Visit Jawa Tengah Trip: Belajar dari Purbalingga
Matahari mulai merangkak menuju peraduan. Tandanya, hari sudah beranjak sore. Sajian restoran Alas Daun yang lezat sudah tandas tak bersisa. Pun dengan bubur MPASI-mu Nak, sudah kamu habiskan. Sepertinya kita semua kehabisan tenaga setelah berpetualang di Baturraden.
Tujuan selanjutnya adalah Purbalingga. Tanpa ekspektasi apa-apa, kita manut saja ke mana Pakdhe Pranoto akan membawa. Kalau destinasi sebelum-sebelumnya seperti Ungaran, Purwokerto, dan Baturraden sudah cukup bapak kenal walaupun cuma dari media online, jujur bapak tidak tahu apa-apa tentang Purbalingga. Bapak hanya tahu kalau kota ini adalah kampung halaman salah satu teman bapak di kampus.
Cerita dari Pakdhe Pranoto dan tante Ratri, ternyata Purbalingga punya banyak sekali daya tarik wisata lho Nak. Tapi karena waktu yang terbatas, kita hanya bisa berkunjung ke 2 tempat saja.

Sang Raksasa, Arapaima gigas (photo minjem dari Rifqy papanpelangi.co)
Purbasari Pancuran Mas
Kalau sebelumnya kita sudah berpetualang di berbagai wisata alam, kali ini tempat wisatanya agak berbeda Nak. Dan bapak yakin kamu pasti suka juga. Bapak sering lihat wajah ceriamu saat melihat ikan koi di kolam sebuah mall dekat tempat tinggal kita. Dan di Purbasari, bukan cuma ikan berwarna-warni berukuran kecil yang bisa kamu lihat, tapi juga ada ikan raksasa!
Adalah Arapaima gigas, spesies ikan raksasa yang berasal dari sungai Amazon, yang menjadi ikon wisata Purbasari. Selain beberapa ekor yang mengisi akuarium raksasa, seekor Arapaima gigas awetan dipajang di depan area River World. Kamu tahu Nak, ikan yang diawetkan ini dulunya adalah ikan yang berhasil menjebol akuarium dan menyebabkan beberapa pengunjung terluka lho. Saat itu, pengelola Purbasari belum mengetahui kekuatan ikan itu. Belajar dari pengalaman, kini akuarium raksasa yang berisi Arapaima gigas sudah dilengkapi dengan terali besi.
Selain Arapaima gigas, ikan piranha, ikan pemakan daging yang juga berasal dari Amazon juga menjadi salah satu koleksi di wahana River World. Piranha ini ternyata unik lho Nak. Mereka bukan hanya makan daging, tapi hampir semua bagian tubuh dimakan habis. Kalau dimasukkan daging beserta tulang belulang di akuarium berisi piranha, niscaya akan tak bersisa. Bahkan, kalau sampai kelaparan, mereka bisa saling memangsa. Purbasari pun pernah kehilangan beberapa koleksi piranha karena saling memangsa.
Koleksi lainnya adalah spesies ikan air tawar lain seperti palmas, patin, sinspilum, dan arwana yang ikut nampang di sana. Berbagai koleksi ikan ada yang ditaruh bersama-sama dalam sebuah akuarium besar serupa lorong layaknya di Sea World. Eh, tapi kan kamu belum pernah ke Sea World ya. Lain kali deh bapak ajak ke sana.
Bukan hanya menawarkan wisata edukasi yang mengenalkan berbagai macam ikan, Purbasari juga memiliki berbagai macam koleksi burung yang dipamerkan di area Istana Burung dan area wisata air Water Boom. Mengitari istana burung, bapak jadi teringat saat kamu masih berada di dalam rahim ibumu, kita pernah ke Eco Green Park di Batu. Di sana juga ada area dunia burung yang mirip dengan milik Purbasari. Oh iya, cerita kita jalan-jalan di Batu itu belum pernah bapak ceritakan ya..
Perjalanan kita terhenti cukup lama saat kita berada di kandang seekor kakaktua Maluku berwarna putih. Awalnya kakaktua itu malu-malu. Namun, saat beberapa dari kita, seperti tante Reaca dan tante Ratri mulai berinteraksi dengan kakaktua itu, terdengarlah suara lucunya. Sepertinya kakaktua itu bosan dan ingin bermain. Bahkan, saat kita tinggalkan, kakaktua itu bersuara keras dan menyayat hati. Ngaaakk Ngaaaakk Ngaaakkk.. begitu bunyinya. Mungkin dia ingin bilang, “jangan tinggalkan aku pleaseeee”.
Tak terasa hari semakin sore dan Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas semakin sepi. Sepertinya kita yang menjadi pengunjung terakhir. Walaupun sebentar, sudah cukup puas kan Nak kamu belajar tentang satwa air dan burung? Mari kita ke destinasi berikutnya.
Desa Wisata Karangbanjar
Cerita tentang Desa Wisata Karangbanjar, penghasil rambut dan bulu mata palsu, sebenarnya sudah dikisahkan Pakde Pranoto dan tante Ratri saat perjalanan berangkat. Pada awalnya kita tidak ada rencana pasti untuk berkunjung ke sana. Tapi tiba-tiba tante Reaca tertarik ingin beli bulu mata palsu anti badai yang terkenal sering dipakai artis Syahrini di televisi. Maka, berbeloklah mobil yang kita tumpangi ke desa itu.
