Visit Jawa Tengah Trip: Baturraden, Negeri Dongeng yang Keren
Kali ini, bapak akan mendongeng untukmu Nak,
Alkisah, ada seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai abdi di Kadipaten Kutaliman, Banyumas, bernama Suta. Setiap hari, ia bertugas merawat sekaligus membersihkan kandang kuda milik Adipati Kutaliman. Suatu ketika, saat Suta berkeliling kadipaten mencari suasana baru, ia mendengar suara jeritan seorang perempuan meminta tolong. Ternyata perempuan tersebut sedang berhadapan dengan seekor ular yang sangat besar dan siap memangsanya. Perempuan itu dibelit ular dengan kuat hingga wajahnya tampak pucat karena aliran darah terhenti.
Dengan gagah berani, Suta membunuh ular tersebut dan menyelamatkan sang perempuan. Ternyata perempuan yang ditolong Suta adalah puteri dari majikan Suta, Adipati Kutaliman. Sejak peristiwa tersebut, keduanya pun sering bertemu untuk hanya sekedar berbincang santai. Lama-kelamaan, timbullah rasa sayang dan cinta di antara mereka hingga akhirnya Suta memberanikan diri datang pada Adipati Kutaliman untuk melamar puteri kesayangannya.

Mungkin panorama ini yang membuat Suta dan Sang Puteri jatuh cinta dengan Baturraden (Location: Baturraden Adventure Forest)
Namun sayang, karena perbedaan kasta, Sang Adipati tidak menyetujui cinta mereka. Dikurunglah Suta dalam penjara. Agar sang kekasih dapat segera keluar dari penjara, malam harinya Sang Puteri meminta bantuan abdi kepercayaannya untuk membebaskan Suta. Setelah terbebas, Suta dan Sang Puteri melarikan diri menuju lereng Gunung Slamet.
Keesokannya, mereka sampai di tempat berpanorama indah dan berhawa sejuk. Mereka memutuskan untuk beristirahat di tepi sebuah sungai sambil memulihkan tenaga. Karena Sang Puteri jatuh cinta dengan tempat tersebut, ia ingin menetap di sana. Suta pun setuju. Dan, seiring waktu berjalan, tempat mereka menetap dan beranak-pinak tersebut dinamakan Baturraden. Kata “batur” berarti “pembantu atau teman” dan “raden” berarti “bangsawan”.
***
Nak, mungkin kamu terlalu kecil untuk mengerti dongeng yang berkisah tentang cinta kasih dua sejoli itu. Tapi kali ini bapak hanya ingin memberi tahu kalau kamu sudah pernah ke lokasi yang menjadi latar dongeng tersebut. Kita pernah menjelajah tempat itu selama seharian. Menghirup udara segarnya, menjejak tanah suburnya, dan mengagumi kemolekan alamnya. Tak berlebihan jika bapak sebut Baturraden sebagai negeri dongeng. Walaupun tanpa kastil atau istana raja.
Setelah malam sebelumnya melihat parade seni, pagi itu kita bersiap melanjutkan agenda wisata kita. Mau ke mana saja kita? Bapak pun belum tahu. Kita pasrah saja sama Pakdhe Pranoto mau mengajak kita ke mana. Tak perlu buang waktu, usai sarapan kita langsung meluncur ke tujuan pertama kita…
Lokawisata Baturraden
Patung Punakawan, tokoh wewayangan Jawa, menyambut kita di pintu gerbang. Begitu memasuki gerbang, ganti patung simbol dua sedjoli Suta dan Sang Puteri ganti menyambut. Dan kamu Nak, terbungkus hangat gendongan di pelukan bapak.
Berjalan lebih jauh, kita menemukan sebuah area bernama Cascade Alam Baturraden. Sebuah tetaman kecil berada di bawah tebing dan dilengkapi air mancur yang muncrat sangat tinggi menyapa pandangan. Bapak langsung teringat sebuah foto yang membuat bapak penasaran dengan Baturraden yang diunggah seorang kenalan di media sosial. Ternyata lanskap yang saat ini kita lihat dengan mata kepala sendiri inilah yang dulu ada di foto itu. Rasa penasaran bapak pun terbayar lunas.
Menapak menuruni tangga sambil menggendongmu, tentu bapak harus berhati-hati. Setapak kecil tempat bapak berpijak cukup licin akibat terkena cipratan air. Bapak harus pandai mengatur nafas di sini. Naik turun tangga sambil menggendongmu rupanya bukan hal yang mudah dilakukan. Tapi, ternyata ini baru pemanasan.
