5 Alasan Menginap di The Sunan Hotel Solo
Saya percaya, sebuah hotel harus memiliki suatu kekhasan dan karakter sendiri untuk memuaskan tetamunya. Kekhasan dan karakter inilah yang membedakan dengan hotel-hotel lainnya dan dapat memberikan kesan tak terlupakan bagi tetamu yang bermalam.
Nah, beberapa waktu lalu, saya mendapat hadiah voucher menginap gratis di The Sunan Hotel Solo dari giveaway yang diadakan oleh Fahmi Anhar. Dan, pengalaman menginap di The Sunan Hotel Solo bersama keluarga, ternyata sangat berkesan di hati kami.
Setidaknya, ada 5 alasan yang membuat saya terkesan dengan The Sunan Hotel Solo. Alasan-alasan tersebut adalah:
1. Di dalam kamar disediakan guling
Tak banyak hotel yang menyediakan guling di dalam kamar. Saat memasuki ruang kamar Sunan Hotel, saya cukup surprise melihat 2 buah guling bertumpuk rapi di atas ranjang.
Walaupun saat bermalam di sana saya bersama istri (yang tentu saja bisa dipeluk saat tidur), tapi karena kehadiran Bara, anak kami, sering kali saya harus mengalah untuk tidur tanpa memeluk (si)apapun. Beruntung saya menginap di Sunan Hotel, saat istri tidak bisa dipeluk, saya masih bisa memeluk guling empuk dan tertidur dengan pulas.
2. Nyaman untuk bayi
Karena sering traveling bersama bayi, kami sudah merasakan cukup banyak pengalaman mengurus bayi di penginapan. Hal yang paling merepotkan adalah saat memandikan bayi. Bara pernah kami mandikan dengan cara duduk di lantai kamar mandi. Pernah juga saya gendong di bawah shower. Bahkan, suatu saat pernah kami mandikan di wastafel karena ukuran wastafelnya cukup besar! Tapi di Sunan Hotel, memandikan bayi terasa sangat nyaman karena di kamar mandinya tersedia bath-up. Tinggal isi air hangat di bath-up, lalu dudukkan bayi di dalam bath-up. Malah jadi lebih nyaman dibandingkan ember mandi bayi di rumah.
Selain kenyamanan dalam memandikan bayi, fasilitas lain di Sunan Hotel yang ramah untuk bayi adalah adanya layanan menghangatkan makanan bayi. Kami sih belum pernah mencoba. Tapi tertulis di layar TV yang menanyangkan profil hotel, Sunan memang menyediakan layanan ini.
Fasilitas berikutnya adalah adanya kolam renang kecil yang memiliki kedalaman sekitar 50cm. Bara senang sekali waktu saya ajak berenang di sana. Lumayan deh untuk menghibur anak.
3. Lokasi yang strategis
Kami tiba di kota Solo melalui stasiun Purwosari. Stasiun ini adalah yang terdekat dengan Sunan Hotel. Hanya 5 menit naik taksi, kami sudah tiba di depan lobby hotel.
Dalam jangkauan kurang lebih 5 menit berkendara motor, dari Sunan Hotel pun bisa mencapai Stadion Manahan, Pusat Perbelanjaan Solo Square, dan Terminal Tirtonadi. Sangat strategis bukan?
Apalagi jika suka musik dan sejarah, tidak jauh dari Sunan Hotel, berdiri bangunan yang merupakan perusahaan rekaman pertama di Indonesia, yaitu Lokananta. Tinggal berjalan kaki menyeberang jalan raya, sampailah ke Lokananta. Di Lokananta, dapat dilihat studio rekaman megah, ruang arsip berisi sekitar 40.000 keping piringan hitam klasik, termasuk piringan hitam rekaman lagu Indonesia Raya 3 stanza, serta bermacam alat produksi dan pengganda rekaman.
4. Surprise kecil di kamar
Ini benar-benar di luar ekspektasi saya. Hari sudah cukup malam saat kami kembali ke hotel dari jalan-jalan malam. Memasuki kamar, terlihat kamar sudah rapi. Padahal sebelum kami tinggalkan, kamar kami tidak lebih rapi dibandingkan kapal pecah. Selain kamar yang berubah rapi, ada sepotong kue cokelat menggoda nafsu makan tersaji di meja kecil dekat jendela kaca. Wah, surprise manis sekali bagi kami.
Sebelum kami keluar jalan-jalan, kami sempat bersua dengan Pak Rahmat Novianto, housekeeping manager The Sunan Hotel yang kebetulan adalah tetangga istri saya saat bekerja di kawasan wisata Lagoi, Bintan. Mengobrol bersama Pak Novi dan keluarga malah membawa kami seperti reunian keluarga. Akrab dan intense.
Dugaan kami, surprise kecil di malam hari berupa kamar yang tiba-tiba rapi dan kue kecil yang terhidang di meja, adalah ide dari Pak Novi. Atau, mungkin juga, The Sunan Hotel memberikan kejutan random kepada para tetamunya.
