Aceh Punya 10 Pantai Unik Ini


Setengah dasawarsa bukanlah waktu sebentar untuk seseorang tinggal di luar kampung halamannya. Apalagi di tempat yang relatif jauh dan berbeda pulau. Selama itulah saya tinggal di Banda Aceh, kota yang berbeda pulau dengan Pati, kampung halaman saya. Hikmahnya, selama tinggal di Banda Aceh saya bisa berkunjung ke pantai-pantai unik yang dimiliki Aceh. Pantai-pantai itu juga yang saya rindukan saat sudah meninggalkan Aceh seperti sekarang. Penasaran? Inilah kesepuluh pantai unik yang dimiliki oleh Aceh.

1. Pantai Lampuuk

Bisa dibilang inilah pantai paling terkenal dan menjadi primadona wisata Kabupaten Aceh Besar. Terletak di wilayah Kecamatan Lhok Nga yang berjarak tempuh sekitar 15 menit berkendara dari Banda Aceh, pantai ini sering menjadi tujuan wisata utama baik bagi wisatawan asing, lokal, maupun warga sekitar Banda Aceh sendiri. Kelebihan pantai ini adalah memiliki bentang pantai yang panjang dan cukup luas, menawarkan keindahan panorama pasir putih, air laut berwarna biru cerah, serta pemandangan sunset berkelas dunia. Selain itu, pantai ini juga memiliki nilai historis, yaitu pernah luluh lantak saat tsunami pada tahun 2004 silam.

Pantai Lampuuk bertuliskan nama istri saya

Saya sendiri sangat menyukai pantai ini. Pernah pada suatu ketika, hampir setiap akhir pekan saya berkunjung ke pantai ini. Mandi air laut, naik banana boat, atau sekedar bersantai di salah satu gubuk sederhana sambil menyesap air kelapa muda dan memandang sunset, sering saya lakukan. Ah, sekarang sudah hampir memasuki bulan ramadhan. Saya ingat sekali, di akhir pekan terakhir sebelum ramadhan, pasti ramai sekali orang mandi laut di sana. Ya, di Aceh memang terdapat tradisi mandi laut menjelang ramadhan. Jika ditanya pantai yang paling saya rindukan di Aceh, saya tak ragu menjawab Pantai Lampuuk.

2. Pantai Lhok Nga

Terletak tidak jauh dari Pantai Lampuuk dan masih dalam garis pantai yang sama, Pantai Lhok Nga memiliki keunikan berupa ombak yang cukup besar untuk berselancar. Suasana yang relatif lebih sepi dibanding Pantai Lampuuk juga menjadi daya tarik bagi penikmat kesunyian. Namun, karena tidak seramai Lampuuk, tidak terdapat banyak gubuk berjejer di pantai Lhok Nga.

Pelepasan tukik di Pantai Lhok Nga

Satu hal yang paling saya ingat dari Pantai Lhok Nga adalah di sana terdapat lokasi penetasan telur penyu yang dikomandoi oleh Warga Masyarakat Pasie Jalang. Pada waktu-waktu tertentu dilakukan pelepasan tukik yang sudah menetas kembali ke laut. Acara pelepasan tukik tersebut biasanya dilakukan bersama masyarakat sekitar. Sebuah upaya pelestarian penyu yang patut diapresiasi bukan? Selain itu, pemandangan sunset di pantai Lhok Nga pun tak kalah memukau.

3. Pantai Taman Tepi Laut

Ingin bersantai di pantai tapi takut kepanasan? Berkunjung ke Taman Tepi Laut solusinya. Pasalnya, di pantai yang terletak tidak jauh dari pantai Lhok Nga ini terdapat pepohonan pinus yang berderet rapi sebagai peneduh. Paling cocok dikunjungi saat siang hari. Teriknya mentari dijamin tidak akan terasa. Sambil ngadem, menyantap kudapan dan menyesap minuman yang dapat dipesan di satu-satunya cafe di kawasan itu, dapat menambah rasa santai.