Lebih jauh menjelajah, menyusuri sungai berbatu yang debit airnya tidak terlalu deras, kita menuju ke sebuah air terjun yang cukup tinggi. Dari atas air terjun, dua orang anak kecil menawarkan aksi lompat yang dengan imbalan tertentu bisa difoto oleh para pengunjung.
Sebenarnya wisata di Lokawisata Baturraden ini cukup beragam. Mulai dari sekedar menyaksikan lanskap alam yang aduhai, wisata edukasi melihat film 3D di dalam badan pesawat, sampai arena water boom pun tersedia. Tapi, untuk menhemat waktu dan tenaga, kita tidak menjelajah semuanya. Mumpung matahari belum tinggi, kita pun beranjak ke objek wisata lain.
Baturraden Adventure Forest (BAF)
Nak, kamu pasti tahu kalau bapak suka sekali trekking masuk hutan. Semasa di Aceh dulu, cukup sering bapak trekking di hutan sekitar Banda Aceh. Nah, masuk ke area wisata BAF, langsung bapak excited. Kalau bapak excited karena setelah beberapa lama akhirnya masuk hutan lagi, kamu pun excited karena ini pertama kalinya kamu masuk hutan. Ternyata, hutan wisata pun tak kalah dengan hutan beneran.
Kesan pertama berada di BAF adalah objek wisata ini sudah dikelola dengan cukup profesional. Walaupun berupa hutan, namun fasilitas penuh kenyamanan untuk pengunjung sangat diutamakan. Hal itu bisa dilihat dari kenyamanan toiletnya. Bergaya western dan sangat bersih lho. Konsep go-green juga terasa di sini. Terbukti, area BAF ini memiliki pembangkit listrik tenaga air berupa mini hydro.
Menawarkan kegiatan petualangan di hutan, BAF memiliki berbagai fasilitas yang sangat menarik. Beberapa di antaranya adalah Tree Trek Adventure, ForestBungee Trampoline, Night Adventure, Canyon Adventure, Water Adventure, dan Mini Circuit Bike. Selain berpetualang singkat, BAF juga menawarkan paket camping selama 2 hari 1 malam.
Ah, bapak langsung ingat pengalaman camping dulu. Lalu, pikiran bapak melayang membayangkan kita bertiga melihat langit yang bertabur bintang ditemani gemeretak suara ranting terbakar menjadi api unggun, menyesap secangkir minuman panas, bercengkerama akrab. Dan, saat sudah terlalu dingin di luar, kita mulai masuk tenda, bermain bayangan tangan rock scissors paper seperti yang sering kita lakukan di rumah. Saat sudah lelah, terlelaplah kita di dalam sleeping bag masing-masing. Tapi, bukan sekarang ya Nak. Nanti saat kamu sudah agak besar kita camping di sini.
Setapak demi setapak jalur trekking mulai kita lalui. Mulai dari area camping ground, area outbond, menyusuri sungai, sampai berakhir di bangunan kayu yang ternyata adalah kantor BAF. Melihat keindahan panorama BAF, bapak jadi berpikir, jangan-jangan Suta dan Sang Puteri dulu melewati BAF. Walaupun rasanya masih ingin berlama-lama, trekking singkat berkeliling BAF sudah lebih dari cukup bagi kita waktu itu. Saatnya kita berpindah ke lokasi wisata yang lainnya.
Pancuran Pitu
Di sinilah tempat wisata yang benar-benar menguji bapak. Untuk menuju Pancuran Pitu, kita harus menuruni ratusan anak tangga. Sambil menggendongmu, tentu tak mudah bapak melaluinya. Apalagi perjalanan naik tangga saat pulang. Mungkin karena faktor usia juga, bapak jadi terpaksa sering berhenti untuk sekedar mengatur nafas dan menenangkan lutut yang bergetar. Untung saja saat kamu bapak gendong tidak rewel dan selalu anteng. Walaupun penuh perjuangan, tapi bapak senang dan bangga karena berhasil mengajakmu ke sini.
Pancuran Pitu adalah salah satu objek wisata unggulan di Baturraden berupa sumber mata air panas yang memancar dari 7 buah lubang alami. Begitu sampai bawah dan melihat aliran air panas, bapak langsung mencelupkan kaki ke dalamnya. Rasa capek di telapak kaki mendadak sirna. Jika mau sih bapak bisa juga menggunakan jasa pijat kaki sambil dilumuri lumpur belerang. Tapi bapak lebih suka eksplorasi lokasi wisata itu daripada harus duduk dipijat.
