Di awal tahun 2013 ini saya ingin mendokumentasikan rangkuman perjalanan selama tahun 2012 seperti yang dilakukan oleh beberapa kawan blogger lain sebagai pengingat dan rekam jejak di masa yang akan datang. Inilah rangkuman perjalanan saya selama 2012 urut dari Januari sampai Desember:

Monumen Tsunami di Aceh Besar

Di awal tahun ini saya tidak melakukan perjalanan jauh sama sekali. Hanya sesekali berwisata dan melepaskan penat di sekitar Banda Aceh, yaitu plesiran di sekitar Lhok Nga dan Leupung di Aceh Besar. Walaupun ada long weekend di bulan ini, namun tidak saya pergunakan dengan maksimal. Alhasil saya hanya berada di Banda Aceh saja selama long weekend (yang akhirnya saya menyesal tidak pergi kemana-mana di long weekend ini).

Pantai Lhok Me di Aceh Besar

Di awal bulan, saya bersama beberapa kawan sempat menyambangi beberapa objek wisata di sekitaran Krueng Raya. Mulai dari Ie Suum, pantai Lhok Me, dan beberapa benteng peninggalan sejarah perjuangan rakyat Aceh dulu. Memang, saya sudah sering mengunjungi objek-objek tersebut. Tapi kali ini, saya didaulat oleh kawan-kawan saya itu untuk jadi guide. Kemudian, pada pertengahan Februari, saya diharuskan tugas ke Medan. Tidak lama saya berada di Medan. Hanya 2 hari dan itupun saya habiskan di tempat tugas. Di hari terakhir menjelang kembali ke Banda Aceh, baru saya sedikit mengeksplor kota Medan, itupun hanya mencoba Restaurant Tip Top untuk pertama kalinya sambil kopi darat dengan Kokoh.

With Komunitas Jejak Kaki (Photo by Mbak Zee)

Maret

Sama seperti di bulan Februari, di bulan Maret ini ada trip pendek sekitaran Banda Aceh yang saya lakukan dengan beberapa kawan. Ya, kembali saya menjadi guide. Kali ini gantian pantai Lhok Mata Ie yang kami kunjungi. Ingin tahu lebih jelas tentang catatan perjalanan saya ke Lhok Mata Ie? Baca di sini. Menjelang akhir bulan, terdapat long weekend yang kali ini tidak saya sia-siakan seperti di bulan Januari. Saya ikut trip teman-teman Jejak Kaki mengunjungi Orangutan di Bukit Lawang, sejenak eksplor Brastagi dan sekitarnya, berplesiran ke Samosir dan Danau Toba, serta sightseeing di kota Medan. Di trip ini saya mendapatkan banyak teman baru yang berujung pada perkenalan saya dengan dunia kartu pos dan Postcrossing. Beberapa cerita trip saya bersama Jejak Kaki ini sudah saya publish di:

• Menyapa Mina, Primadona Bukit Lawang 
  
• Plesir Ke Samosir
• Sebentar di Siantar
• Trip Sumatera Utara Bersama Jejak Kaki

St George’s Anglikan Church, Penang

April

Di minggu pertama bulan April, saya bersama beberapa rekan kantor menjalani tugas (lagi) di kota Medan. Di sela-sela bertugas selama beberapa hari, saya menyempatkan diri nonton film yang sedang hit pada waktu itu, yaitu The Raid dan Titanic 3D (Yayy.. Akhirnya aku bisa nonton Titanic di bioskop!). Beruntung sekali tugas di minggu pertama ini karena di akhir pekan, saya sudah mempunyai rencana mengeksekusi tiket MES-PEN hasil berburu beberapa bulan sebelumnya. Namun sebelum berlibur ke Penang, saya menyempatkan diri berkunjung ke Rahmat Gallery, yang catatan perjalanannya bisa dibaca di sini. Baru pada tanggal 6-9 April liburan ke Penang bersama Kokoh, Ombolot, dan Inggrid. Catatan perjalanan saya selama di Penang bisa dibaca di:

• Bersenang-senang di Penang (Part 1)
• Bersenang-senang di Penang (Part 2)

Oh iya, di bulan April ini juga ada pengalaman yang cukup menegangkan. 2 hari setelah saya kembali dari Penang, Banda Aceh diguncang gempa hebat. Gempa terhebat yang pernah saya rasakan sejak 2008.

Selain Melaka, saya juga sedikit mengeksplore Kuala Lumpur. Selain mencoba merasakan nonton The Avengers di layar IMAX di GSC Berjaya Times Square (dan puas sekali nontonnya), saya juga menyempatkan diri berkunjung ke Batu Cave (plus Dark Cave-nya) dan Pasar Seni. Dan, sekedar informasi, untuk catatan perjalanan di Kuala Lumpur ini belum sempat saya tulis. Hehe..

