Dari Taman ke Taman


Praktis, 5 bulan terakhir ini frekuensi traveling jarak jauh saya bisa dibilang 0. Jangankan traveling, nulis blog dan blogwalking saja jarang banget. Dunia saya teralihkan sejak Bara lahir. Rasanya seperti punya mainan baru, di waktu senggang sayang kalau digunakan selain untuk main sama anak. Jadi ya gitu deh, hobi nge-blog dan blogwalking jadi tersisihkan. Tapi kalau traveling? Tunggu dulu. Sebisa mungkin kami (saya, istri, dan Bara) selalu menemukan cara menikmati ‘traveling’ dengan gaya kami sendiri. Kalau untuk yang jauh-jauh, kami memang menunggu usia Bara agak gede. Jadi, solusinya adalah ‘traveling’ di sekitar tempat tinggal kami, Bintaro. Setidaknya seminggu sekali, hari sabtu atau minggu, kami jadikan hari family’s day out.

Beruntung bagi kami tinggal di Bintaro. Cukup banyak lokasi yang menarik disambangi sekedar untuk refreshing dan menikmati waktu berkualitas dengan istri dan anak tersayang. Walaupun tak jarang, refreshing kami juga cuma menclok dari mall satu ke mall lain (jika seperti ini kadang keinget serunya beraktivitas outdoor di Banda Aceh), tapi sering pula kami menemukan keasyikan sendiri di berbagai ruang terbuka hijau di sekitaran Bintaro. Inilah beberapa lokasi yang biasa kami kunjungi untuk berpiknik:

1. Bintaro Xchange Mall

Ini adalah mall favorit kami. Selain lokasinya yang hanya berjarak tempuh sekitar 15 menit dari tempat tinggal kami, hal istimewa dari mall ini adalah memiliki areal outdoor yang luas. Ya, bukan jejeran pertokoan mewah yang kami suka dari mall ini, tapi taman yang berada di bagian belakang mall. Hari sabtu atau minggu, khususnya pada pagi hari, di taman BxC selalu meriah. Di taman yang memiliki jogging track cukup panjang, lapangan rumput yang cukup luas, layar LCD gede yang bisa dipakai untuk nonton bareng, dan kolam-kolam kecil berisi ikan koi ini sering memiliki acara khusus di akhir pekan. Beberapa kali sih ada event Piknik Asyik, event nonton bareng film-film box office Indonesia dan berbagai macam aktivitas anak lainnya.

Dengan ruang hijau yang luas, seru lho sambil gendong Bara jalan-jalan keliling jogging track. Sesekali foto-foto groufie (iya, demi bisa sering-sering foto keluarga, akhirnya saya beli tongsis), ngadem di bawah pohon, duduk-duduk di rumput sambil merhatiin warga bintaro beraktivitas, ataupun sambil merhatiin ikan koi berenang-renang ke tepian di kolam. Aktivitas warga di sini pun banyak. Ada yang yoga, ada yang jogging, ada yang tai chi, dan banyak juga yang bersantai aja kayak kami.

Karena berada di kawasan mall, hal positif BxC Park yang kami suka adalah sangat bersahabat dengan ibu menyusui karena setiap lantai mall terdapat ruang menyusui. Jadi, kalau pas main di taman tiba-tiba Bara poop atau pengen minum ASI, tinggal dibawa aja ke ruang menyusui di dalam mall. Saya sih kebagian nungguin di luar ruang menyusui kalau pas ramai. Tapi pernah juga sih saya ikut masuk karena kebetulan cuma Bara yang menyusu di sana. Selain itu, keamanan dan ketertiban pengunjung juga terjaga karena ada petugas keamanannya.

20150322-CAM00257~2

Luas kan areal hijau di Bintaro Xchange Mall?

