4 Jam Percuma, 1 Cup Pop Mie, dan 1 Botol Air Mineral dari PT. KAI
Tulisan ini bukan saya maksudkan untuk mengeluh. Bukan pula untuk menjelek-jelekkan sebuah perusahaan yang memberikan pelayanan transportasi. Saya menulis ini untuk memberikan saran dan kritik secara terbuka kepada perusahaan terkait berdasarkan pengalaman yang saya rasakan sendiri, untuk mendokumentasikan pengalaman saya, serta untuk pembelajaran bagi kita semua. Ini adalah bukti kepedulian dan cinta saya kepada PT. KAI. Saya pernah mendengar bahwa lawan dari cinta bukanlah benci, namun tidak peduli. Karena saya cinta dan peduli, makanya saya menulis ini. Dengan harapan setelah saya menulis ini ada perbaikan pelayanan dari PT. KAI.

Stasiun Sawahlunto (Foto hanya untuk ilustrasi, tidak ada hubungannya dengan tulisan ini)
Seminggu lalu, Rabu 3 Desember 2014, saya menggunakan jasa PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) untuk membawa saya dari stasiun Gambir menuju Semarang Tawang memakai kereta Argo Anggrek Malam. Saya memiliki alasan khusus naik kereta eksekutif, yaitu agar tidak terlambat sampai di Semarang karena kamis pagi 4 Desember 2014 saya ada jadwal memenuhi undangan Familiarization Trip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah.
Malam itu, sesuai jadwal, pukul 21.30 WIB tepat kereta Argo Anggrek Malam mulai bertolak dari stasiun Gambir. Kereta ini dijadwalkan akan berhenti di stasiun Cirebon pada pukul 00.06 WIB dan sampai di Semarang Tawang pada pukul 02.57 WIB. Masih ada tenggat waktu beberapa jam sampai pukul 06.00 WIB, jadwal undangan yang harus saya hadiri tersebut.
Tidak lama saya duduk di bangku kereta eksekutif yang nyaman, saya langsung tertidur. Alarm pada jam tangan saya set pukul 02.30 agar terbangun beberapa saat sebelum sampai Semarang. Saya terbangun beberapa kali sepanjang perjalanan. Menjelang pukul 00.00 saya tebangun dan kereta api sedang berhenti entah di stasiun mana cukup lama. Saya pikir saat itu berhenti di stasiun Cirebon. Saya melanjutkan tidur dan sekitar pukul 03.00 saya terbangun lagi. Saat itu kereta pun sedang berhenti, tetapi tidak di stasiun Semarang Tawang yang saya kenal. Wah, pasti telat nih, pikir saya. Tapi karena saya masih memiliki waktu luang beberapa jam, saya tenang.
Tiba-tiba ada seorang pria masuk ke gerbong saya dan duduk di seberang kursi saya. “Ini sampai mana mas?”, seorang wanita bertanya pada pria tersebut. “Sampai Cirebon. Keretanya telat hampir 4 jam karena lokomotifnya rusak. Jadi harus nunggu lokomotifnya diganti”, jawab pria tersebut. Si wanita langsung gusar. Saya yang mendengar percakapan mereka pun risau. Tapi saya masih mencoba positif thinking bahwa saya tetap dapat menghadiri undangan tepat waktu.
Tidak lama setelah kereta mulai berangkat lagi terdengar suara berbisik dan tidak jelas melalui pengeras suara di gerbong. Baru saya sadar kalau itu adalah pengumuman dan penjelasan resmi dari PT. KAI mengenai keterlambatan kereta. Karena saya tidak mendengar jelas, saya menghubungi customer service on train yang nomornya tertera pada bagian depan gerbong. Saya bertanya informasi jam berapa sampai Semarang melalui SMS agar terekam di handphone saya. Sebelum saya, wanita yang gusar tadi ternyata juga menghubungi petugas via telepon. Ia makin gusar saat tahu bahwa kereta sampai Semarang pada pukul 07.00. Padahal jam tersebut ia harus mengejar kereta selanjutnya, kereta Blora Jaya Ekspress.
