Selamat Ulang Tahun ke-9 Sekolah Hikari!


Tak terasa sudah lebih dari 1 semester Bara bersekolah TK. Kalau yang pada hari pertama sekolah Bara masih minta kami temani di luar ruang kelas. Sekarang malah sering minta ibuknya untuk tak usah mengantar sampai depan kelas. Yang dulu masih malu-malu berinteraksi dengan warga sekolah, sekarang Bara malah sering jadi yang paling lantang menyapa siapa saja yang ditemuinya di sekolah. Seperti beberapa hari lalu saat saya kebetulan bisa mengantar ia sekolah. Dari parkiran motor sampai depan kelas Bara memperkenalkan saya ke orang-orang yang ditemuinya. “Hai, Bara hari ini diantar Bapak lho. Bapak Bara gendut lho”, begitu celotehnya sambil menepuk perut buncit saya. Saya yang tak tahu harus merespon apa jadinya hanya senyum saja.

Tahun pertama bersekolah di Sekolah Hikari rupanya bukan hanya menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi Bara, tetapi juga bagi saya dan istri sebagai orang tua siswa. Apalagi ketika hari sabtu lalu, 22 Februari 2020, kami ikut hadir di acara Gebyar Hikari, perayaan ulang tahun ke-9 Sekolah Hikari yang sangat meriah.

“Setiap anak pada dasarnya adalah seorang pemenang. Tak perlu dibanding-bandingkan antara anak satu dengan yang lain. Oleh karena itu di Sekolah Hikari tidak ada ranking”, Bapak Fadilah Hasim menjelaskan pada sambutan pembukaan acara. Pak Fadil adalah pendiri Yayasan Semarak Pendidikan Indonesia, yayasan yang menaungi Sekolah Hikari. “Di Sekolah Hikari juga tidak ada Pekerjaan Rumah (PR). Kami mendorong anak-anak bermain dan belajar apa yang mereka sukai sehingga belajar menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan”, lanjut Pak Fadil. Saya yang mendengarkan dari sisi kiri panggung utama semakin kagum dengan pola pendidikan di sekolah ini.

Sesuai temanya, yaitu “Menuju Generasi Cerdas dan Sehat”, pada acara ini anak-anak perwakilan setiap kelas diberikan kesempatan untuk unjuk kebolehan di panggung utama sesuai dengan kemampuan dan kegemaran masing-masing. Ada yang menampilkan battle dance, membaca puisi, operet singkat, bermain gitar, bernyanyi, dan penampilan lainnya. Bara bersama teman-teman TK A menampilkan tari Sleepy Mummy. Dengan dress code piyama, anak-anak menari layaknya mumi yang ngantuk.

Bara juga mendapatkan apresiasi dari Bank Sampah Jaya Danakirti dan Sekolah Hikari sebagai Pejuang Sampah Bulan Februari 2020 karena berhasil mengumpulkan timbangan sampah daur ulang terbanyak. Alhamdulillah ya Nak. Tak rugi hampir setiap hari Bapak ingatkan kamu untuk menyisihkan sampah bungkus jajan dan bekas susu & minuman ringanmu. Bara mendapat sebuah goodie bag berisi pernak-pernik berupa buku komik, pin, gantungan kunci, dan gelang bertema superhero yang bernama Pelitas. Pelitas adalah ikon pahlawan super penyelamat lingkungan kota Tangerang Selatan. Bersama pahlawan perempuan bernama Anggrek serta robot tempat sampah lucu bernama Bin Bin, Pelitas menumpas para monster perusak lingkungan di Kota Tangerang Selatan yang diciptakan oleh Professor Linglung atas suruhan Juragan Ratam, seorang pengusaha kaya yang bercita-cita menguasai Tangerang Selatan.

