Rangkuman Perjalanan 2014


Tahun 2014 adalah tahun yang luar biasa bagi saya. Terasa sekali ada banyak rejeki yang patut saya syukuri. Banyak pula momen-momen yang mengubah hidup saya terjadi sepanjang tahun lalu. Saya mengira di tahun 2014 akan sangat jarang melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Karena, jika biasanya pada tahun-tahun sebelumnya saya sudah punya rencana traveling untuk tahun berikutnya, di tahun 2013 lalu, tak ada satupun rencana traveling untuk tahun 2014 yang saya buat. Tapi nyatanya, alhamdulillah ternyata sepanjang tahun 2014 lalu saya cukup sering ber-traveling.

Untuk mendokumentasikan perjalanan saya selama 2014 dan menjadi rutinitas awal tahun sejak saya membuat blog ini, sila disimak Rangkuman Perjalanan 2014 saya berikut ini:

Taman Tepi Laut, Aceh

Januari

Mengawali tahun 2014 adalah reunian saya dengan istri yang sempat LDR selama beberapa bulan. Istri yang baru saja mengalami keguguran pada akhir tahun 2013 datang ke Banda Aceh (kota domisili saya saat itu) tepat pada malam tahun baru 2014. Walaupun habis mengalami musibah kehilangan, kami tetap optimis menyambut tahun 2014. Dan praktis, selama bulan pertama di 2014, saya berusaha mengembalikan kondisi mental istri yang terpukul usai kehilangan janin berusia 12 minggu di dalam rahimnya. Caranya? Tentu saja dengan banyak traveling. Mulai dari jalan-jalan sekitaran Banda Aceh, sampai perjalanan khusus ramai-ramai bersama beberapa sahabat saya ke Takengon, Aceh Tengah. Berikut adalah beberapa catatan perjalanan saya di bulan Januari:

Lhok Seudu, Aceh

 

Februari

Bulan berikutnya, cobaan cukup berat kami hadapi setelah hak cuti keguguran istri yang belum penuh dijalani terpaksa dihentikan karena perusahaan tempat istri bekerja memaksanya kembali bekerja. Jadilah kami LDR-an lagi. Saya di Banda Aceh, sedangkan istri menunaikan kewajiban terakhirnya dan mengurus resign di Bintan. Proses resign istri pun berbelit dan memaksa kami harus banyak bersabar. Kondisi tersebut pun cukup menimbulkan konflik dan kesalahpahaman antara saya dan istri. Rencana-rencana jangka pendek yang kami buat tidak berjalan semestinya gara-gara mantan perusahaan istri yang sangat tidak peduli dengan hak karyawannya (saya masih tetap emosi kalau ingat kejadian itu!). Untung saja Aceh punya tempat indah untuk menghilangkan kegalauan. Salah satunya, saat saya sukses Menghalau Sendu di Lhok Seudu.

Namun, kesabaran kami membuahkan hasil. Pertengahan bulan, saya dan istri bisa kembali bersama. Kebersamaan kami dan kelegaan kami karena akhirnya istri berhasil resign dengan tidak baik-baik kami hadiahi dengan honeymoon trip kedua ke Sabang beberapa hari, menginap di Freddies Santai Sumurtiga, Penginapan Favorit di Kota Sabang, serta menikmati Sunrise Romantis di Pulau Weh.

Dan, menutup bulan kedua 2014 yang adalah bulang terakhir saya berada di Banda Aceh, saya dan istri nekat melakukan road trip naik motor berdua ke Meulaboh, yang walaupun kisahnya belum saya tulis di blog ini, namun merupakan salah satu perjalanan paling berkesan saya dengan istri.

Little Paulo di TMII

Maret

Bulan ini adalah salah satu bulang yang paling mengharukan bagi saya. Di bulan ini, saya meninggalkan Aceh yang telah menjadi rumah saya selama 5 tahun 8 bulan. Tangis tak terbendung di hari terakhir saya di Aceh. Ah, terlalu banyak kenangan di Aceh. Mungkin Aceh tidak akan menjadi domisili saya lagi, tapi Aceh akan selalu menjadi rumah bagi hati saya. Ya, mulai bulan ini, domisili saya berganti di Tangerang Selatan. Tugas saya di Aceh sudah purna. Berganti tugas baru sebagai anak kuliahan.

Mulai bulan ini jugalah akhirnya saya bisa hidup bersama dengan istri. Memang bulan ini kami tidak banyak traveling. Hanya rutinitas harian seperti ke pasar, masak, bersih-bersih rumah kontrakan, jalan-jalan ke mall, nonton bioskop, dll yang kami lakukan. Tapi di akhir bulan, kami sempat berkeliling Taman Mini Indonesia Indah mengajak Little Paulo Goes to Taman Mini Indonesia Indah. Alhamdulillah, tulisan tersebut menjadi Juara 2 Lomba Blog Ulang Tahun ke-39 TMII.