Saya pun berlanjut bertanya via SMS yang dijawab menjelang sampai di Semarang. Berikut percakapan kami melalui SMS:
Saya memang belum pernah mengalami keterlambatan sampai 4 jam seperti ini. Saya pribadi juga sebenarnya masih mentolerir dan merasa wajar jika keterlambatannya maksimal 2 jam. Tapi tidak untuk keterlambatan 4 jam. Untuk kereta api eksekutif yang saya beli seharga Rp. 320.000,- hanya diberi kompensasi berupa 1 cup Pop Mie dan 1 botol air mineral seukuran 600ml? Saya tak habis pikir. Saat itu rasanya sebel banget dan ingin marah. Apakah tidak ada kompensasi yang lebih layak? 1 cup pop mie dan 1 botol air mineral harganya tidak lebih dari Rp. 10.000,- lho. Kalaupun dimakan, 1 cup pop mie itu jangankan menghilangkan rasa kesal akibat terlambat, menghilangkan lapar saya saja tidak mampu.
Akhirnya pukul 07.00, sesampai di Semarang, saya hanya mengambil 1 botol air minum dan meninggalkan 1 cup pop mie di kursi saya.
Saran
Ada beberapa hal yang menurut saya bisa diperbaiki oleh PT. KAI untuk meningkatkan pelayanannya. Berikut saya rangkum berdasarkan kasus yang saya alami:
Perbaiki pengeras suara di gerbong
Kereta terlambat memang bikin saya sebal dan marah. Namun yang lebih mengecewakan adalah tidak adanya pengumuman resmi petugas di gerbong. Awalnya saya mengira begitu. Tapi ternyata setelah saya berusaha mendengarkan, ada pemberitahuan diumumkan melalui speaker audio di gerbong. Tapi suaranya seperti orang berbisik. Hampir tidak terdengar. Apalagi terganggu suara kereta api saat jalan di rel.
Seharusnya untuk kereta api kelas eksekutif yang harganya paling mahal dibanding kereta api ekonomi dan bisnis, PT. KAI bisa memberikan perangkat speaker audio yang lebih berkualitas demi kenyamanan penumpang.
Berikan kompensasi yang lebih layak untuk penumpang
Saya mengerti bahwa dalam setiap perjalanan dimungkinkan ada kendala-kendala yang sulit diatasi dan bisa menyebabkan terjadinya keterlambatan. Tetapi, PT. KAI sebagai penyedia jasa seharusnya juga dapat memberikan kompensasi yang layak atas keterlambatan yang terjadi.
Dengan hanya memberikan 1 cup pop mie dan 1 botol air mineral sebagai kompensasi, saya mendapat kesan bahwa PT. KAI menghargai waktu 3 jam yang dimiliki oleh penumpang hanya sebatas itu. Tidak lebih dari Rp. 10.000,-. Menurut saya sangat kurang layak. Apalagi untuk kelas eksekutif.
Saya merasa seharusnya PT. KAI bisa melakukan hal yang lebih baik daripada hanya memberikan 1 cup pop mie dan 1 botol air mineral. Saya belajar mengamati dari diri saya sendiri dan orang-orang sekitar saya, bahwa ketika seseorang marah dan emosi, salah satu yang bisa meredakan marah adalah makanan yang bisa menghilangkan rasa lapar. Saya pribadi, jika sedang kenyang relatif tidak gampang emosi. Istri saya yang sudah sering membuktikannya.
Tetapi saat memberikan kompensasi hanya 1 cup pop mie, yang saya rasa tidak bisa menghilangkan rasa lapar, bahkan bisa dibilang makanan kurang sehat, bukan ini layanan PT. KAI yang saya harapkan untuk kelas eksekutif. Lebih saya apresiasi jika PT. KAI memberikan makanan berupa nasi agar paling tidak bisa memberikan rasa kenyang kepada penumpang. Bukankah PT. KAI di dalam kereta memang menjual makanan berat seperti nasi kotak? Atau, jika kurang praktis, PT. KAI bisa memberikan kompensasi berupa voucher diskon tiket senilai 10 – 20% yang dapat digunakan untuk pembelian tiket selanjutnya. Saya rasa akan lebih layak daripada 1 cup pop mie.
Permasalahan ini sebenarnya sudah disampaikan langsung ke akun twitter PT. KAI oleh istri saya. Dan responnya pun sudah bagus. Berikut kutipan twit istri saya:
@KAI121 tapi Argo Bromo Anggrek Malam telat 4 jam lho KAI dan cuma dituker popmie dan aqua 600ml,seriously?