Isi goodie bag dari Bank Sampah Jaya Danakirti serta drawstring bag dari Unilever sebagai salah satu sponsor

Selain penampilan di atas panggung, setiap kelas juga mendirikan stand untuk berjualan. Saya kagum sekali saat melihat anak-anak, terutama anak di kelas rendah yang semangat berjualan. Tak cuma berjualan barang jadi, tetapi juga berjualan minuman yang perlu dibuat sendiri. Seperti yang saya lihat di salah satu stand. Mereka berjualan minuman pop ice shake dicampur dengan sereal coklat. Lucu sekali melihat mereka mengocok botol shaker layaknya seorang barista profesional. Yang menurut saya lebih hebat, mereka bisa saling bekerja sama demi menyajikan minuman enak untuk pelanggan. Ada yang bertugas menggunting kemasan pop ice, ada yang mengisi air dan mengocok pop ice, dan ada yang bertugas menyajikan ke pelanggan. Tetapi karena antri belinya lama, Bara jadi tak sabar dan memutuskan tidak jadi beli.

Berpindah ke stand lain, Bara akhirnya membeli coklat berbentuk tokoh superhero Flash di stand kelas 6. “Makasih Bara sudah beli cokelat”, kata kakak kelas 6 penjual cokelat. Saya heran, kok anak kelas 6 bisa kenal Bara ya? Kalau kata istri sih Bara memang suka sok akrab teriak memanggil kakak-kakak SD. Sering kali ikut mereka main. Mungkin kenal karena sok akrab itu ya.

Kalau kakak-kakak kelas Bara yang SD sudah mampu berjualan di stand masing-masing, stand TK diisi oleh para orang tua siswa yang juga menjual bermacam makanan dan barang. Seperti istri saya yang berjualan dimsum dan lauk dan sayur matang. Alhamdulillah laris manis. Habis tak bersisa. Pengennya sih anak TK nya sendiri yang jualan. Tetapi kata istri, berdasarkan pengalaman Market Day di TK beberapa waktu lalu banyak kejadian lucu. Bara waktu itu jualan sosis solo. Tetapi kalau ada temennya mau beli Bara gak mau nerima uangnya. Yang awalnya belajar jualan malah jadi beramal deh. Hehe..

Tak hanya anak-anak Sekolah Hikari yang tampil di panggung, tetapi juga ada bintang tamu yang dinanti banyak anak, terutama oleh Bara. Yaitu penampilan Nussa Rarra. Nussa Rarra dan tim mengajak anak-anak bernyanyi dan bergembira bersama. Mulai dari lagu Makan, Jangan Asal Makan, Jumat Hari Raya, sampai Bukan Hijriah, Penuh Berkah ramai dinyanyikan. Nussa dan Rarra juga mempromosikan acara Jelajah Nussa yang akan diadakan pada akhir maret mendatang di JIEXPO Kemayoran.

Bara yang memang suka sekali menonton video Nussa di youtube, mendadak menjadi fan yang militan. Berdiri paling depan, ikut joget dan nyanyi bareng, teriak-teriak kencang manggil Nussa dan Rarra, sampai meminta salaman. Bahkan saat Nussa turun panggung pun Bara ngikutin di belakang. “Kok sudah selesai Pak Nussa-nya?”, Kata Bara sedikit kecewa.

Bara, fans berat Nussa Rarra

Rangkaian acara Gebyar Hikari usai menjelang adzan dzuhur. Walaupun cuaca sempat hujan deras, namun acaranya tetap berlangsung meriah. Semuanya bersemangat. Walaupun belum ada 1 tahun kami menjadi keluarga Sekolah Hikari, tetapi rasanya sudah akrab lama. Terima kasih Sekolah Hikari sudah menjadi partner kami dalam mendidik Bara. Semoga tetap menjadi sekolah yang nyaman bukan cuma buat Bara, tetapi juga buat semua anak. Tetap menjadi sekolah yang selalu dirindukan Bara, yang kalau Bara sedang demam dan kami minta untuk istirahat malah nangis minta masuk sekolah —bahkan Bara pernah sampai ketiduran di kelas karena sedang sakit tetapi memaksa masuk sekolah—. Tetap menjadi sekolah yang menginspirasi anak-anak dan kami sebagai orang tua. Dan tetap menjadi sekolah yang mendorong anak-anak untuk menemukan potensi terbesar mereka hingga berprestasi.

Selamat ulang tahun ke-9 Sekolah Hikari!

Video Dokumentasi Resmi Gebyar Hikari dari akun youtube Sekolah Hikari