5. Sarapan yang enak dan bervariasi
Biasanya, hotel menyediakan menu sarapan yang standar saja. Seperti nasi, sayur, salad, buah, bubur, sereal, dan semacamnya yang sudah standar ada di setiap hotel berbintang. Tapi di Sunan Hotel, menu sarapannya melebihi ekspektasi saya. Pasalnya, beberapa menu yang jarang disajikan di hotel lain dan tidak terpikir oleh saya, ada di sana. Contohnya, Sunan Hotel menyediakan menu sarapan berupa muesli (olahan gandum seperti oatmeal), menu Korea, jajanan pasar, yogurt, salad lengkap dengan smoked beef dan potongan keju, bermacam bubur, bermacam manisan buah, sampai jamu gendong, tersaji di sana.
Bukan hanya bervariasi, rasa menu sarapan di Sunan Hotel juga tidak ada yang mengecewakan. Kecuali satu, menu semacam sushi dari Korea atau yang lebih dikenal dengan nama gimbap. Tapi itu sih lebih karena tidak cocok dengan lidah saya. Menu lainnya? Enak banget!
Melihat banyaknya menu di sana, rasanya kami tidak ingin beranjak dari Narendra Restaurant sampai waktu sarapan selesai. Tapi sayang, Bara yang tadinya anteng mendadak rewel karena kami kelamaan di restoran. Ya udah deh, akhirnya kami harus mengalah dan kembali ke kamar. Untungnya sudah kami coba (hampir) semua menunya.
Selain kelima alasan di atas, pengalaman kami menginap di Sunan Hotel Solo juga berkesan karena bisa reunian dengan keluarga blogger hits, Fahmi Anhar. Terakhir ketemu dengan Fahmi dan Nenny, istrinya, adalah saat saya dan istri yang saat itu masih hamil Bara berkunjung ke Solo. Sekarang, saat kami bertemu lagi, sudah nambah 2 personel. Bara, anak saya, dan Fariz, buah hati Fahmi. Walaupun ketemunya cuma sebentar, tapi tetap seru.
The Sunan Hotel Solo
Jl. A. Yani no. 40
Solo 57143
(0271) 731312
www.thesunanhotelsolo.com
Paling suka kalo nginep di hotel yang menyediakan menu sarapan beragam… Bisa puas pilih2 hehehe…
SukaSuka
Sama mbak. Bisa berlama-lama di restoran deh waktu sarapan. Datang paling pagi, selesainya kalau udah kenyang banget *gak mau rugi* Hahaha..
SukaSuka
Waaaahhhh seruu serruuuuu …
Eh itu ada jamu ya? *cleguk*
Dek Bara dan dek Faiz lucu sekaliiiii ^_^
Jadi pengin gendong
SukaSuka
Seru doongg.. Kan gak ada budhe Dian :p
Iya, jamu. Mau jamu apa budhe Dian? Jamu penghilang php? :p
Bara sih udah digendong kan kemarin? Fariz tuh yang belom..
SukaSuka
Ah, Ari! #TabokPakeSoalDuelOtak
Iya nih, kurang dek Fariz yang belum digendong sama budhe
SukaSuka
Apa mau nunggu dek Fariz masuk SMP dulu nih? :p
SukaSuka
Huahahahaahahahaa!!!!
SMP dibahas lagiiiii 😆
*ngikik maksimal*
SukaSuka
Yo wis… SMA dehh.. :p
SukaSuka
nggak usah ngarepin “budhe PHP” deh hahahahaha
SukaSuka
Jadi pengen ke Solo 🙂
SukaSuka
Kalau ke Solo, jangan lupa nginep di sini yaa 😀
SukaSuka
Asik, Bara mandinya ngga harus dipaksa nyemplung wastafel lagi. Hahahaha .. 😀
SukaSuka
Saking gedenya wastafelnya budhe waktu itu, makanya Bara mandinya nyemplung wastafel. Hahaha
SukaSuka
huahahaha bapak yang tertukar x))))
btw kok aku dulu ga dikasih kue ya huhuhu, mungkin orangnya gak pengen aku gendut ya hiks *tapi masih sedih*
SukaSuka
Kamu kan gak gendut Dit.. *mencoba menenangkan*
SukaSuka
SUKA dengan postingan ini !!
*karena ada muka ku nampang sih*
hahahaha
terima kasih untuk keluarga dedek bara, senang bertemu kalian disana. senang juga lihat kalian bisa menikmati momen family time di The Sunan Hotel. kapan-kapan Bara-Fariz main bareng lagi ya
SukaSuka
Sampai ketemu lagi ya Om Fahmi, tante Nenny, dan dek Fariz..
SukaSuka
pengen nginep disini, padahal ini hotel belakangnya deket kantor saya hehe
SukaSuka
mungkin krn kampung halaman suami di solo, jd tiap kali mudik, kita ga prnh nginep di hotel2 di sana :D… krn ada rumah sendiri… tp kdg aku pengin juga sesekali nginep di hotel kalo lg mudik ke solo
SukaSuka
Ping balik: Rangkuman Perjalanan 2015 | The Science of Life