— Nenny Wulandari (@Nenny_45as) December 4, 2014
@KAI121 Argo Bromo Anggrek Malam dari Gambir ke Tawang tanggal 3 Des 14.Jam 3 pagi harusnya nyampai Tawang dan baru sampai jam 7 pagi tadi
— Nenny Wulandari (@Nenny_45as) December 4, 2014
@Nenny_45as Kami akan sampaikan ke Unit terkait sbg bahan evaluasi utk pelayanan yg lebih baik lagi, trims.
— Kereta Api Indonesia (@KAI121) December 4, 2014
Memang harus saya apresiasi bahwa pelayanan PT. KAI beberapa waktu belakangan ini menjadi semakin baik. Saya sendiri merasakan perbedaan pelayanannya. Dari mulai pelayanan ticketing yang semakin nyaman dengan sistem online, pedagang asongan yang sudah tidak berseliweran di stasiun dan gerbong kereta, sampai revitalisasi gerbong kereta menjadi semakin baik. Semua peningkatan pelayanan itu bisa dirasakan semua orang. Namun sebagai pelanggan yang selalu menginginkan layanan terbaik, saya merasa harus menuliskan pengalaman ini. Semoga pelayanan PT. KAI semakin baik dan meningkatkan ketepatan waktunya.
semoga ada perbaikan layanan ya… 🙂
SukaSuka
Iya mbak. Aamiin
SukaSuka
Saya like bukan saya seneng njenengan dapet musibah ya Mas tapi saya like karena bahagia masih banyak orang yang cinta dan peduli sama KAI. Semoga bisa menjadi perbaikan ke depannya untuk KAI dan dunia transportasi Indonesia.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin mas 😀
SukaSuka
baru inget ternyata pernah ngalamin juga delay sampai 4 jam naik argo parahyangan ke Bandung, padahal tujuan kesana mau dateng ke kondangan. Alhasil sampe Bandung acarane wis buyar. Kompensasi yang didapat adalah 2 biji dunkin donut dan air mineral 😦
Semoga ada perbaikan layanan ke depannya
SukaSuka
Eh, masih mending banget itu kalau dikasih kompensasi 2 biji dunkin donut. Lebih enak daripada pop mie lah rasanya.. hehehe
SukaSuka
bawa bekal sendiri dong kalau mau ke sana, nasi bungkus dan air sebotol?
SukaSuka
semoga ke depannya PT KAI melakukan perbaikan. kan denger2 direkturnya sudah banyak melakukan perubahan yah
SukaSuka
Bener banget bang. Harapan kita semua itu 😀
SukaSuka
semoga bakin bagus ya kinerjanya
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul harus di publish untuk perbaikan. mungkin saja Pusat tidak tahu kondisi dilapangan, jd dengan adanya informasi seperti ini membantu Pusat KAI.
SukaSuka
Benar sekali mas. Salah satu tujuan publish tulisan memang seperti itu
SukaDisukai oleh 1 orang
ane ketinggalan peswat ke medan aja cuman diberi ucapan mohon maap ..:)
SukaSuka
PT. KAI jg mas? Yg kereta ke airport itu bukan?
SukaSuka
itu kerusakan lokomotif tak terduga mas? bukannya standard harusnya sebelum keberangkatan dilakukan pengecekan menyeluruh dulu?
Tapi saya jadi ingat, beberapa tahun lalu saya juga kerja di Cirebon. atasan saya pernah kena delay pas naik Cirebon Ekspress. Alasannya adalah lupa isi bahan bakar. Ini yang bikin aneh. Padahal itu keretanya baru saja berangkat dari stasiun awal. Kok bisa?
Yah mudah2an sih PT KAI memperbaiki diri dalam pelayanannya. Saya melihat sudah banyak perbaikan sih.
SukaSuka
Ha! Itu yang aku belum tahu. Kerusakan lokomotifnya karena apa. Tulisan ini udah aku cc ke akun twitter resmi PT. KAI sih. Semoga direspon deh sama mereka.
SukaDisukai oleh 1 orang
Amin. Moga demikian.
