 🙂
Pandji memang ramah dan gak neko2 ya. Waktu ngundang Pandji ke Pekanbaru juga doi gak ribet rikues ini itu pas jemput dan dibawa ke hotel buat istirahat. Salut! 🙂
SukaSuka
Iya Lia. Humble banget emang mas Pandji. Bareng2 selama 3 hari di Beijing itu bikin aku jadi lebih kenal sama dia.
SukaSuka
Faigkkk!! Jadi klo mau ke Beijing kudu berapa lama ya biar bisa diputerin semua =))
SukaSuka
Lho, Santi belum pernah ke Beijing? Aku kira udah pernah..
SukaSuka
Belum pernah 😀 cita2nya taun ini tp ga jadi karena ada tujuan lain yg lebih menggoda =))
SukaSuka
Wahh.. semoga segera main2 ke Beijing deh 😀
SukaSuka
Aminn =)
SukaSuka
Nice story bro!
Gak kebayang gimana rasanya itu kalajengking..! hiiii… :))
SukaSuka
Makasih mas. Kalajengking sih enak. Kecoak itu lho yg gak kepikiran gimana rasanya. Nyoba aja jijik kalau kecoak. Hahaha
SukaSuka
Aaaaa…. mingin-mingini wae mas iki :3
SukaSuka
Waaaa.. Maaf ya kalau jadi pengen. Aku aja nulis n baca ini lagi jadi pengen jalan2 ke sana lagi kok. Hehehe :p
SukaSuka
Yang sangat pengen itu naik garuda indonesianya mas. Rasanya membanggakan sekali 🙂
SukaSuka
kereeeeeeeeeeeeen 😀
SukaSuka
Iya Is… Keren banget emang ini 😀
SukaSuka
*bobo siang dulu ah *siapa tau mimpinya jalan2 china #ngiri wkwkwkwkwkw
itu panji aslinya apa emang “ancur” kayak kalo lagi stand up yah ?
SukaSuka
Aslinya lebih ancur Is. Hahaha.. Seru lah pokoknya Pandji.
SukaSuka
woaw
SukaSuka
Wuiih mantaaap 🙂
Kukira Ari akan stand up juga hihi
SukaSuka
Aku juga stand-up kok Yan. Berdiri maksudnya :p
SukaSuka
Enak lah abang ini bisa travel gratis ke Beijing. Ceritanya asik banget. Pengen lah menang lomba blog dengan GANJARAN hadiah macam ni. Hehe
SukaSuka
Hehe.. makasih makmur. Sekarang pas lagi rejekiku makmur. Nanti pasti gantian makmur dapet rejeki jalan2 juga 😀
SukaSuka
Amiin.. Keberuntungan blogger pasti tak terduga. Akan ada waktunya masing2 kalo ikhlas posting. 😀
SukaSuka
Aku iri sekaligus bangga padamu Ar, keren euy bisa jalan2 ke Beijing bareng Pandji. Aku yang mengikuti dari jauh ikut senang menyimak cerita2mu ….
Trus, aku penasaran sama kisah toiletmuuuuu #ngikik
SukaSuka
Makasih mbakyunda..
Wah.. dijamin epic kisah toiletnya. Ditunggu ya mbak. Hahaha
SukaSuka
Wah, selamat :))
Seru banget di Beijing, Mas. Jadi pengen :heheh.
Ditunggu kisah toiletnya 😀
SukaSuka
Makasih Ga.. kisah toilet? You’ll be surprised deh pokoknya 😉
SukaSuka
*superexcited* :haha
SukaSuka
Weits udah pernah dpt anugra… Sy kemana aja ya baru tau MBWT dan Pandji…hahaha…jujur kacang Ijo…
SukaSuka
Pandji memang gak terkenal kok. Makanya kurang menggaung MBWT-nya. Hehehehe.. 😀
SukaSuka
Keren sekali Mas. Baca ceritanya kok jadi ikutan bangga sama apa yang dilakukan pandji ya. Misinya selalu membuat saya pribadi bangga jadi orang indonesia. Penasaran kenapa emang toiletnya Mas?
SukaSuka
Iya mas. Apa yang dilakukan Pandji memang layak dibanggakan. Apalagi setelah kenal sama dia, humble dan seru abiss.. 😀
SukaSuka
Iuuuh makan kecoa.
Keren Bang jalan2nya!
SukaSuka
Aku bukan makan kecoak. Yg makan mas Pandji. Hehehe
SukaSuka
Kalajengking?! Kecoak?!! Enak?? Haha
Seru ya jalan-jalan sama panji..
Aku mau nyicipin bebek peking aja dah
SukaSuka
Tentu yang paling enak ya bebek peking lah.. Hahaha..
