Stay at Home, Stay Healthy


Beberapa bulan belakangan ini dunia berubah. Aktivitas masyarakat dunia dipaksa berganti. Bara, anak saya yang sekolah TK, sudah 2 bulan sekolah dari rumah. Saya juga sejak pertengahan Maret lalu terpaksa bekerja dari rumah. Saya rindu rutinitas naik KRL pergi dan pulang kerja. Rindu di akhir pekan jalan-jalan sekeluarga ke mall dan tetaman di sudut kota. Rindu makan di restoran fast food atau warung makan pinggir jalan. Rindu nonton film di bioskop. Semua aktivitas itu bertukar menjadi di dalam rumah karena virus corona pembawa penyakit covid-19. Untuk memutus rantai penularan covid-19, masyarakat diminta untuk membatasi aktivitas di luar rumah dan melakukan physical distancing.

Salah satu adaptasi yang saya lakukan selama beraktivitas di dalam rumah adalah sebisa mungkin meminimalkan keluar rumah untuk berbagai keperluan. Beruntung saya hidup di jaman sekarang yang serba mudah karena internet. Semuanya bisa dilakukan secara online dari rumah dengan internet. Mulai belanja, nonton film, pesan makanan, bahkan konsultasi dengan dokter dan beli obat pun bisa secara online.

Dari semua hal yang bisa dilakukan online itu, yang paling tidak terpikir sebelumnya oleh saya adalah konsultasi dengan dokter secara online. Karena kan biasanya kalau periksa kesehatan ke dokter minimal dicek tekanan darah atau cek suara jantung dan aliran darah pakai stetoskop. Lha kalau online bagaimana dong?

Pengalaman pertama saya menggunakan layanan konsultasi kesehatan online adalah akhir tahun lalu. Mungkin karena tekanan pekerjaan akhir tahun atau memang gaya hidup saya mulai tidak sehat, saya sempat menderita hipertensi setelah check up dengan dokter di klinik kantor. Karena tahu bahwa hipertensi adalah salah satu penyakit silent killer, saya pun khawatir dan ingin berkonsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Tetapi saat itu tidak ada waktu untuk segera bertemu dokter spesialis. Untung saja ada aplikasi konsultasi kesehatan online Halodoc yang memberikan voucher gratis konsultasi selama 30 menit dengan dokter spesialis. Cukup menenangkan bagi saya setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis.

Pernah juga suatu ketika Bara demam selama lebih dari 48 jam dengan keluhan sakit perut. Perkiraan saya, tipusnya kumat. Tetapi karena saat itu akhir pekan dan klinik terdekat dari rumah sedang tidak ada dokter praktek, saya berinisiatif berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokternya memberi saran untuk selalu mengecek dan mencatat suhu badan dan diberikan minum obat penurun panas jika suhu badannya lebih dari 39 derajat celcius. Dan jika masih belum sembuh juga selama 3 x 24 jam sejak demam pertama, diminta untuk berobat secara langsung ke klinik. Alhamdulillah demamnya turun dan sembuh beberapa jam setelah saya konsultasi melalui Halodoc.

Tampilan test corona di Halodoc

Selain layanan konsultasi, menurut saya salah satu fitur penting Halodoc adalah layanan pembelian obat. Bahkan, bisa jadi lebih murah dibandingkan beli obat langsung di apotik karena sering ada promo. Pengantarannya pun cepat, lebih cepat daripada pesan antar makanan di ojek online malah. Sangat bisa diandalkan saat keadaan mendesak. Beberapa kali menggunakan layanan pembelian obat di Halodoc, saya selalu merasa puas.

Tak cuma itu, mengikuti perkembangan kondisi penyebaran covid-19 yang semakin meluas, Halodoc juga melayani test corona secara online. Prosesnya sangat mudah. Hanya dengan chat di aplikasi Halodoc, bisa langsung diketahui tingkat risiko terkena covid-19 ini.

Tuh kan, udah enak banget deh pokoknya jaman sekarang bisa serba online pakai internet. Hal penting seperti konsultasi kesehatan dan bahkan test corona aja bisa online. Tinggal kita nih yang cukup berdiam diri di rumah dan minimalkan aktivitas di luar rumah sampai penyebaran virus corona terkendali. Demi kesehatan kita sendiri. Demi kesehatan orang-orang di sekitar kita. Dan demi para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan perjuangan melawan virus ini. Stay at home, stay healthy!