Pondok Wisata Tambi, Tempat Bermalam di Tengah Kebun Teh


Pondok Wisata Tambi, begitu namanya. Saya berkesempatan berkunjung ke sana pada tanggal 4-5 Desember 2014 lalu bersama dengan teman-teman travel bloggers dalam rangka memenuhi undangan #FamTripJatengFamiliarization Trip yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah ini bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di sekitar Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Pondok Wisata Tambi terletak di kawasan perkebunan dan pabrik teh milik PT. Perkebunan Tambi, sekitar 16 km sebelah utara kota Wonosobo. Dikelilingi pegunungan, wajar saja kalau hawa segar dan sejuk terasa menerpa tubuh saat sore itu kami bersiap check-in di sana.

Front Office Agrowisata Tambi

Front Office Agrowisata Tambi

Panitia membagi kami menjadi beberapa kelompok yang akan bermalam bersama. Saya mendapat jatah bermalam bersama para travel bloggers kondang: Fahmi Anhar, Fahmi Catperku, Halim, Yofangga, dan Alid Abdul di sebuah bangunan homestay nyaman bernama Kersen Kembar. Ruangan di Kersen Kembar terdiri dari 1 kamar utama yang memiliki kamar mandi dalam untuk 2 orang, 1 kamar lain untuk 4 orang, 1 kamar mandi, ruang keluarga, dan ruang tamu. Sepertinya pemilik Pondok Wisata memang mengutamakan kenyamanan tetamu. Selain memang bangunannya besar sehingga tidak terasa sempit untuk kami berenam, disediakan juga air panas untuk mandi dan hidangan teh yang bebas diseduh oleh tetamu.

Selain bangunan Kersen Kembar, di Pondok Wisata Tambi terdapat cukup banyak kamar atau homestay yang bisa disewa untuk bermalam. Nama kamar / bangunannya juga unik-unik. Ada nama burung seperti merak dan podang, ada juga nama tumbuhan seperti teratai, cemara, anggrek, dan tulip. Harga per malamnya mulai dari sekitar 300 ribuan sampai yang termahal sekitar 1 jutaan rupiah. Cukup terjangkau bukan?

Homestay Kersen Kembar

Homestay Kersen Kembar

Kamar untuk berdua di Kersen Kembar

Kamar untuk berdua di Kersen Kembar

Rencananya usai makan malam kami akan mengadakan api unggun. Namun sayang, langit tak merestuinya. Hujan lebat mengguyur kawasan Tambi malam itu. Kami pun terjebak di ruang makan bangunan utama. Mau balik ke kamar tak memungkinkan. Bisa basah kuyup kalau nekat menerjang hujan. Tidak basah kuyup saja saya kedinginan, apalagi jika basah kuyup. Jauh dari istri pula, kalau kedinginan gak ada partner buat saling menghangatkan *numpang curcol*

Entah siapa yang memulai, untuk membunuh waktu akhirnya kami menyatukan meja dan kursi, kemudian bermain ABC lima dasar. Karena kami sama-sama (ngaku) sebagai traveler, maka topik tebak-tebakannya tidak jauh dari tema jalan-jalan, yaitu nama-nama kota di dunia. Suasana dingin karena hujan seketika berganti dengan hangatnya gelak tawa. Walaupun beberapa di antara kami baru kenal saat #FamTripJateng ini, namun keakraban terasa layaknya sahabat lama. Tak terasa sudah sekitar 2 jam kami bermain. Untungnya hujan sudah mulai sedikit reda. Mumpung gerimisnya bisa diterobos, berhamburanlah kami menggunakan payung pinjaman kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

20141205-IMG_0408

Deretan kamar di Pondok Wisata Tambi

20141205-IMG_0412

Pemandangan sisi barat Pondok Wisata Tambi

Berkali-kali saya terpaksa bangun di dini hari untuk ke toilet. Rasanya malas turun dari ranjang, apalagi harus keluar dari selimut dan melepas kaos kaki. Andai bukan karena panggilan alam tak rela saya menjejak lantai yang menusuk kulit telapak kaki. Pagi harinya, saya bangun tepat saat adzan subuh berkumandang. Walaupun tak sedingin waktu dini hari, kawasan Tambi ini masih terasa menusuk tulang di waktu pagi hari. Apalagi rintik hujan yang berubah gerimis mengguyur Tambi semalam suntuk. Kedinginan begini paling enak menyeduh teh panas asli dari perkebunan Tambi. Lebih dari cukup untuk menghangatkan tubuh pagi itu.

