Wawancara Berantai Kartu Pos


Setelah beberapa waktu lalu saya diwawancara tentang hobi berkirim dan mengoleksi kartu pos oleh Isna, seorang penggiat kegiatan postcrossing juga seperti saya, sekarang gantian saya mewawancarai seorang penggiat kegiatan postcrossing lainnya. Adalah Haryadi Yansyah, seorang postcrosser dan blogger yang berdomisili di Palembang yang beruntung mendapat kesempatan saya wawancara. Berikut ini wawancara saya dengan pria yang akrab disapa Yayan ini..

Halo Yayan, apa kabar? Boleh minta waktunya sebentar? Ceritakan sedikit dong tentang Yayan. Siapakah seorang Haryadi Yansyah ini? Apa kesibukannya?

Hai Ri 🙂 Alhamdulillah sehat. Wah wah apa ya hal menarik yang bisa diceritakan dari diriku? Haha. Aku ini orang biasa saja Ri. Kesibukannya sekarang lebih banyak main-main sama dua keponakan yang sehari-hari dititipkan ke rumah. ^_^

Kalau dilihat di blogmu kan banyak banget nih post tentang kartu pos. Sejak kapan sih Yayan mengenal kartu pos? dan mengapa Yayan suka sama kartu pos? 

Aku pertama kali kenal kartu pos itu ketika masih SD. Awalnya suka ikutan kuis di TV, majalah yang persyaratannya harus mengirimkan jawaban menggunakan kartu pos. Tapi itu kartu pos biasa yang polos. Jika pun ada gambar paling berada di sudut kiri atas kartu pos, itupun sedikit. Kartu pos full gambar juga dapetnya dari Majalah Bobo dan dari artis-artis cilik yang dulu aku kirimin surat hahaha 🙂 Begitu SMA dan ngeblog, baru deh betul-betul dikenalkan dengan kartu pos yang sesungguhnya. Kenapa aku suka? Hmm… pertama bisa dibilang ini hobi yang murah ^^ (ketimbang aku hobi ngumpulin mobil misalnya, haha gak kuaaat). Kedua, seneng aja ketika melihat gambar sudut-sudut dunia atau hal-hal unik yang ada di kartu pos. Belakangan, setelah ikutan postcrossing kegiatan ini makin terasa menyenangkan karena tiap kartu pos yang datang pasti mengejutkan ^_^ 

Sudah lamakah bergabung di Postcrossing? Ikut gabung juga di cardtopost kah? Bagaimana kisah awal bergabungnya? 

Baru tiga bulan. Dan itu pun tahunya dari kamu Ri 😀 Sejak terdepak dari multiply dan buka lapak baru di WP, syukurlah bisa dapet temen baru yang asyik-asyik dan punya banyak hobi. Termasuk postcrossing ini. Terima kasih ya Ri 🙂 postingan-postingan kamu tentang kartu pos dan juga tata cara postcrossing sangat membantu. Postingan itu juga sering aku jadikan rujukan bagi temen-temen lain yang juga penasaran dan pingin tahu tentang postcrossing. Thanks ya ^^ oh ya, aku nggak gabung di cardtopost. Entahlah, kayaknya masih seneng di Komunitas Postcrossing Indonesia aja. Orangnya seru-seru dan gila hahaha. 

Udah ikut apa aja kegiatan di postcrossing? 

Hmm… pinginnya sih ikutan acara kumpul-kumpul yang sering diadakan oleh mereka (Komunitas Postcrossing Indonesia). Tapi lokasinya jauh euy. Terakhir di Yogya. Paling aku ikutan Round Robin aja. Tukar-tukaran postcard dengan pesan hmm pesan berantai deh bisa dibilang antara pengirim dan penerima. Aku juga ikutan RRKidz untuk anak-anak.

Sudah berapa banyak koleksi kartu pos di rumah?  

Baiklah… demi menjawab pertanyaan ini, jumlah kartu pos yang aku punya akan aku hitung hahaha. Dan.. jumlahnya ternyata…. 126. Sebetulnya ada 68 kartu pos lagi yang dipersiapkan untuk dikirim kemana-mana (official atau swap) hehehe.

Ada koleksi kartu pos bertema khusus gak? 

