Kereta Api, Moda Transportasi Favorit saat Traveling Bersama Bayi


Sejak punya bayi, sebelum bepergian sekeluarga, saya selalu memperhatikan pilihan moda transportasi. Terutama jika ingin bepergian jarak jauh. Bus sudah kami coret dari daftar pilihan kami. Terakhir kali naik bus adalah saat istri saya hamil 6 bulan dan berakhir kurang menyenangkan. Jakarta – Pati ditempuh dalam waktu 18 jam! Sungguh sangat tersiksa.

Pilihan selanjutnya adalah pesawat dan kereta api. Sebenarnya 2 moda transportasi ini sama-sama menjadi favorit saya saat mengajak bayi berpergian. Naik pesawat biasanya kami lakukan saat ada tiket promo atau memang destinasi kami tidak efektif dan efisien jika ditempuh menggunakan kereta api. Tapi seringnya, saya lebih senang mengajak anak saya naik kereta api. Bukan hanya kereta api jarak jauh, kereta api jarak dekat semacam KRL atau Commuter Line di Jabodetabek pun menjadi favorit saya.

IMG_3846

Gembira saat menunggu kereta api di Stasiun Gambir

Alasan menggunakan Kereta Api

Setidaknya ada beberapa alasan kenapa kereta api menjadi moda transportasi favorit saya, yaitu tiket kereta api untuk bayi gratis, harga tiket yang relatif murah, lebih nyaman dan lebih leluasa bergerak, waktu tempuh yang relatif singkat, serta bebas macet.

Ya, bayi berusia 0-3 tahun memang gratis naik kereta api. Bandingkan jika naik pesawat, bayi berusia 0-2 tahun harus membayar tiket seharga 10% dari harga normal. Padahal bayi sama-sama tidak mendapat tempat duduk dan harus dipangku. Nah, karena bayi gratis naik kereta api, lumayan lah ya lebih menghemat uang.

Harga tiket relatif lebih murah

IMG_3852

Menunggu kereta api di Stasiun Jatibarang

Sejak beberapa tahun terakhir, saya lihat harga tiket pesawat relatif tidak semurah beberapa tahun lalu. Ingat sekali dulu sekitar tahun 2013 saya pernah mendapatkan tiket early bird Garuda Indonesia Banda Aceh – Lombok seharga hanya 900 ribuan. Sekarang, harga segitu bisa-bisa hanya sekali jalan Jakarta – Semarang untuk 1 orang.

Sedangkan harga tiket kereta api, menurut saya relatif lebih murah dibandingkan harga tiket pesawat. Apalagi jika perjalanan dilakukan bersama keluarga. Harga tiket kereta api bertiga bisa-bisa setara dengan harga tiket pesawat seorang untuk destinasi yang sama. Contohnya saja saat lebaran kemarin. Kami bertiga naik kereta api eksekutif Jakarta – Semarang habis sekitar 1 juta. Harga 1 juta itu cuma dapat 1 tiket pesawat Jakarta – Semarang. Apalagi kalau beli Tiket Kereta Api di Tokopedia. Selain dapat diskon, saya malah pernah memanfaatkan cicilan 0% di Tokopedia. Di mana lagi coba beli tiket kereta api bisa dicicil?

Lebih nyaman dan lebih leluasa bergerak

Berpergian bersama bayi sering terjadi hal tak terduga, misalnya bayi rewel dan susah didiamkan. Jarak antar kursi di kereta api eksekutif yang cukup lebar memberikan kenyamanan lebih saat membawa bayi. Pergerakan kereta api yang relatif stabil juga memberikan nilai tambah. Naik kereta api itu enggak ada turbulensi atau goyangan hebat akibat ngebut di tikungan. Apalagi saat bayi rewel di perjalanan. Paling gampang menenangkan ya saat naik kereta api. Tinggal digendong dan diajak jalan-jalan di lorong gerbong saja, biasanya ampuh untuk menenangkan bayi.

IMG_3848

Naik kereta api tidak harus jarak jauh. Jarak pendek pun seru

Waktu tempuh relatif singkat

Kalau dibandingkan naik pesawat sih jelas kalah ya waktu tempuh kereta api. Tapi, menurut saya waktu tempuh berpergian naik kereta api relatif singkat. Rute tersering kami sih Jakarta – Semarang PP. Jarak tempuh sekitar 486 km ditempuh hanya dalam waktu sekitar 6 jam. Bandingkan jika naik bis, bisa sampe 10 jam perjalanan.

Bebas macet

Alasan ini nih yang paling saya suka terutama saat musim mudik lebaran atau long weekend. Masih ingat kan hebohnya kemacetan di tol Brexit (Brebes Exit Toll) saat musim mudik lebaran kemarin? Bayangin kalau macet sampai puluhan jam gitu pas traveling bareng bayi, bisa sangat merepotkan. Macet dapat diminimalisasi saat naik kereta api. Kalau bukan karena hal khusus seperti ada kecelakaan, banjir, atau kerusakan mesin, naik kereta api biasanya tidak akan delay. Sepanjang saya naik kereta api, paling lama delay sih sekitar 3 jam.