Air Terjun Kuta Malaka, Samahani

Destinasi lokal sekitaran Banda Aceh yang saya kunjungi bulan ini adalah air terjun Samahani. Lagi-lagi saya didapuk untuk menjadi guide oleh seorang kawan. Kali ini seorang kawan asal Meulaboh yang sedang berakhir pekan di Banda Aceh. Masih di bulan Juni, saya juga menghadiri workshop menulis yang diisi oleh pengarang buku Hafalan Shalat Delisa, Tere Liye. Selain itu, saya juga beruntung di bulan ini sempat hadir di acara nonton bareng film Postcards from The Zoo. Film apa itu? Silakan baca di sini.

Teman-teman sepedaan saya

Berawal dari ajakan impulsif beberapa kawan kantor, saya ikut mereka bersepeda jarak menengah Banda Aceh – Pantai Lampuuk. Ini pengalaman pertama saya bersepeda ke Lampuuk. Relatif jauh memang, tapi ternyata saya sangat enjoy lho. Di bulan Juli ini di Museum Aceh ada event Pameran Tenun Tradisional Nusantara. Tak menyiakan acara unik itu, saya pun semangat mengunjunginya. Bulan ramadhan juga dimulai di bulan ini. Weekend kedua ramadhan, karena saya tidak betah hanya berdiam diri di Banda Aceh, akhirnya saya escape ke Lhokseumawe. Kata siapa bulan puasa tidak bisa traveling? Buktinya, saya dan Citra, kawan saya, bisa sampai ke air terjun Blang Kolam! Tetapi sayang, cerita perjalanan ke sana belum sempat saya tulis.

Museum Kartini, Jepara

Bulan ini bertepatan dengan Idul Fitri. Saatnya pulang kampung. Beberapa hari sebelum lebaran, saya sudah mudik. Sebelum menginjakkan kaki di Pati, saya mampir dulu di Semarang. Tujuan utamanya sih nonton The Dark Knight Rises di bioskop, tetapi ditemani mbak Zee, malah akhirnya muter-muter juga ke Lawang Sewu. Sesampai di Pati, mencuri waktu di sela kesibukan lebaran, saya sempat melakukan short trip ke Demak, Kudus, Rembang, Jepara dan Blora. Salah satu perjalanan yang memorable buat saya di bulan ini adalah berziarah ke makam Pocut Meurah Intan. Khusus untuk Pati, saya mendedikasikan tulisan hasil mudik saya di sini.

Pemandangan dari atas mercusuar Willems Torren III

September

Di bulan ini saya melakukan perjalanan ke Pulau Breueh, Pulo Aceh. Hasil perencanaan saya dan beberapa kawan baru entah sejak kapan baru terealisasi usai lebaran. Selain camping, saya juga mengunjungi mercusuar Willems Torren III yang bersejarah. Walaupun ada sebuah insiden yang menyebabkan kamera saya rusak karena kecemplung air sungai, namun secara keseluruhan trip ke Pulau Breueh ini adalah yang terbaik sampai bulan September.

Prosesi penyembelihan hewan kurban (sorry if it’s a little disturbing)

Keberuntungan juga menghinggapi saya di bulan November ini. Seminggu setelah traveling dari Bandung, saya mendapatkan tugas menjadi petugas Sensus Pajak Nasional di Sabang, Pulau Weh. Sekitar 4 hari saya di Sabang, di sela-sela kesibukan bertugas, saya memiliki cukup banyak waktu untuk menikmati suasana pulau terbarat di Indonesia ini. Menikmati sunrise di sekitar Benteng Jepang salah satunya.

Oh iya, di awal bulan saya juga sempat hadir di acara Aceh Food and Coffee Festival 2012 yang diadakan di Banda Aceh.

Pool di Banyan Tree Resort, Lagoi, Bintan

Oh iya, selain traveling di kala long weekend, di minggu kedua Desember saya juga melakukan short trip ke Lamsujen untuk berburu durian. Sedangkan untuk di sekitaran Banda Aceh sendiri, ada beberapa event wisata yang saya sambangi. Di antaranya adalah Pameran Cipta Seni Pelajar Nasional 2012 dan Pameran Foto di Museum Tsunami, serta event Piasan Seni di Tamansari. Dan kejutan yang paling surprising di bulan Desember adalah saya mendapatkan Juara Harapan III untuk Lomba Blog Visit Aceh 2013. Benar-benar akhir tahun yang sangat manis bagi saya. Alhamdulillah.

Memandikan gajah di sungai, Sampoiniet, Aceh Jaya