SukaSuka
Semoga nggak kejadian lagi… 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya Bang. Abang tahu sakitnya di mana? Sakitnya tuh di sini.. *kemudian nyanyi*
SukaSuka
Di mana? *celingukan* :p
SukaSuka
saya pernah baca di blog mana lupa, klo di negeri seberang keretanya ada gangguan dan petugas mencoret kasih note di tiket dia utk refund bbrp persen gitu dan bisa ditukar di stasiun tujuan, langsung cair.
twit KAI itu kayak twit PLN, iya iya doang, mending ke pak jonan skalian plus link ini. dan email KAI pun cm pajangan, sy pernah nulis jg ga da tanggapan -__-
tapi jempol buat KAI, makin lama makin berbenah.
semoga gak kena undang2 pencemaran nama baik haha
SukaSuka
Nah! Lebih enak dapet refund deh daripada cuma 1 cup pop mie. Tadi udah mention pak Jonan juga kok Lid. Semoga ada responnya deh 😀
SukaSuka
Kalau kompensasinya cuma pop mie mending gak usah, menurutku kurang menghargai itu. Semoga kritikan ini ada respons positif, sebagai penggemar kereta api cuma berharap layanannya yang semakin bagus ini bisa ditingkatkan lagi. Drama banget ya kemarin itu hihi
SukaSuka
Iya mbak. Seperti aku bilang, pop mie cuma geli2 doang di perut. Hahaha
SukaSuka
semga bisa lebih baik ke depannya dalam hal pelayanan
SukaDisukai oleh 1 orang
*celingakcelinguknyaripakdadang* #Abaikan 🙂
Perusahaan harusnya sangat beruntung jika penumpangnya memberikan saran/kritik/masukan (apapun namanya) seperti yang Ari lakukan.
Semoga PT KAI dan juga perusahaan lainnya bisa lebih baik di masa yang akan datang.
SukaSuka
Coba Yan link ini kasih ke Pak Dadang.. siapa tahu bapaknya mau ikutan nimbrung di lapak sini :p
SukaSuka
kalau 320k mending naik pesawat aja dah… ga beda jauh harganya (yang promo) dan lebih cepet…. aku pikir tarif kereta emang kemahalan kok… masa hampir sama kayak pesawat tarifnya..
SukaSuka
Sayangnya kalau berangkatnya mendadak susah juga ya dapat tiket pesawat promo. Hehehe..
SukaSuka
Kalo naik air asia, lebih dari 2 jam dapat 500 ribu … lumayan buat beli tiket lagi
SukaSuka
pernah mengalami mas?
SukaSuka
Sebelumnya saya turut prihatin atas kejadian yang menimpamu, Mas. Semoga besok-besok nggak ada pengalaman buruk lagi soal transportasi.
Mungkin Pop Mie (atau kasus di komentar lain, Dunkin Donuts) dianggap makanan ringan, kali ya, Mas. Di aturannya soalnya dibilang kompensasinya apabila keterlambatan lebih dari 3 jam adalah makanan ringan.
Saya mendukung tulisan-tulisan seperti ini. Moga-moga ke depannya pelayanan transportasi bisa lebih baik lagi. Soalnya mereka kan sektornya pelayanan publik, jadi konsep pelayanan prima harus diutamakan. 😀
SukaSuka
waduh hanya pop mie ck ck ck…
SukaSuka
jadi inget sekitar 7th yg lalu, naik kereta dr Sby-Jkt Argo Anggrek malam, yg jadwalnya harusnya pagi nyampe Jkt gara2 banjir nyampe Jkt sore hampir maghrib…Sama dapetnya juga pop mie.. 😀
masih mending sekarang di gerbong ada listrik buat nge-charge hape ya..kl dulu ya udah mati aja hape, yg berakhir dgn panik keluarga di rumah, saya di gerbong dan yg jemput di Jkt karena ga bisa dihubungi..
SukaSuka
liburan natal 2014 dengan harga 600 ribu naik kereta argo bromo anggrek dikasih bonus getaran hebat di kursi duduk jika ada perubahan kecepatan kereta, setelah diamati ternyata karena ada beberapa kursi yg tidak kencang dudukannya. saat ini kereta peninggalan menhub mulai tidak terawat, banyak dempulan yg gak rapih di list jendela, kaca banyak yg retak dan jok kursi terlihat kusam. gmn pak jonan bila dibandingkan dg pesawat LCC yg kini dipermasalahkan?!?
SukaDisukai oleh 1 orang
Ping balik: Kereta Api, Transportasi Andalan Masa Depan Indonesia | The Science of Life