Danau Lut Tawar

April

Rejeki memang tidak terduga. Di bulan ini, saya mendapatkan rejeki dari lomba blog Bersama Garuda. Lomba ini diadakan oleh Garuda Indonesia, sebagai sponsor Mesakke Bangsaku World Tour (MBWT), sebuah tur dunia stand-up comedy milik Pandji Pragiwaksono. Tulisan saya ini, Mencintai Indonesia Bersama Garuda dan Pandji, menjadi salah satu pemenangnya dan berhak ikut Pandji ke salah satu kota dari 10 kota di 7 negara. Datang langsung ke acara peluncuran WSYDNshop.com, toko online milik Pandji, sekaligus pengumuman pemenang lomba blog di fx Sudirman, sungguh tak menduga nama saya diumumkan jadi salah satu pemenang. Saya mendapatkan jatah berangkat ke Beijing.

Mei – Agustus

Di bulan Mei, alhamdulillah kami mendapat kabar baik berikutnya. Istri hamil lagi. Mengingat istri pernah keguguran, trimester awal kehamilan kali ini kami jadi lebih hati-hati. Kegiatan traveling hanya kami lakukan dua kali, yaitu mudik ke Pati saat libur kuliah di bulan Mei dan mudik lebaran. Sisanya, kami menghabiskan waktu di Tangsel saja dengan rutinitas seperti biasa.

Honeybabymoon di Eco Green Park

Honeybabymoon di Eco Green Park

September

Enaknya jadi anak kuliahan adalah sering libur. Awal bulan September, bertepatan dengan libur semester, dan kebetulan usia kehamilan istri juga sudah memasuki trimester kedua, kami memutuskan untuk ber-honeybabymoon ke Semarang, Solo, Batu, dan Malang selama 8 hari. Bagi kami, tidak masalah ibu hamil melakukan traveling lama dan jarak jauh. Karena kami berpendapat bahwa whatever makes mommy happy, keeps the baby healthy. Kisahnya? Tunggu dulu, belum saya tulis di blog ini. Hehehe..

Oktober

Sebuah perjalanan impulsif ke Bandung kami lakukan karena mendapat rejeki voucher hotel gratis dari seorang kawan. Cuma 2 hari 1 malam, tujuan kami memang bukan berwisata, tetapi belanja perlengkapan winter untuk perlengkapan ke Beijing di Pasar Cimol Gedebage, sebuah tempat yang menjual pakaian bekas di Bandung.

Selain itu, saya juga mendapat rejeki juga sebagai salah satu pemenang Lomba Blog Menulis Kebencanaan 2014 yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPPA) bekerja sama dengan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah dan Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh dalam rangka memperingati 10 tahun tsunami Aceh. Tulisan saya  Belajar dari Jepang Berdamai dengan Bencana diapresiasi sebagai juara 2 lomba tersebut.

Bersama Pandji di Great Wall

November

Meninggalkan istri yang usia kehamilannya memasuki 8 bulan, saya berangkat MBWT ke Beijing, satu-satunya perjalanan saya ke luar negeri tahun 2014. Selama kurang lebih 4 hari saya di sana. Beberapa pengalaman di Beijing saya ungkapkan dalam tulisan berikut ini:

Desember

Bulan Desember adalah bulan istimewa di tahun 2014. Pasalnya, diperkirakan bayi kami akan lahir di bulan ini. Saatnya menjadi suami siaga. Namun begitu, pada awal bulan, saya sempat meninggalkan istri untuk memenuhi undangan Familiarization Trip yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah ke Wonosobo dan Banjarnegara bersama para travel bloggers kondang lainnya. Satu tulisan dokumentasi saya dalam trip tersebut adalah Pondok Wisata Tambi, Tempat Bermalam di Tengah Kebun Teh.

Di bulan ini juga saya merasakan kangen yang melimpah kepada Aceh. Sampai-sampai saya berburu kuliner Aceh di sekitaran Bintaro yang kisahnya bisa dibaca di sini: Selat Malaka, Rumah Makan Aceh di Bintaro.

18 Desember 2014, rejeki dan berkah terbesar kami tahun ini lahir. Seorang bayi lelaki ganteng seberat 3,1 kg dan panjang 49 cm lahir ke dunia dengan suara tangis yang memecah malam. Barakalla Keenan Al Insyira namanya. Sejak saat itu, dunia saya teralihkan ke bayi mungil itu. Sampai-sampai jadi jarang lagi nulis blog. Hehehe..

Kebun Teh di Kawasan Tambi

Tak ada kata lain yang saya rasakan di 2014 kecuali syukur. Semoga tahun 2015 menjadi keberkahan dan limpahan rejeki bagi kami dan kita semua. Aamiin.