Saya dan Jam Tangan Kesayangan


Dulu, saya jarang sekali memakai jam tangan. Seingat saya, waktu kecil saya memakai jam tangan bertali keretan imitasi jam tangan terkenal, G-Shock. Ya, jaman saya kecil, G-Shock dan Baby-G adalah merk jam paling hits. Itupun umur jam saya tak bertahan lama, maklumlah.. imitasi.

Seiring bertambah usia dan kebutuhan, saya memakai jam tangan lagi saat saya sudah bekerja. Itupun alasannya bukan karena kepengen gaya atau biar keren. Tapi karena biar bisa lihat jam saat terbang di pesawat. Dulu, saat masih bekerja di Banda Aceh, sering kali saat berada di pesawat tidak tahu jam berapa atau penerbangan sudah berapa jam. Alhasil, penerbangan jadi terasa sangat lama. Padahal kalaupun tidak punya jam tangan,  ada handphone kan ya. Maklum, dulu saya masih katrok, belum tahu ada flight mode di handphone.

Kalau dulu waktu kecil lebih suka jam tangan yang segede gaban, saat sudah bekerja saya lebih suka jam tangan berdiameter yang lebih kecil. Pilihan saya jatuh pada swatch, jam pertama yang saya beli pada tahun 2008 dengan uang hasil keringat sendiri. Jam tangan pertama saya ini sangat spesial karena salah satu dari edisi khusus James Bond’s Villain. Kalau tidak salah, rilisnya memang untuk promosi film James Bond Quantum of Solace. Saya sangat suka dengan jam ini. Unik dan jarang ada yang ngembarin. Jam kesayangan banget deh waktu itu. Sampai suatu ketika…

Ini jam tangan keren saya yang sudah raib *hiks jadi keingat lagi* (Sumber foto: http://www.jamesbondlifestyle.com/product/swatch-007-villain-collection)

Ini jam tangan keren kesayangan saya yang sudah raib *hiks jadi keingat lagi*
(Sumber foto: dari sini)

Saya berencana membeli 1 buah jam lagi yang bergaya lebih sporty. Belum juga rencana tersebut saya eksekusi, jam swatch saya hilang! Saya masih ingat betul, jam itu hilang pada tanggal 25 Desember 2012 usai maghrib di Bandara Polonia Medan (saat itu belum ada Bandara Kualanamu). Inget banget kan saya? Iyalah, lha wong pas itu saya sedang transit abis menemui (saat itu masih) calon istri di Bintan. Tapi kalau diingat-ingat, bukan hilang sih. Lebih tepatnya ketinggalan di mushala salah satu lounge di sana. Itu pun saya sadarnya saat sudah berada di dalam pesawat menuju Banda Aceh. Gak mungkin kan saya suruh balik lagi pesawatnya? Ya sudah, saya ikhlaskan saja dengan berat hati. Toh juga abis kehilangan jam tangan terus dapat jodoh. Haha..

Karena kehilangan itulah akhirnya saya membeli jam tangan yang masih saya pakai sampai sekarang. Jam tangan G-Shock warna kuning ngejreng. FYI, kuning adalah warna kesukaan saya. Dulu, dari motor, helm, kaos, sandal, sampai jam tangan, matching berwarna kuning.Karena kuning itulah, jam ini menjadi kesayangan saya.

Walaupun memberi kesan sporty, saat ada acara resmi, jam itu pun sering saya pakai. Ini lebih karena terpaksa saja sih, kan saya cuma punya 1 jam tangan.

Jam tangan warna kuning kesayangan saya

Jam tangan warna kuning kesayangan saya

Selain jam kuning itu, sebenarnya saya punya 1 jam lagi. Jam yang sporty (juga) dan berwarna orange itu adalah hadiah kenang-kenangan dari (mantan) Kepala Seksi saya saat saya pindah kantor. Jam ini jarang saya pakai karena bagian sampingnya sedikit kendor. Karena belum sempat mereparasi dan khawatir semakin parah kalau dipakai, akhirnya jam ini saya simpan saja.

Sekarang, saya jadi kepikiran, kalau selama ini saya terlalu cuek dengan penampilan. Jam sporty kok ya dipakai di acara-acara resmi. Rasanya kurang cocok gitu. Sepertinya saya memerlukan 1 buah jam tangan lagi yang bisa digunakan di acara-acara resmi. Pikiran saya langsung ingat dengan merk jam Alexandre Christie, yang terkenal dengan desainnya yang modern dan cocok untuk dipakai di acara-acara resmi. Pas nyari-nyari, eh ternyata ada banyak Alexandre Christie di ZALORA. Wah, pas banget nih. Window shopping dulu ah, sebelum memutuskan beli.

Kalau kalian, punya jam tangan kesayangan gak?