SukaSuka
Wuiiiiiihhhh…entu The Great Wall super duper luas banget ya areany. Bisa makan berapa tahun itu untuk mencapai semua bagiannya, hahaa… Nice kaliiii ary. ngiriiiiii, euy!
SukaSuka
Iya kak Eki, luas dan panjang bgt itu Great Wall. Gak mau muterinnya ah. Yang penting udah sampe sana aja. hehehe.. 😀
SukaSuka
Whooaa mupeeeng, ini aku kok baru tau ada lomba ini. Wkwkwk kuper beraat. Lucky you, mas 😀 sukses selaluuu utk mu. Salam dr nurulnoe.com :p
SukaSuka
Tapi mbak Nurul kan menang AirAsia ke Penang. Kapan berangkat mbak? Ditunggu cerita2nya lho 😀
SukaSuka
Insyallah awal januari aku berangkaat 😉 bulan madu lageee. Hahaha
SukaSuka
Wuihhh.. Bulan madu gratis euy.. Semoga menyenangkan ya mbak. Dan makin banyak rejeki jalan2 gratisnya 😀
SukaSuka
Aamiin aamiin aamiin… Kamu jugaaa, sukses teruuusss
SukaSuka
Luar biasa. Pengalaman yang ga akan terlupakan pasti yah, bisa jalan sama Pandji yang acara 11 12-nya sering aku tonton. Terlebih lagi perjalanan ke Beijingnya. Semoga rejeki jalan-jalan gratisnya terus berdatangan. 😀
SukaSuka
Iya Cit. Makasih. Aamiin buat doa rejeki jalan2 gratisnya. Doa yg sama juga untukmu 😀
SukaSuka
Mas mas mas…
Test komen di sini, ya.
Ngetesting d Bloge orang kereeen. . . 😀
SukaSuka
Halo Idah.. Komen dari orang kerennya sampe kok 😀
SukaSuka
Bikin ngiri aja nih bang. Asyik tuh kulinerannya, nyoba ah bikin sate kecoa di sini.
SukaSuka
Kalau udah bikin kasih tau ya gimana rasanya. Enak apa enggak. Coba dibikinnya pake kuah sate padang. Sepertinya lebih enak. 😀
SukaSuka
Ping balik: Langit Kota Beijing Tak Pernah Biru | The Science of Life
daridulu penasaran sama rasanya tanghulu…sering liat di pilem2 Cina 😆
SukaSuka
Ini aku masih punya lho Dita. Tapi yang udah dikemas plastik2 gitu kayak permen. Ahhh.. Harusnya kemaren aku bawa ya pas kita famtrip. Lupa aku..
SukaSuka
Ping balik: Toilet di Beijing: Sebuah Pengalaman Horror | The Science of Life
Mulih soko kono mudak pirang kilo mas bobotmu? hahhaha.. gak sido ngebleklist beijing nek panganane enak enak, mungkin kudu nggowo toilet portable saja berupa tisu sak tas ransel :))
SukaSuka
Wah.. Gak nimbang e mas. Kayaknya ya gak mundak.
Nggowo pampers sisan mas. Dijamin aman jalan2 di Beijing 😀
SukaSuka
Huahahah.. Aku sih keliling indonesia disik mas. Iki rencana ke lombok januari akhir. Mugo2 kelakon.
SukaSuka
Itu Pandji ngomiknya pake bahasa Indonesia atau Inggris? atau Mandarin?
SukaSuka
Bahasa Indonesia. Soalnya penontonnya para mahasiswa Indonesia yang kuliah dan orang-orang Indonesia sih
SukaSuka
Ping balik: Rangkuman Perjalanan 2014 | The Science of Life
Ping balik: Tembok Besar Berselimut Kabut | Buzzerbeezz
Eh lho. Yang menang ke Beijing to? Selamat ya (hihi telat). Btw saya adiknya Pio si Kang Poto 😀
SukaSuka
Ehh,, adeknya mas Pio rupanya. Dunia ini sempit ternyata. Hehehe.. Salam kenal yaa.. 😀
SukaSuka
Ping balik: Tentang Sebuah Foto Bareng Pandji | Buzzerbeezz
Ping balik: The Science of Life
Ping balik: 3 Tempat Wisata Belanja Seru dan Unik di Bandung | The Science of Life
Ping balik: Review #JuruBicaraJKT: Ketika Pandji Menjadi Juru Bicara | The Science of Life
Ping balik: Rencana Liburan Keluarga di Bangkok | The Science of Life
Ping balik: Review Pragiwaksono Jakarta: Ketika Sang Komika Berkisah tentang Hidupnya | The Science of Life
Ping balik: Serunya Bermain Salju di Trans Snow World Bintaro | The Science of Life