Uber, Everyone’s Private Driver


Tampilan depan aplikasi uber

Tampilan depan aplikasi uber

Begitulah tulisan yang muncul saat membuka aplikasi uber melalui ponsel. Cocok dengan tagline-nya, menggunakan layanan uber layaknya memiliki sopir pribadi. Saya mulai tertarik menggunakan layanan uber setelah mendengar seorang teman bercerita pengalamannya. “Murah banget lho pakai uber. Lebih murah daripada naik taksi”, begitu cerita Inggrid, teman saya. Ya, tergiur dengan layanan murahnya, beberapa waktu lalu saya mencoba layanan uber untuk pertama kali.

Bagi yang belum tahu, uber adalah nama sebuah aplikasi smartphone (tersedia untuk iPhone, Android, Blackberry, dan Windows Phone) yang dapat digunakan untuk memesan mobil dengan sopir yang dapat mengantar ke mana saja sesuai keinginan penumpang.  Sifat layanan yang mirip taksi menjadikan uber sedikit kontroversi. Emang beda ya uber sama taksi? Kalau menurut saya sih beda. Taksi jelas adalah angkutan umum, sedangkan uber bukan. Kenapa bukan? Karena tidak setiap orang bisa menggunakan layanannya. 3 syarat yang harus dimiliki agar bisa menggunakan layanan uber adalah smartphone, aplikasi uber, dan kartu kredit. Taksi yang melintas bisa di-stop di mana saja karena bisa dikenali dari bentuk, nama, dan plat nomornya yang warna kuning. Sedangkan uber, tanpa 3 syarat yang saya sebutkan tadi, mustahil menemukan mobil uber di pinggir jalan. Kalau saya bilang, layanan uber lebih mirip jasa sewa mobil. Perbedaannya, pembayaran uber didasarkan pada jarak dan waktu tempuh.

Saat itu kami (saya, istri, dan Bara) baru saja keluar dari kereta Cirebon Ekspres di Stasiun Gambir. Alih-alih naik taksi seperti yang sering kami lakukan untuk menuju Bintaro, saya memutuskan mencoba layanan uber yang direkomendasikan teman. Saya download aplikasinya, saya sign up, dan langsung memesan mobil melalui aplikasi tersebut. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 menit, saya mendapatkan notifikasi kalau sebuah mobil avanza bernomor plat sekian lengkap dengan nama, foto, dan nomor HP sopirnya, sedang menuju ke lokasi yang sudah saya tentukan di aplikasi, yaitu Stasiun Gambir. Mobil tersebut akan sampai sekitar 5 menit. Untuk memudahkan lokasi penjemputan, saya mengirim SMS ke sopirnya. Saya minta dijemput di depan masjid yang berada di areal belakang Stasiun Gambir. Tak menunggu lama, jemputan pun datang. Dan kami pun diantar menuju Bintaro.

Perjalanan menggunakan uber dari Stasiun Gambir menuju Bintaro ditempuh sekitar 1 jam lebih 20 menit melalui jalan tol. Saya pernah naik taksi dengan rute persis sama, biaya yang saya keluarkan sekitar 150 ribu plus biaya jalan tol. Tapi menggunakan uber, saya hanya mengeluarkan biaya Rp.85.500. Itupun biaya tol sudah ditanggung oleh uber. Lebih murah daripada taksi bukan? Saya pun tidak perlu mengeluarkan uang cash karena biaya Rp.85.500 tersebut langsung ditagihkan ke kartu kredit saya (Ya, waktu sign up diminta mengisi data kartu kredit).

Kelebihan aplikasi uber

Kelebihan aplikasi uber

Emang aman ya pakai uber? Beberapa teman mempertanyakan itu setelah saya bercerita tentang uber. Menurut saya, menggunakan uber relatif lebih aman dibandingkan taksi. Melalui aplikasi uber, mulai dari informasi rute perjalanan, plat nomor, nama dan foto sopir, nomor hp sopir, lengkap tercantum. Informasi yang lengkap tersebut meminimalisasi terjadinya tindak kejahatan. Bahkan, jika smartphone kita hilang atau dicuri, record perjalanan dengan uber sebelumnya bisa diketahui setelah login di situs uber.com. Cukup aman bukan?

Ini tampilan awal saat memesan uber

Ini tampilan awal saat memesan uber. Bisa milih mobil sesuai keinginan kemewahan: uberX, UberBlack, atau SUPERCAR

Sebelum pakai, bisa juga lho mengestimasi harga

Sebelum pakai, bisa juga lho mengestimasi harga

Namun, ada sedikit penyesalan menggunakan layanan uber, yaitu adanya diskon Rp.75.000 untuk pertama kali menggunakan. Informasi ini saya dapatkan dari Inggrid setelah saya bercerita pengalaman pertama saya menggunakan uber. Jadi ternyata, kalau memasukkan promo code miliknya saat sign up, saya bisa mendapat diskon tersebut. Yah, mungkin belum rejeki deh.

Tapi tenang, walaupun saat itu memang belum rejeki saya, sekarang saya ingin berbagi rejeki kepada para pembaca blog ini yang ingin menggunakan layanan uber untuk pertama kali, agar mendapat diskon Rp.75.000, bisa menggunakan promo code uber milik saya: uberarimur. Masukkan kode tersebut saat sign up, atau klik saja tautan sign-up ini. Untuk saat ini, layanan uber di Indonesia baru bisa dinikmati di Jakarta (dan kota sekitarnya seperti Bekasi dan Tangerang), Bali, dan Bandung. Screen Shot 2015-06-07 at 4.30.43 AM - Version 2 Merasakan pengalaman pertama menggunakan uber yang hemat dan memuaskan, sepertinya saya bakal sering-sering pakai nih. Kalau kalian, tertarik pakai jugakah?