Hmm… sebetulnya nggak ada. Tapi kebanyakan kartu pos yang aku punya bergambar pemandangan atau bangunan suatu tempat. Belakangan aku pingin seriusin ngumpulin kartu pos bertema karya-karyanya Fujiko F Fujio. Gak harus melulu Doraemon sih. Karya Fujiko F Fujio itu banyak banget. Jadi, apapun yang berhubungan dengan Fujiko F Fujio pinginnya aku kumpulin.

Nah, koleksi kartu pos Yayan kan udah banyak nih. Bagaimana sih cara Yayan merawat dan menyimpan koleksi kartu pos? 

Aku menggunakan kotak tisu untuk menampung kartu pos-kartu pos yang sudah aku punya. Untuk kartu pos dengan ukuran besar, aku simpan di sebuah plastik. Yang penting terhindar dari debu. Pinginnya sih punya album khusus untuk menyimpan kartu pos. Sayang di Palembang nggak ada yang jual.

Kartu pos apa yang paling berkesan yang pernah diterima? Dan dari siapa? 

Ini pertanyaan paling susah. Haha… sebetulnya aku suka banget kartu pos Putri Diana yang aku dapatkan dari majalah Bobo. Itu kartu pos bergambar utuh pertama yang aku dapatkan. Kalo yang paling berkesan itu… wah banyak. Cuma, ketika pertama kali nerima postcard official postcrossing itu rasanya seneeeeeng banget. Hihi, dan itu dikirim oleh Bethanie dari Texas.

Kalau kartu pos yang paling berkesan yang pernah dikirim? Ceritain juga dong.. 😀 

Nah ini baru-baru saja kejadian. Jadi ceritanya aku punya satu kartu pos gede dan menurutku cakep bener dari sebuah hotel sekitar 8 tahun lalu (dulu sempat jadi finalis lomba nulis dan diundang ke Jakarta dan nginep di hotel itu, jadi… kartu posnya gratisan sih walau tetap aja terkesan dengan gambarnya yang bagus). Kartu pos ini bergambar topeng Jawa dan bertipe multiple objects gitu. Kartu pos ini aku kirim ke salah satu postcrosser Indonesia yang sangat suka dengan kartu pos multiple objects. Biarlah aku kirim kartu pos kesayangan itu ke sana dengan harapan suatu saat bisa ketemu lagi dengan kartu pos itu langsung di tempat kartu pos itu aku kirimkan. Hihi. Baru kali ini ngelepas sebuah kartu pos kok rasanya beraaaat gitu. *

Berapa kartu pos rata-rata yang Yayan kirim dan terima dalam sebulan? 

Untuk official sekitar 3 sd 5. Untuk swap juga sama. Jadi rata-rata 10. Alhamdulillah, yang aku terima tiap bulan sih rata-ratanya dua kali lipat ^_^

Adakah pengalaman menarik bagi Yayan selama menekuni hobi ini? Misalnya karena hobi ini jadi suka kalap dan boros belanja kartu pos kalau pas jalan-jalan (iya, ini saya curhat). 

Betul. Sekarang kalo ke kantor pos dan ngeliat perangko cakep jadi pingin dibeli buat dikirim. Kalo kartu pos kebetulan di Palembang ada yang jual, tapi kualitasnya nggak bagus. Jadi, biasanya beli online. Belakangan aku coba cetak sendiri. Ya, walaupun kualitasnya gak seoke beli tapi gak maluin jugalah. Hahaha. Pengalaman paling unik adalah ketika menularkan hobi ini ke Rais. Ponakan yang paling gede. Seneng banget pas liat eskpresinya begitu mendapatkan kartu pos pertamanya. Hihihi.

Oke deh, makasih waktunya Yayan. Ada pesan untuk pembaca yang belum tertarik dengan hobi filateli dan kartu pos?

Hati-hati! Postcrossing ini bikin candu! Haha. Cobain aja sekali ditanggung bakal ketagihan. Tapi, memang sebuah hobi –apapun itu, butuh modal dan perjuangan. Walaupun gak semahal hobi yang lain, tetap saja postcrossing ini harus keluar duit untuk beli kartu pos dan perangko. Harus benar-benar cinta supaya gak ngeluh. ^_^