Traveling dan MPASI Homemade


Sejak awal Bara lahir, saya dan istri sudah berkomitmen untuk memberi ASI kepada Bara sampai minimal ia berusia 2 tahun, memberinya Makanan Pendamping ASI (MPASI) homemade setelah berusia 6 bulan, dan memberi MPASI tanpa gula dan garam sebelum berusia 1 tahun. Alasannya, MPASI yang dibuat sendiri tentu lebih sehat daripada bubur instan yang dijual di minimarket atau supermarket. Pemberian gula dan garam sebelum usia 1 tahun juga dapat memperbesar resiko obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung di usia muda. Selain itu, organ-organ tubuh bayi pun belum berfungsi sepenuhnya untuk memproses gula dan garam dalam asupan tinggi. Komitmen tersebut tentu tidak selalu lancar kami lakukan. Apalagi saat sedang traveling.

photogrid_1459482901547.jpg

Baby Safe Multifunction Steamer 10 in 1

Saat Bara masih berusia di bawah 6 bulan, traveling bersama terasa lebih mudah. Tanpa ribet membawa perlengkapan seperti termos air panas, botol susu, dan susu formula, traveling bisa sangat nyaman kami lakoni. Jika Bara lapar, tinggal dipeluk ibunya dan langsung disusui. Menyusui pun bisa dilakukan di mana saja. Baik di kendaraan umum maupun di lokasi-lokasi wisata. Kalaupun tidak tersedia nursery room, asal menggunakan nursing cover atau pakai jilbab yang lebar, cukup untuk menutupi area dada istri saat menyusui.

photogrid_1459482940586.jpg

Menu cemilan MPASI saat Bara sudah berusia lebih dari 1 tahun pas menginap di hotel

Tapi ketika sudah berusia di atas 6 bulan, saat Bara sudah mengkonsumsi MPASI, komitmen memberi MPASI homemade mulai teruji. Bekal buah-buahan yg mudah dibuat puree serta paket alat baby food maker yang isinya pemeras jeruk, parutan, saringan, dan penumbuk makanan selalu kami bawa saat traveling. Namun terkadang, ada saja kendala memberi Bara MPASI saat traveling. Seperti misalnya saat Bara bosan makan buah atau saat susah menemukan bahan baku untuk makanan Bara.

Kami harus pintar-pintar memutar otak untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Bahan andalan kami untuk MPASI Bara saat traveling ya tepung gasol. Tepung gasol adalah tepung diolah dengan cara yang aman dari mulai proses penanaman yang sangat alami, organik tanpa pestisida dan pupuk kimia sampai dengan proses olah menjadi tepung dan pengemasan akhir. Walaupun memang ada yang bilang kalau konsumsi rutin bahan makanan dari tepung dapat menaikkan kadar gula dalam darah dan dapat memicu diabetes dini, tapi menurut kami, pemakaian tepung gasol lebih bagus dibandingkan dengan bubur instan. Toh Bara tidak selalu kami beri tepung gasol. Lebih untuk memudahkan kami saat tidak ada alternatif makanan lain saat traveling.

Alternatif lainnya, kami sering beli jus buah di tukang jus pinggir jalan dengan modifikasi pakai air sedikit dan tanpa dikasih gula, sehingga mirip dengan puree buah. Bahkan pernah saking kepepetnya karena tidak ada alat masak bubur, kami pernah bikin oatmeal instan yang tidak perlu direbus untuk Bara. Tinggal diseduh saja pakai air panas di hotel.

photogrid_1459483087830.jpg

Menu MPASI saat traveling ke Umbul Sidomukti: Bubur ubi merah, pisang tandung, tepung gasol kacang hijau, dan EVOO

Merasakan cukup banyaknya kendala memberi MPASI Bara saat traveling, akhirnya kami memutuskan untuk membeli sebuah alat multifunction steamer yang bisa digunakan untuk membuat bubur, menanak nasi, mengukus ikan dan daging, merebus telur, membuat sup, dan sebagainya. Awalnya bingung untuk memtuskan membeli slow cooker atau multifunction steamer ini. Tapi karena setelah dibandingkan fungsi dan harganya di beberapa toko, ternyata multifunction steamer ini lebih murah dan lebih fungsional. Kalau dari namanya, Baby Safe Multifunction Steamer 10 in 1, sih bisa digunakan sampai 10 fungsi. Selain fungsi memasak, steamer ini bisa juga untuk sterilisasi botol susu dan alat masak lainnya.

Terbukti, jasa alat ini sangat besar bagi kelangsungan MPASI Bara saat traveling. Setiap traveling, kami selalu membawa alat tersebut. Bentuknya yang relatif kecil juga mudah dibawa kemana-mana. Bisa masuk koper saat kami perjalanan cukup jauh dan lama seperti saat Visit Jateng Trip keliling Purwokerto, Baturraden, dan sekitarnya beberapa waktu lalu. Bisa juga kami masukkan tas bayi saat kami weekend escape atau staycation yang cuma menginap semalam seperti saat ke Bandung beberapa waktu lalu. Untuk perjalanan udara, alat ini juga bisa masuk kabin. Sedangkan untuk perjalanan darat naik kereta api, malah bisa sekalian untuk menghangatkan bubur di perjalanan. Tinggal colok di stop kontak yang tersedia di bawah jendela kereta.

photogrid_1459483030453.jpg

Menu bubur oatmeal dan apel fuji serut. Sarapan di pinggir sungai Serayu, makan siang di situs Liyangan Temanggung, makan sore di Candi Gedongsongo Bandungan

photogrid_1459483000521.jpg

Nikmat makan MPASI di dalam kereta api jarak jauh

Sejak punya alat ini, kami cuma cukup bawa beras yang di-pack dalam plastik-plastik kecil dari rumah. Untuk lauk, sekarang sih lebih mudah. Bisa mengambilkan lauk dari sarapan hotel buat Bara atau beli lauk di warung. Kalau dulu saat Bara belum mengkonsumsi gula dan garam, kami lebih banyak membawa bahan-bahan nabati seperti ubi, buah, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sebagainya untuk kombinasi menu MPASI.

Dan, untuk lebih nyaman dalam memberikan MPASI Bara, setiap traveling kami selalu mengusahakan untuk menginap di hotel yang dekat pasar atau supermarket. Biar gampang kalau mau cari bahan MPASI Bara. Malah kalau sekarang, karena Bara udah cukup besar untuk makan yang lebih bervariasi, kami usahakan untuk menginap di hotel yang sarapannya enak. Selain bisa sarapan enak, bisa sekalian kami ngambil finger food atau camilan dari hotel buat bekal Bara di perjalanan.

photogrid_1459482976600.jpg

Jagung rebus dari hotel jadi finger food buat Bara

Traveling tapi sambil tetap memberikan MPASI non instan kepada bayi ternyata gak ribet lho kalau punya multifunction steamer. Kebutuhan traveling tetap terpenuhi dengan nyaman, gizi anak pun tercukupi.