Di sekitar Pancuran Pitu juga terdapat air terjun yang cukup besar. Mumpung di sini, walaupun harus berjuang lebih lagi menuruni tangga yang kali ini cukup licin, bapak bawa kamu untuk melihat air terjun. Bapak tahu kamu sangat menikmati indahnya pemandangan air terjun itu. Terlihat dari wajahmu yang menyengir lucu saat terkena cipratan air terjun.
Naik turun tangga ternyata membuat perut bapak lapar. Ibumu yang sangat pengertian pun membelikan seplastik penuh gorengan khas Baturraden untuk bapak santap. Tentu yang paling enak adalah tempe kemul atau mendoannya. Cukuplah mengganjal perut sebelum waktu makan siang tiba.
Menjelajah Baturraden, walaupun tak lama, ternyata membuktikan bahwa memang benar pesona keindahan alamnya sangat memukau. Pantas saja Suta dan Sang Puteri jatuh cinta. Berpetualang ke lokasi latar sebuah dongeng ternyata sangat menyenangkan. Baturraden benar-benar negeri dongeng yang keren.
Matamu terlelap saat mobil yang kita naiki berjalan pelan menyusuri kelokan-kelokan. Kamu pasti kecapekan setelah berpetualang di Baturraden. Tidurlah Nak, siapkan staminamu untuk petualangan selanjutnya.
Wah..sejuk dan damai.btw itu memang sepi pengunjung atau gmn? Wc nya modern tp interiornya klasik..ada 7 pancuran air belerang ya mas..terus itu aku mau klo dipijit disitu..hehee
SukaSuka
Kalau yg Lokawisata Baturraden dan Pancuran Pitu sebenernya cukup ramai. Tapi yg Baturraden Adventure Forest sepi. Saat itu cuma kami saja yg di sana
SukaDisukai oleh 1 orang
Oh beda ya mas ternyata..berdekatan g letaknya?
SukaSuka
Sekitar 10 menit naik kendaraan lah jarak antar objek wisatanya
SukaSuka
Keren bangettttt!. Pengunjungnya sepi ya?
SukaSuka
Iya. Pas agak sepi memang. Mungkin karena bukan musim liburan
SukaSuka
Penak tenan memang ya Mas ndek Baturraden. Adem, ayem, meski cepat lapar karena dingin 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
lokasinya masih asri dan bersih.
SukaSuka
Sejuk dan adem banget deh pokoknya 😀
SukaSuka
Aku pernah kesana sekitar tahun 2005, dan jatuh cinta….. Cantik sekali Baturraden
SukaSuka
Aaahh.. 10 tahun lalu tuh. Udah lama banget. Aku aja baru bulan kemarin ke sana. Haha
SukaSuka
Ping balik: Visit Jawa Tengah Trip: Belajar dari Purbalingga | The Science of Life
Semoga kapan2 bisa kesana…
SukaSuka
Aamiin
SukaSuka
kemaren cuma muter2 purwokerto mas hehe
SukaSuka
Aku malah gak muter2 Purwokerto is..
SukaSuka
hehehe
SukaSuka
Jadi itu semua dalam satu lokasi mas? Berapa tiket masuknya? Seru juga kayaknya nih si Baturraden hehehe
SukaSuka
beda-beda lokasi sih, tapi masih dalam satu kawasan Baturraden.
SukaSuka
Pernah ke Jateng, sampe solo sahaja…eh sekarang musti ya gaya yoga gitu? 🙂
SukaSuka
Harus dong Bang.. Kan biar kekinian. Hahaha
SukaDisukai oleh 1 orang
Ping balik: Punthuk Setumbu, Sunrise Pertama Bara | The Science of Life
Ping balik: Rangkuman Perjalanan 2015 | The Science of Life
Keren tempat nya, Btw emang sepi gitu ya tempat nya ? tp lebih enak sepi sih bisa lebih leluasa gak semrawut hihihi
SukaSuka
Ini lumayan sepi karena pas bukan musim liburan sih
SukaSuka
Ping balik: Traveling dan MPASI Homemade | The Science of Life
Ping balik: Berpetualang Seru di Batu Secret Zoo | The Science of Life