Sewindu Bersamamu


17 Agustus 2013 – 17 Agustus 2021

Dear Istriku,

8 tahun bukan waktu yang sebentar. Tapi ternyata terasa cukup cepat juga. Di sinilah kita, tepat hari ini menginjak 8 tahun kehidupan rumah tangga bersama. Dulu kita pernah bercita-cita kalau setiap tahun akan traveling bersama memperingati anniversary  kita. Seingatku terakhir kita traveling dalam rangka anniversary adalah tahun 2017 yang kita ke Batu dan Malang. Dan terakhir kita anniversary tanpa di rumah saja adalah tahun 2019 lalu, kita staycation di apartemen dekat rumah. Itu sebelum pandemi covid-19 melanda.

Dear Istriku,

Memang sudah lama aku tak menulis surat untukmu, terakhir kali adalah 4 tahun lalu saat kumengenang hari-hari awal kita bersama. Tapi hari ini aku ingin mengabadikan dalam tulisan, tentang sewindu hidup bersamamu. Segala duka suka dan tangis tawa yang kita lalui selama sewindu ini pasti menguatkan kita. Namanya hidup, pasti ada naik turunnya. Apalagi 2 tahun terakhir di masa pandemi ini ya, rollercoaster sekali.

Berbeda dengan awal menikah yang mungkin  kita berantemnya karena aku gak ngabisin makanan yang sudah kamu masak, sekarang kita berantemnya karena aku dan Bara kadang kurang taat prokes.  Ditambah karena drama mengurus Bara school from home yang saat ini sudah kelas 1 SD, yang terkadang membuat rumah jadi ramai karena anak kita itu sudah pintar berargumen. Tapi di balik serba terbatasnya kita interaksi langsung dengan dunia luar saat pandemi, ternyata kita juga bisa melakukan hal-hal baru. Olah raga bersama di rumah atau beberapa kali di luar rumah saat kasus covid agak terkendali, kamu dan Bara yang sering masak bareng, atau yang dulu belum pernah kita lakukan adalah nonton drakor bareng -yang terkadang kita selingi dengan obrolan gosip para aktor dan behind the scene drama yang sedang kita tonton-. Dari hobi kita traveling atau sekedar staycation berubah jadi di kamar aja nonton Drama Korea. Atau yang tiap weekend selalu cari diskonan restoran yang bisa kita kunjungi untuk dine in, kita ubah jadi drive thru atau online, selalu makan di rumah dengan tetap cari diskonan juga tentunya. Apapun itu, yang penting bisa buat kita bahagia dan sehat. Ya, dua hal itu adalah yang terpenting saat pandemi seperti ini.

Dear Istriku,

Kita memang masih jauh menjadi orang tua ideal yang bisa selalu bersikap baik ke Bara. Kita yang masih sering emosian, kita yang stok sabarnya sering kali habis, dan kita yang kadang terlalu keras pada Bara. Tapi aku tahu, kita tetap dan selalu menyayangi Bara. Seperti kataku dulu, menjadi orang tua adalah belajar. Always learning by doing, bukan hanya di awal-awal menjadi orang tua seperti kita 6 tahun lalu, tetapi juga setiap saat. Kalau dulu kita belajar bagaimana memberikan ASI atau mengganti popok, kita pun sekarang masih belajar membantu Bara untuk lebih mandiri, untuk mulai memiliki tanggung jawab, atau untuk menyemangati Bara sekolah di kala ia malas. Itu memang tugas kita sebagai orang tua. Aku bersyukur memilikimu sebagai partner membesarkan Bara.

Dan di usia pernikahan kita ke-8 sekarang pun kita sudah bisa dan terbiasa tak terlalu peduli dengan omongan orang. Seperti misalnya saat ada yang bertanya ke kita tentang kapan Bara akan punya adik. Bagi kita tak ada masalah dengan misalnya hanya memiliki 1 anak, toh juga yang menjalani hidup ya kita sendiri. Setiap orang memiliki sepatu masing-masing, setiap keluarga memiliki rumah masing-masing, yang pasti berbeda ukuran dan kebutuhan. Yang terpenting adalah menjalani segala keputusan dan konsekuensi hidup dengan ikhlas. Termasuk saat nanti kita memutuskan dan diberi rejeki menambah anak.

Dear Istriku,

Semoga sewindu ini menjadi awal dari windu, dasawarsa, perak, emas, dan sampai selamanya hidup kita bersama. Walau terkadang kita beradu argumen atau diam-diaman karena suatu ketidakcocokan, tetaplah saling memijat dan kerokan di kala capek melanda. Atau walau terkadang kita menangis bareng saat rasa sesal muncul karena merasa terlalu keras sama Bara, tetaplah saling bekerja sama mendidik dan menyayangi Bara. Dan walau terkadang cobaan hidup terasa berat, tetaplah nonton Drakor lucu dan tertawa bersama.

Big hugs and kisses,
Suamimu