Taman Tepi Laut

Kegiatan paling cocok dilakukan di Taman Tepi Laut menurut saya sih pacaran. Tapi pacarannya harus sama yang sudah muhrim lho. Waktu saya berpacaran dengan istri saya di sana, rasanya dunia seperti milik berdua lho. Pasalnya, suasananya minus keramaian, walaupun saat dikunjungi di akhir pekan.

4. Pantai Lhok Mee

Pertama kali melihat pantai Lhok Mee dulu, saya langsung jatuh cinta. Bagaimana tidak, baru sekali ini saya melihat di sepanjang pantai terdapat pepohonan yang tumbuh di dalam air laut. Jika di pantai lain yang tumbuh adalah pohon kelapa, tapi di pantai ini pepohonan berdaun rimbun yang tumbuh. Sepertinya hal ini bisa terjadi karena adanya abrasi dan pengaruh tsunami beberapa waktu silam yang menyebabkan garis pantai maju.

Pantai Lhok Mee dalam hitam putih

Terletak cukup jauh dari Banda Aceh, yaitu sekitar 35 kilometer, pantai ini menghadap ke Selat Malaka. Masih berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, tepatnya di Kecamatan Mesjid Raya, untuk menuju ke pantai ini dapat ditempuh selama 40 menit berkendara motor. Kehausan dan kecapekan dalam perjalanan ke pantai ini? Tak perlu risau, tersedia kelapa muda di sana yang dijual oleh beberapa warung untuk pelepas dahaga.

5. Pantai Ceureumen

Pantai ini dijuluki juga Pantai Ulee Lheue karena terletak hanya sepelemparan batu dari pelabuhan Ulee Lheue. Pantai yang terletak di wilayah kota Banda Aceh ini memiliki nilai historis yang penting. Suatu ketika pada 8 April 1873, pasukan Belanda yang diangkut oleh kapal Citadel van Antwerpen mendarat di sana. Di sanalah bermula Perang Aceh yang berkecamuk selama kurang lebih 30 tahun.

Senja di Pantai Ceureumen

Terletak sangat dekat dengan pusat kota menjadikan pantai ini cukup ramai dikunjungi. Walaupun tidak memiliki garis pantai berwarna indah dan panjang, namun beberapa aktivitas laut seperti memancing, mandi laut, dan memandang sunset juga dapat dilakukan di sini. Apalagi ditemani berbagai pilihan kudapan yang dijual di sana seperti jagung bakar, sate ayam, gorengan, dan sebagainya, pasti akan lebih menyenangkan. Tapi hanya sampai maghrib saja pengunjung bisa melawat ke sana. Usai maghrib, kawasan ini ditutup, bahkan tak jarang dijaga oleh Wilayatul Hisbah.

6. Pantai Sumur Tiga

Jika ditanya apa pantai favorit saya di Sabang, Pulau Weh? Saya akan menjawab pantai Sumur Tiga. Salah satu keunikan yang dimiliki pantai ini yang sangat saya suka adalah pemandangan sunrise di kala pagi. Pantai ini memang menghadap timur, dan itulah yang menjadi nilai plus-nya.

Pantai Sumur Tiga

Di kawasan pantai ini terdapat penginapan favorit saya, Freddies Santai Sumur Tiga. Berbaring santai di atas hammock, ditemani kopi hangat, merasakan semilir angin membelai wajah, mendengar debur ombak bersahutan, sambil menunggu matahari menyapa pagi, sangat cocok bukan untuk liburan? Ya, bagi saya, salah satu tempat berlibur paling sempurna di Aceh adalah Pantai Sumur Tiga.

7. Pantai Suak Ribee

Menikmati sunset di pantai? Sudah biasa. Tapi jika ditemani dengan sajian minuman khas kota Meulaboh berupa kopi terbalik, rasanya jadi luar biasa. Ya, pantai yang terletak di wilayah kota Meulaboh ini menawarkan pengalaman minum kopi terbalik itu.