20150426-20150426_075601~2

Pose yoga ala ala

2. Kebayoran Park at Kebayoran Residence

Walaupun namanya Kebayoran Park, tapi taman ini bukan berada di wilayah Kebayoran, tapi berada di wilayah Bintaro. Tepatnya di kawasan perumahan mewah Kebayoran Residence. Sebenarnya kami tertarik berkunjung ke sini setelah membaca artikel blog yang menyebutkan bahwa taman ini mengusung konsep e-community dan ramah lingkungan. Bahkan, taman ini tercatat dalam rekor MURI sebagai totally green park pertama di Indonesia. Langsung dong saya membayangkan taman-taman di Singapura atau Bangkok. Rupanya jauh panggang dari api.

Memang sih taman ini pernah menorehkan rekor MURI tersebut. Tapi itu bertahun-tahun yang lalu. Terakhir kami berkunjung kesana, yaitu beberapa pekan lalu, pelbagai fasilitas taman seperti sepeda converter untuk berolahraga sekaligus nge-charge ponsel, serta keran air minum sudah tidak berfungsi. Bahkan, banyak di antara kursi-kursi semen yang tersebar di areal taman ternodai oleh hasil karya tangan-tangan jahil. Walaupun begitu, sebenarnya taman ini lumayan juga untuk tempat refreshing.. jika sedang sepi!

20150405-20150405_072805~2

Kursi taman korban tangan-tangan jahil

20150405-20150405_071022

Sejuknya pagi di Kebayoran Park

Ya, kunjungan kami ke sana kurang berkesan. Letak taman yang di perumahan elit ternyata tidak menjamin pengunjung tamannya memiliki attitude yang baik. Kebanyakan pengunjung taman ini memang bukan penghuni asli perumahan. Kebanyakan malah para ABG tanggung yang petantang-petenteng. Beberapa hal yang kami tidak suka saat berkunjung ke sana adalah:

  1. Banyak sekali pengunjung yang merokok (yang kebanyakan para ABG tanggung itu pelakunya). Kami datang ke taman tujuannya biar dapat udara bersih ya! Bukan malah terpaksa jadi perokok pasif. Terpaksa kami mencari spot paling ujung yang bebas dari gangguan para perokok.
  2. Adanya penjaga parkir liar (lagi-lagi para ABG tanggung itu pelakunya). Karena memang tidak ada lahan parkir, motor para pengunjung taman diparkir berjejer rapi di pinggir jalan. Saat kami mau pulang, eh ternyata para ABG yang lagi nongkrong itu nagih uang parkir. Padahal taman itu pun ada di dalam kompleks perumahan. Kalaupun ada biaya parkir, pengurus taman atau penghuni perumahan dong yang berhak nagih.

Karena kesan pertama kami sudah kurang berkesan, akhirnya kami belum mengulangi kunjungan ke sana lagi.

20150405-20150405_074818~2

Tidak lupa kami berfoto keluarga

20150405-20150405_071438

Ini bukti prestasi masuk rekor MURI

3. Taman Kota 1 BSD

Tidak berekspektasi apa-apa, kami langsung suka dengan taman ini saat pertama berkunjung. Bukan hanya tamannya luas, tetapi yang paling kami suka adalah ademnya suasana di taman ini. Bagaimana tidak adem kalau pepohonannya gede-gede dan tinggi menjulang. Bahkan, masih terdengar suara-suara serangga lho. Langsung semangat deh gendong Bara keliling taman ini.

20150412-20150412_080048~2

Pepohonannya rimbun dan hijau

20150412-20150412_083134~2

Ini sungai yang membelah Taman Kota 1 BSD

Fasilitas yang ada di taman ini juga cukup lengkap. Jogging track panjang, bangku-bangku tersebar di pelbagai sudut taman, ada areal bermain anak-anak, dan yang paling cihuy, banyak penjaja cemilan di sekitar taman. Penjaja makanan ini banyak berjualan di depan masjid Al Azhar. Ya, taman ini memang bersebelahan dengan kompleks sekolah Al Azhar BSD. Beraneka macam makanan membuat kami ngiler. Mulai dari makanan berat seperti sate, lontong, dan bubur ayam, sampai camilan ringan seperti gorengan dan dimsum tersaji semua. Kami sih lebih suka ngemil lucu aja. Maka, beberapa potong dimsum kami pilih. Rasanya enak banget. Mungkin karena efek lapar jadi enaknya pake banget.