Walaupun sudah sangat sore, rupanya masih ada aktivitas pembuatan wig atau rambut palsu di sana. Karena belum pernah melihat pengrajin wig, kita semua pada excited. Langsung deh kita kerubungi seorang simbah yang sedang merangkai rambut-rambut sintetis untuk disambung dan dikumpulkan menjadi bundel-bundel. Sebenarnya ada juga rambut asli yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan wig. Tetapi lebih banyak rambut sintetis karena keterbatasan bahan baku rambut asli.
Setelah puas mengamati aktivitas pembuatan wig, kita pun masuk ke sebuah rumah bertuliskan “Homestay Srikandi”. Di rumah milik Bapak Maryoto itu sedang berlangsung aktivitas pengemasan wig. Melihat koleksi wig yang sangat banyak, keisengan bapak, Om Rifqy, dan Tante Reaca kumat. Kami bertiga mencoba beberapa wig. Bapak mencoba wig kriwil dan wig gondrong layaknya vokalis band rock terkenal. Melihat bapak yang berpenampilan berbeda, kamu malah melongo Nak. Heran dan tidak mengenali bapak. Begitu bapak lepas wig, barulah kamu senyum ceria kembali begitu bapak sapa. Sepertinya kamu lebih suka dengan penampilan bapak yang asli dan apa adanya dengan rambut tipis ini. Baiklah, demimu bapak tidak akan mengubah penampilan.
Selain menawarkan kunjungan singkat dan wisata belanja rambut palsu dan bulu mata palsu dengan harga yang relatif murah dan kualitas nomor satu, Desa Wisata Karangbanjar ini juga menawarkan penginapan berupa homestay yang cukup murah juga. Dengan menginap di sini, pengunjung bisa mengikuti aktivitas para pengrajin rambut palsu ini sepanjang hari. Wisata yang cukup menarik bukan, Nak?
Dari Desa Wisata Karangbanjar, kamu dapat belajar banyak Nak. Suatu potensi yang ada pada suatu daerah dapat menjadi sebuah komoditas unggulan yang dapat menaikkan derajat ekonomi para warganya. Pun dengan Purbosari Pancuran Mas. Sebuah hobi atau kegemaran dari Bapak Sarimun Budi Purwanto, pendirinya, yang awalnya hanya mengoleksi ikan air tawar untuk kepentingan pribadi, akhirnya bisa berguna bagi orang lain sebagai sarana edukasi dan wisata keluarga. Jika nanti kamu punya sebuah potensi diri atau hobi yang bermanfaat, asahlah sehingga menjadi komoditas unggulan dalam dirimu yang dapat berguna bagi orang lain, dan niscaya akan menaikkan tingkat ekonomi dan mungkin juga derajatmu di mata Allah.
Hari pun mulai gelap. Saatnya kita menuju sebuah tempat di Banjarnegara yang terletak di pinggir kali Serayu, tempat kita menginap malam ini.
Banyak sekali yang bisa dieksplore ya Mas. Btw mbayangin Arapaima Gigasnya geli sendiri. Hahaha..
SukaSuka
Iya mas. Jawa tengah ternyata banyak banget yg bisa dieksplore. Lebih geli mbayangin piranha mas. Geli2 ngilu. Hahaha
SukaSuka
Semua komentar langsung lenyap gegara liat foto yg terakhir itu hehehhe….
SukaSuka
Hahahaa.. langsung speechless ya mbak 😜
SukaSuka
wah suka banget sama ikan ikannya.
SukaSuka
Ikan2nya emang unik2..
SukaSuka
Sekarang ke mana-mana jadi suka bawa baby carrier ya, hihihi. Semangat, Papa! Ajak Bara mengembara sampai ujung dunia 😀
SukaSuka
Baby carrier bawaan wajib bapaknya Bara itu Om Nugie.. hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Menarik banget yang pengrajin bulu mata dan rambut palsu Purbalingga-nya. Dulu ada pembaca yg share kalo di sana juga ada sentra knalpot sepeda motor. Jd mupeng ke Purbalingga nih 😀
SukaSuka
Ayo kakak Halim kalau ke sana ajak2 Bara yaaa
SukaDisukai oleh 1 orang
Mana foto pake bulu mata palsu kak? Manaaa? 😛
SukaSuka
Bulu mataku kan udah badai cetar membahana.. gak perlu bulu mata palsu dong kak..
SukaSuka
Purbalingga benar-benar kreatif isi suguhan wisatanya. Ada tema-tema yang bisa menarik minat masing-masing segmentasi pasar. Yang gak nyangka ya desa wisata Karangbanjar itu, dengan rambut palsu bisa sejahtera…
SukaSuka
nak,, nggak lama lagi setelah kamu ada adik lagi.. mintalah papamu tetap menggendongmu ya nak.. seperti abang ziyad dan kak bilqis kalau pergi tracking ke bukit lamuri 😀
SukaSuka
Haha.. bang Yudi curcol..
Mau dong ikut trekking ke bukit lamuri..
SukaSuka
Jom pulang kampung lagi hihihi
SukaSuka
Semoga bisa disegerakan pulang ke sana deh. Amiin.
SukaDisukai oleh 1 orang
subhanaallah putranya bisa menikmati sensasi traveliing ya mas, eeh malah saya yang tuwir ini gak pernah explore detail Purbalingga *paling2 numpang lewat 😀
SukaSuka
Waahh.. ayo mbak jangan mau kalah sama Bara.. jelajah purbalingga yuk.. makasih udah mampir 😊
SukaSuka
Ping balik: Rangkuman Perjalanan 2015 | The Science of Life
Nggak tau kenapa liat rambut sinstetis nya kok ngerasa horror yaa 😮
SukaSuka
Haha.. Lebih horror kalau rambutnya nutupin semua wajah. Jadi kayak hantu di film Ju On 😀
SukaSuka