Begitu matahari sudah mengirimkan sinarnya ke bumi Tambi melalui celah-celah pegunungan, saya keluar homestay dan berniat jalan-jalan pagi di sekitar penginapan. Baru terlihat di pagi hari kalau Pondok Wisata Tambi ini dikelilingi oleh perbukitan. Saya beruntung pagi itu kabut belum hadir menutupi panorama. Beberapa jam kemudian, saat teman-teman yang lain sudah mulai terbangun panorama sekitar sudah tertutup kabut.

Pagi hari memang paling enak jalan-jalan santai. Keluar kompleks penginapan mata saya dimanjakan oleh panorama kebun teh berlatar pegunungan. Gerimis semalam masih belum sepenuhnya sirna. Rintik-rintik kecil menemani saya mengabadikan atmosfer pagi itu. Ternyata bukan saya saja yang sudah memulai aktivitas. Salah satu peserta #FamTripJateng, Mas Dzofar terlihat sudah hunting foto di kebun teh pagi itu.

20141205-IMG_0423

Pabrik teh Tambi berlatar pegunungan

20141205-IMG_0433

Pintu gerbang Agrowisata Tambi

Matahari pagi mulai meninggi dan saatnya bersiap untuk sarapan. Soal hidangan makanan, Pondok Wisata Tambi juga menyediakan santapan yang enak, cocok dengan lidah saya. Pagi itu menu sarapannya adalah nasi goreng, telur dadar, nugget ayam, dan tak lupa krupuk. Saya makan dengan lahap. Mungkin karena hawanya dingin, perut jadi meronta minta diisi.

Selain menyediakan fasilitas penginapan untuk bermalam, Tambi juga menyediakan paket wisata plantation tour, factory tour, dan outbound games. Bahkan, bukan hanya untuk berwisata, Pondok Wisata Tambi pun menyediakan fasilitas ruangan khusus untuk rapat dan conference. Pagi itu sehabis sarapan, kami melanjutkan tur ke kebun dan pabrik teh untuk berwisata sambil belajar tentang tanaman teh.

Selama ini saya hanya pernah dengar sekilas tentang Agrowisata Tambi. Dua tahun lalu saat berkunjung ke Dieng pun hanya sambil lalu melewati papan petunjuk Agrowisata Tambi. Saya kira tak terlalu istimewa. Tapi ternyata, Tambi tidak layak dilewatkan jika berkunjung ke Wonosobo dan sekitarnya. Berkat undangan #FamTripJateng akhirnya saya kesampaian berwisata dan menginap di sana. Jika nanti saya dan keluarga berkunjung ke kawasan Dieng, Pondok Wisata Tambi jelas menjadi pilihan utama saya untuk bermalam. Apalagi jika bermalam bersama pasangan, pasti membawa pengalaman yang tak terlupakan.

20141205-IMG_0431

Kebun teh di kawasan Tambi

20141205-IMG_0428

Hijau daun teh usai disiram hujan semalaman

Pondok Wisata Tambi
Kawasan Agrowisata Tambi
Desa Tambi, Kecamatan Kejajar
Wonosobo – Jawa Tengah

Simak juga hasil reportase teman-teman travel bloggers peserta #FamTripJateng berikut ini:

Visit Jateng : Anak Gimbal dan ‘Warna’ di Telaga Warna by Putri Normalita
Kisah Perjalanan Teh Tambi by Rijal Fahmi
Menunggu Untuk Menyatu by Idah Ceris
Empat Kuliner Wajib Wonosobo by Alid Abdul
From Plant to Pot: Tambi Tea Plantation by Firsta
Visit Jateng: Main-main Serius di Perkebunan Teh Tambi by Putri
Lebih Dekat Dengan Anak Berrambut Gimbal, Dieng by Idah Ceris
Cerita Anak Gimbal di Dieng by Krisna KS
Kisah Kyai Kolodete dan Rambut Gimbal di Kalangan Masyarakat Dieng by Oryza
Rambut Gembel, Antara Rezeki dan Cobaan by Yus Mei
Carica?? Ya Dieng!! by Krisna KS
Mencari Hangat dalam Semangkok Mie Ongklok by Rinta Dita
Bonus Plus-Plus Dari Bukit Sidengkeng by Idah Ceris
Wisata Jawa Tengah: Keajaiban Rambut Gimbal di Dieng by Dzofar
Bermain Sambil Belajar di Perkebunan Teh Tambi by Alid Abdul
Kumpul Travel Bloggers di Wonosobo by Fahmi Anhar
Keseruan #FamTripJateng 2014 by Andika Awan
Ayo Piknik, Jangan Kaya Orang Susah by Yofangga