20140225-IMG_8670

Suatu senja di Pantai Suak Ribee

Apa sih kopi terbalik itu? Kopi terbalik adalah kopi yang disajikan di dalam cangkir yang menelungkup di atas cawan tatakan gelas. Cara minumnya menggunakan sedotan. Sedotan didekatkan ke mulut gelas lalu ditiup. Kopi pun akan keluar dan tartampung di tatakan gelas. Sedikit demi sedikit, seruputlah kopi nikmat itu.

8. Pantai Lhok Mata Ie

Lhok Mata Ie adalah salah satu pantai yang memiliki letak tersembunyi di balik bukit. Untuk mencapai ke sana, harus jalan kaki membelah bukit selama kurang lebih 40 menit. Terkadang, untuk mencapai tempat yang indah memang harus bersusah payah terlebih dahulu.

Lhok Mata Ie

Pantai ini sebenarnya bukanlah lokasi wisata seperti beberapa pantai di atas. Namun, karena menawarkan keindahan yang molek —berpasir putih dan airnya berwarna biru jernih—, pantai ini pun pernah secara instan menjadi populer di kalangan para traveler di Aceh. Saya tidak tahu bagaimana keadaan di sana sekarang, tapi terakhir kali ke sana sih pengunjung pantai ini hanya dibatasi untuk pria saja. Itupun harus minta ijin ke pemuka desa. Sedangkan wanita, tidak diperbolehkan berkunjung ke sana sama sekali, karena dikhawatirkan lokasi yang tersembunyi dijadikan ajang berkhalwat.

9. Pantai Lange

Sama seperti Lhok Mata Ie, Pantai Lange adalah pantai yang tersembunyi. Untuk menuju ke sana, harus mendaki bukit lewati lembah dulu. Saya masih ingat betapa terkurasnya tenaga saya saat ke sana dengan bersepeda dan jalan kaki. Untung saja pemandangan alam yang terlukis di pantai itu sanggup mengisi kembali tenaga saya.

Pantai Lange

Lokasi pantai yang terletak di dekat perbukitan berumput memang menjadikannya lokasi yang sempurna untuk berkemah. Selain berkemah, lokasi pantai ini juga menjadi lokasi yang cocok untuk aktivitas bird watching. Namun, di balik keindahannya, pantai ini juga menyimpan sebuah ironi. Sampah dari berbagai benua, akibat dari arus laut, berkumpul di beberapa titik di sekitar pantai. Ingin berkunjung ke sini? Sepertinya niat itu harus diurungkan. Karena berdasarkan kabar terakhir dari seorang teman, akses menuju pantai ini sudah ditutup oleh warga sekitar. Mungkin karena alasan serupa dengan pembatasan kunjungan di Pantai Lhok Mata Ie.

10. Pantai Ie Rah

Bunyi ombak menggelegar. Tak lama setelah itu semprotan air setinggi lebih dari dua meter muncul dari bebatuan karang di pantai. Unik bukan? Ya, begitulah pemandangan yang ada di Pantai Ie Rah, pantai yang memiliki air mancur ini.

Terletak dalam satu garis pantai dengan Pantai Lange, Pantai Ie Rah dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 10 menit menyusuri garis pantai. Tapi harus hati-hati, ombak yang besar menjadi kendala saat berjalan kaki melintasi bebatuan karang. Baru sekali itu saya melihat air mancur di pinggir pantai.

Pantai Air Mancur, Ie Rah

Itulah 10 pantai unik yang ada di Aceh versi saya. Pantai yang selalu membuat saya merindukan Aceh. Sepertinya saya harus banyak bersyukur, karena tanpa 5 tahun di Aceh, sepertinya saya tidak akan menemukan 10 pantai-pantai unik seperti di atas. Selalu ada hikmah atas suatu kejadian bukan?

Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka blog competition yang diadakan oleh #TravelNBlog