Visit Jawa Tengah Trip: Umbul Sidomukti akan Menanti Kita Kembali Nak


Senyum sumringah terukir berkali-kali di sudut bibirmu. Sepertinya bukan karena kamu sadar kalau mau diajak road trip berhari-hari. Tapi karena dari dulu raut mukamu memang murah senyum. Namun, perlahan rona kegembiraanmu sirna saat mobil yang kita tumpangi mulai menyusuri jalanan. Berganti dengan wajah pulas tidurmu. Ya, begitulah kebiasaanmu saat diajak naik kendaraan bermotor, selalu tertidur. Mungkin bagimu naik kendaraan seperti naik ayunan yang meninabobokkanmu. Seketika bapak jadi lega. Lepas dari kekhawatiran kalau-kalau kamu rewel. Tidur sajalah kamu Nak. Agar tak terasa capek sepanjang perjalanan.

***

Family Room Pondok Wisata Umbul Sidomukti

Family Room Pondok Wisata Umbul Sidomukti

Jarum kecil jam baru menunjuk ke angka 10 saat kita memulai perjalanan meninggalkan kota Semarang menuju Purwokerto. Di bangku depan, Pakde Pranoto duduk di belakang kemudi, sedangkan Om Rifqy duduk di sampingnya. Di bangku tengah, duduk bapak, ibumu, dan kamu yang sedang terlelap di pangkuan ibumu. Di bangku belakang, tante Ratri duduk sendirian. Sebenarnya masih ada 1 teman seperjalanan kita, yaitu tante Reaca. Tapi sepertinya baru esoknya ia menyusul di Purwokerto.

Jalan setapak di Umbul Sidomukti

Jalan setapak di Umbul Sidomukti

Ya, tujuan utama kita hari ini adalah menuju Purwokerto. Kita menjadi tamu undangan untuk menghadiri pawai karnaval budaya dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah Ke-65. Wah, kebetulan sekali, bapak bisa mengenalkanmu lebih dekat dengan budaya Jawa Tengah. Tapi tunggu dulu, itu baru acara malam nanti. Saat ini perjalanan kita baru sampai di Kabupaten Semarang. Bapak tidak tahu juga sih perjalanan ke Purwokerto akan ditempuh berapa lama. Sama sepertimu, ini juga perjalanan bapak pertama kali ke Purwokerto.

Karena sepertinya waktu kita masih cukup longgar, Pakde Pranoto membawa kita mengunjungi Umbul Sidomukti. Sebenarnya bapak sudah sering mendengar objek wisata alam yang ada di Kabupaten Semarang ini. Beruntung, akhirnya kita bisa mampir ke sini juga.

Kalau kamu belum tahu Nak, umbul adalah suatu istilah yang berarti sumber mata air. Seperti namanya, di Umbul Sidomukti ini terdapat sumber mata air alami yang dijadikan tempat pemandian. Karena letaknya di lereng Pegunungan Ungaran, tentu saja airnya dingin menyegarkan. Bapak yakin, kalau kamu mandi di sana pasti akan senang sekali. Pokoknya lebih asyik daripada mandi di ember birumu di rumah deh. Tapi karena airnya dingin, ada kemungkinan juga sih kamu akan kurang suka. Lha di rumah kan setiap mandi kamu masih selalu pakai air hangat. Hmm.. Nanti kapan-kapan ya kita buktikan, kamu senang atau malah kurang suka diajak nyemplung di kolam air pegunungan.

Kolam Renang Mata Air Pegunungan di Umbul Sidomukti

Kolam Renang Mata Air Pegunungan di Umbul Sidomukti

wpid-photogrid_1441366851968.jpg

Memasuki area Umbul Sidomukti, bapak terperangah. Ternyata bukan hanya ada kolam pemandian, tapi fasilitas wisata lengkap juga tersedia di sana. Mulai dari deretan family room untuk menginap para tamu, fasilitas outbond, olahraga adventure seperti ATV dan naik kuda, cafe dan restoran, serta fasilitas lainnya. Benar-benar di luar ekspektasi bapak. Langsung saja bapak dan ibu menambah wishlist untuk mengajakmu bermalam di sana suatu saat. Sepertinya bukan bapak saja yang kagum dengan tempat ini, tapi kamu yang tadinya anteng di dalam gendongan bapak pun mendadak mlengak-mlengok ke kanan dan kiri melihat suasana dengan mata berbinar ingin tahu sambil mulutmu bergumam sesuatu. Kalau mulutmu sudah bergumam seperti itu, bapak tahu, tandanya kamu sedang bahagia.

Di depan Villa

Di depan Villa

Foto Keluarga (photographed by Rifqy)

Foto Keluarga (photographed by Rifqy)

Tak lama, adzan panggilan shalat Jumat berkumandang. Saatnya ibumu gantian menggendongmu sementara bapak berangkat shalat Jumat bersama Om Rifqy dan Pakde Pranoto. Tak lupa, bapak turunkan bekal makanan MPASI-mu yang sudah dibuat ibumu pagi-pagi di hotel. Sambil menunggu bapak shalat jumat, kamu makan siang saja sambil menikmati silirnya angin pegunungan. Setiap shalat Jumat, apalagi saat melihat anak kecil di masjid, bapak selalu tak sabar menunggumu beranjak besar. Nanti kita ke masjid sama-sama ya. Tapi ingat, kalau bapak ajak ke masjid, Bara harus anteng dan tidak rewel. Kan, biar Bara disayang sama Allah.

Shalat jumat yang bapak tunaikan di Masjid Baitul Muttaqin, yang berada di perkampungan tak jauh dari Umbul, ternyata berjalan cukup singkat. Usai shalat, Pakde Pranoto langsung mengajak bapak dan Om Rifqy menuju Pondok Kopi, yaitu sebuah restoran dan cafe yang masih berada di kawasan wisata Umbul Sidomukti namun letaknya lebih ke atas bukit. Ternyata kamu dan ibumu serta tante Ratri sudah menunggu di sana.

Sambil duduk-duduk di sini bisa lihat pemandangan Kabupaten Semarang

Sambil duduk-duduk di sini bisa lihat pemandangan Kabupaten Semarang

Lagi-lagi bapak terperangah. Dari area Pondok Kopi ini ternyata kita bisa melihat pemandangan Kabupaten Semarang dari atas. Berjejer pula villa yang dinamai dengan bebungaan di samping area Pondok Kopi. Sekedar berakhir pekan di sini untuk menghirup udara sejuk, pasti sangat menyenangkan. Jadi makin pengen ngajak kamu bermalam di sini. Nanti kamu tinggal pilih deh kamu mau nginap di villa atau di family room. Hehe..

Puas berkeliling dan mengambil foto, saatnya kita makan siang. Menu utamanya sop iga, sambal dan lalapan, serta mie goreng. Karena belum boleh makan macam-macam, kamu kebagian makan potongan timun dan tomat. Bapak baru tahu kalau kamu suka banget sama tomat. Beberapa irisan tomat sebagai finger food-mu tandas tak bersisa.

Denah Umbul Sidomukti (Sumber: Website Umbul Sidomukti)

Denah Umbul Sidomukti (Sumber: Website Umbul Sidomukti)

Hari semakin siang dan kita harus melanjutkan perjalanan. Tak lama kita meninggalkan wilayah Kabupaten Semarang, kamu pun tertidur lagi. Nak, walaupun kita hanya sejenak singgah di Umbul Sidomukti, tapi cukuplah untuk menuntaskan rasa penasaran bapak. Dan suatu saat, Umbul Sidomukti akan menanti kita untuk kembali Nak.