IMG_3849

Pertama kali Bara naik kereta api, kelas bisnis Ciremai Ekspres jurusan Bandung – Cirebon

Tips dan Trik Traveling bersama Bayi naik Kereta Api

Nah, untuk lebih nyamannya naik kereta api bersama bayi, saya punya tips dan triknya. Beberapa tips dari saya yaitu pilih kelas eksekutif, pilih waktu keberangkatan yang sesuai, bawa bekal dari rumah, serta bawa mainan dan hiburan seperlunya.

Pilih kelas eksekutif

Membeli tiket kelas eksekutif atau minimal kelas bisnis adalah hal wajib bagi saya saat mengajak Bara, anak saya, naik kereta api. Untuk tiket ekonomi, big no no. Saya saja enggak nyaman naik kereta ekonomi, apalagi Bara yang masih kecil. Terakhir kali naik kereta ekonomi adalah saat saya dan istri berlibur ke Malang. Saat itu istri sedang hamil. Walaupun kurang nyaman, kami sih menikmati. Tapi kalau bawa bayi, saya gak yakin. Mungkin bayinya nyaman-nyaman saja. Tapi saya yakin, saya dan istri bakalan cuapeeekk banget.

Kalau kereta eksekutif kan jelas nyaman. Jarak antar kursi lebih lebar, sandaran kursi bisa diatur, dapat selimut dan bantal, serta terkadang dilengkapi meja makan yang tersimpan di tanganan. Meja makan ini menurut saya sangat berguna. Lebih mudah menyuapi Bara di dalam kereta jika tersedia meja tersebut.

IMG_3850

Bara juga pernah naik Prambanan Ekspres lho..

Pilih waktu keberangkatan yang sesuai

Bara pernah saya ajak naik kereta di pagi hari. Siang hari juga pernah. Pun malam hari. Semua ada kekurangan dan kelebihannya. Kalau diajak perjalanan pagi dan siang hari biasanya Bara akan lebih banyak terjaga. Otomatis saya dan istri akan lebih capek. Bukan hanya itu, kalau Bara pas rewel juga bisa-bisa mengganggu seisi gerbong. Jadi gak enak sama penumpang lain kan?

Berbeda ketika perjalanan malam hari. Karena memang waktunya tidur, jadi ya sepanjang perjalanan bisa tidur terus. Sementara Bara tidur, kami pun bisa istirahat nyaman. Apalagi kalau perjalanan malam pasti lebih sepi dibanding perjalanan pagi atau siang. Jadi lebih nikmat tidurnya.

IMG_3853

Karena bawa bekal dari rumah, MPASI Bara pun tetap sehat dan bergizi

Bawa bekal dari rumah

Memang sih di dalam kereta api terdapat gerbong restorasi yang menyediakan makanan. Tapi sering kali menuny itu-itu saja dan yang pasti harganya relatif mahal. Jadi, untuk mengakalinya, kami sering membawa bekal sendiri untuk makan selama perjalanan di kereta api. Selain bekal homemade buatan istri saya tentu lebih menggoda selera, bawa bekal sendiri juga lebih hemat.

Bekal khusus untuk bayi perlu juga disediakan sendiri. Seperti kami yang berkomitmen memberikan MPASI homemade buat Bara. Hampir selalu dipastikan, bekal MPASI Bara juga kami bawa saat perjalanan naik kereta api. Bahkan, tak jarang kami membawa sekalian mesin pembuat dan penghangat bubur. Secara di kereta api juga disediakan colokan listrik kan ya. Bisa sekalian ngangetin makanan Bara dong kami selama perjalanan.

(Baca juga: Traveling dan MPASI homemade)

Bawa mainan dan hiburan seperlunya

Nah, ini juga cukup penting dilakukan saat traveling naik kereta api bersama bayi. Kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di perjalanan. Anak-anak, bayi khususnya, terkadang tidak bisa diduga. Bisa diam dan anteng, tapi mendadak bisa juga rewelnya setengah mati. Mainan dan alat hiburan seperti gadget bisa menjadi penyelamat saat bayi rewel. Saya paling tidak membawa 1 atau 2 buah mainan, buku dongeng anak, atau gadget yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menenangkan anak saat rewel.

Waktu dulu Bara masih kecil sih yang saya bawa paling mainan-mainan berukuran kecil semacam teether atau rattle. Kalau sekarang, karena anaknya sudah mulai suka nonton video anak-anak dan minta dibacain buku, yang saya bawa saat perjalanan paling ya gadget dan buku dongeng kesayangannya. Sejauh ini sih ampuh untuk menenangkannya.

IMG_3854

Terakhir kali Bara naik kereta api, sambil nunggu jadwal berangkat, main cilukba dulu dong sama Om sekuriti

Sudah tahu kan alasan kenapa kereta api jadi moda transportasi favorit saya? Sudah tahu juga kan bagaimana tips dan trik ala kami saat bepergian naik kereta api bersama bayi dan anak-anak? Tunggu apa lagi, yuk ah kita jalan-jalan naik kereta api rame-rame. Dijamin seru!