Historical Quest Malacca (Postcard Series)
Saya sekarang adalah seorang deltiologist. Apa itu deltiologist? Kalau menurut wikipedia sih artinya kolektor kartu pos. Ya, hobi saya berkirim kartu pos sudah merambah menjadi kolektor kartu pos. Kalau lihat kartu pos bagus dan lucu mata saya langsung berubah jadi hijau. Seperti suatu ketika saya berada di Melaka, saya berkunjung ke Cheng Ho Cultural Museum. Namun karena saya rasa tiket RM20 terlalu mahal untuk menikmati koleksi museum, akhirnya saya hanya melihat barang-barang yang dijual di toko kecil yang berada di kompleks museum itu sampai akhirnya saya menemukan sebuah kumpulan kartu pos yang menarik mata dan hati. 1 set kartu pos yang terdiri dari 16 kartu dan dikemas dengan mulus dalam karton yang dilipat ini bertajuk Historical Quest Malacca Vanishing Scenes. Kartu-kartu pos ini merekam sudut-sudut unik dari kota Melaka yang bersejarah dan seolah mengamini kota Melaka sebagai Unesco World Heritage Site.
Adalah Ou Young Sun, seorang fotografer yang karyanya dicetak dalam 1 set kartu pos ini. Nampaknya Ou harus bekerja cukup keras untuk menemukan gambar-gambar cantik ini. “Ou competes with time to capture the old town which is fast disappearing”, begitu kalimat yang tertulis di belakang cover. Padahal kalau saya lihat, Melaka sudah sangat bagus dalam melakukan perawatan dan perlindungan terhadap bangunan-bangunan bersejarah. Ah, tapi saya juga tidak bisa membandingkan Melaka yang saya kunjungi beberapa waktu lalu dengan Melaka yang dahulu. Pastinya Ou lebih tahu daripada saya.
Dan inilah hasil karya Ou Young Sun dalam kartu pos..

What remains of a traditional Malacca Malay stilt house – “tangga batu” i.e. traditional staircase with colourful tiles, Paya Rumput
Dan ini adalah gambar cover dalam karton kemasan set kartu pos di atas. Penjelasan singkat dan lengkap dengan peta tempat foto-foto di atas diambil. Unik bukan?
Gambar2 di kartu pos Malaka ini banyak bisa kita temuin di sini terutama di daerah Pecinan yang tersebar di Jakarta, Semarang, Medan, Lasem, Cirebon, Singkawang, dll…..sayangnya kartu pos kayaknya belom dijadiin komoditas sebagai souvenir, kalo pun ada standar untuk daerah2 wisata yang udah terkenal, malah kadang harganya mahal (untuk ukuran gue)…gue pernah nemu kartu pos di Museum Nasional harganya 10rb/ lembar, di Pulau Rinca 7rb/lembar, di Tana Toraja 5rb/ lembar 😀
SukaSuka
Ya gitulah di Indonesia.. Aku suka yg Melaka ini karena packaging-nya oke banget. Harganya wajar lagi untuk 18 kartu..
SukaSuka
Temen gw ada yang mau ke Malaka Jumat ini, mau nitip ah kartu pos yg kayak gini 🙂
SukaSuka
Belinya di museum Cheng Ho ya.. Gak jauh dari Jonker Street.
SukaSuka
Arigato ありがとございます,まきや世もはずか二次輪手が度歩つやれ和すが二次クス度。
SukaSuka
はそねにじかわい、とねじずまぁか
SukaSuka
Oh 根の金時輪,ほぶたけじかはお、のじくのはじゆやですけ、ほまづふゆれろぴけこ、ばなもにざかしヴせそ、できですか。
SukaSuka