Sebenarnya jika dibandingkan 2 taman di atas, pengunjung di Taman Kota 1 BSD ini relatif lebih ramai. Tapi karena tamannya luas, jadi tidak terasa ramai. Masih sangat nyaman dipakai untuk jalan-jalan bersama bayi. Bara pun asyik melihat sekeliling. Matanya berbinar seperti ingin tahu tentang segala hal. Sebagai kenang-kenangan dan cerita kepada Bara saat ia sudah besar, tak lupa kami mengabadikan gambar selama berkunjung di sini.

20150412-20150412_081428

Yang lain ke taman jogging dan olahraga, kami groufie dong :p

20150412-20150412_083224~2

Di seberang jembatan ini banyak makanan penggoda iman

4. Taman Kota 2 BSD

Berawal dari kunjungan kami ke Taman Kota 1 BSD, kami penasaran juga berkunjung ke Taman Kota 2 atau dikenal juga dengan Hutan Kota BSD ini. Konon, Hutan Kota ini memiliki areal yang lebih luas dibandingkan dengan Taman Kota 1. Tapi letaknya lebih jauh. Baru akhir pekan kemarin kami ke sana. Berbeda dengan kunjungan kami ke taman-taman sebelumnya yang hanya sekedar sightseeing dan jalan-jalan saja, pagi itu kami mengusung konsep piknik. Kami membawa bekal untuk sarapan, membawa kain lebar untuk alas duduk, bahkan kami juga kompakan pakai kostum kemeja kotak-kotak warna merah. Niat banget deh pokoknya.

20150531-20150531_080522~2

Bekal sarapan kami

20150531-20150531_080309

Kompak kan kostum piknik asyik kami?

Masuk ke areal taman, kami langsung mencari spot berumput yang agak datar dan berada di bawah pohon rindang sebagai tempat kami menggelar lapak sarapan. Hasil muter-muter sebentar, ketemulah kami spot nyaman di tepian anak sungai cisadane yang membelah taman. Setelah menggelar kain, kami keluarkan kotak makanan. Kami buka satu persatu kotak berisi sandwich telur buatan istri, brownies dari supermarket, dan buah jeruk. Karena lapar, saya langsung menyantap sandwich. Sedangkan Bara asyik berbaring di atas alas kain berbantal kaki ibunya. Terlihat dia sangat excited. Hatinya sedang senang. Terbukti dia langsung mengoceh, tertawa dan bermain ludah, kebiasaannya saat merasa nyaman. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Tapi yang pasti, ini pengalaman baru baginya.

Cukup lama kami hanya duduk-duduk sambil mengamati banyak hal. Ada para bikers menjajal track di sepanjang taman, anak-anak kecil beratraksi lompat dari jembatan ke arah sungai, dan aktivitas olahraga lain. Usai sarapan, kami memutuskan untuk berkeliling taman. Tapi, belum juga semua sudut terjelajahi, kami sudah capek. Jalan setapak yang naik turun ternyata kurang bersahabat jika dijelajahi dengan menggendong bayi. Bara sih nyaman, begitu digendong langsung tidur. Tapi bapaknya, mendadak jadi lapar lagi. Tugas ibunya, membawa peralatan makan (yang ternyata cukup berat juga).

20150531-20150531_082715~2

Biker menjajal track di Hutan Kota BSD

20150531-20150531_091148

Anak-anak bermain air di sungai

Ini adalah pertama kali kami piknik di Hutan Kota BSD. Tapi kami pasti akan kembali lagi menghirup sejuknya udara pagi, ditemani matahari yang mengintip malu dari sela tajuk pepohonan, sambil menyantap sarapan dengan menu berbeda. Ternyata, traveling itu tak perlu jauh. Kami menemukan cara traveling sederhana yang membuat kami bertiga lebih bahagia.

Lalu, akhir pekan ini kemana lagi ya?

20150531-20150531_090807~2